• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Jimat Rahasia Muhammad (3): Pemimpin Tanpa Jarak

Abdul Rosyidi Abdul Rosyidi
01/11/2022
in Hikmah
0
Jimat Rahasia Muhammad (3): Pemimpin Tanpa Jarak
48
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id-Berikut lanjutan dari jimat rahasia Muhammad (3), yang membahas tentang pemimpin tanpa jarak. Pemimpin tanpa jarak dengan rakyat yang dipimpinnya terbilang penting. Untuk mengetahui apa yang sejatinya dibutuhkan masyarakat.

Setibanya di Mekah, Nabi Muhammad mengajak Sofwan untuk masuk Islam. Itu pun jika Sofwan mau. Jikapun tidak, Nabi tidak memaksanya.  Sebuah tawaran yang sangat murah. Andai saja Sofwan menerima tawaran Nabi, tentu semua masalahnya akan selesai secara melegakan. Tapi Sofwan tidak mau.

Begini ceritanya. Dari pelariannya di Laut Merah, Sofwan, dengan ditemani Umair datang kepada Nabi Muhammad. Tapi mereka berdua mendapati Nabi sedang berada di dalam Masjidil Haram. Nabi sedang salat jamaah Ashar bersama dengan para sahabat.

Melihat pemandangan mengherankan itu, Sofwan bertanya kepada Umair, “berapa kali kalian salat dalam sehari?”

“Lima kali,” jawab Umair.

Baca Juga:

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha

Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan

“Pada setiap kali jamaah, apakah Nabi selalu bersama kalian,” tanya Sofwan lagi.

“Iya, tentu saja,” kata Umair.

Ada rasa takjub dalam diri Sofwan. Betapa Nabi adalah seorang pemimpin yang selalu dekat dengan pengikutnya. Hal yang tidak pernah dia dapati pada diri seorang pemimpin yang lain yang dia kenal sebelumnya.

Selepas jamaah, Nabi pun keluar masjid dan mendapati Sofwan dan Umair berdiri menunggu beliau.

“Ya Muhammad, saya datang dengan sorban dari Umair. Dan izinkan kami ikut bersamamu,” kata Sofwan.

“Kemari, mendekatlah Sofwan,” kata Nabi.

Sofwan salah tingkah dengan keramahan Nabi. Ada keengganan yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Sofwan masih terlihat ketakutan. Takut dibunuh Muhammad. Jangan-jangan, Muhammad sedang bersiasat?

Nabi pun membaca air muka Sofwan yang penuh rasa takut itu. “Umair bawa Sofwan kemari,” perintah Nabi kepada Umair.

Umair pun menarik tangan Sofwan untuk dibawa ke dekat Nabi Muhammad. Tapi Sofwan tidak mau. “Demi Allah sampai Anda bisa menyampaikan ke saya jaminan kemanannya, saya tidak akan mendekat,” katanya.

“Baiklah Sofwan, pikirkanlah tawaranku selama empat bulan.” “Umair, lepaskan Sofwan. Biarkan dia pergi,” kata Nabi.

Demikian penjelasan terkait jimat rahasia Muhammad  sukses dalam misi dakwahnya ialah menjadi pemimpin tanpa jarak dengan sahabat dan masyarakat. []

Tags: berjamaahislamjaminankeamanankisahMadinahmekahmuhammadnabisalatSofwansorbantawananumat
Abdul Rosyidi

Abdul Rosyidi

Abdul Rosyidi, editor. Alumni PP Miftahul Muta'alimin Babakan Ciwaringin Cirebon.

Terkait Posts

Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version