• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Jolly Mohan dan Perjuangannya Menyuarakan Hak Penyandang Disabilitas

Di Negeri Barata tersebut, menjadi perempuan dengan disabilitas sangat tidak mudah. Laporan Human Rights Watch menyatakan bahwa beberapa di antara mereka tidak diperlakukan secara layak, bahkan mengalami kekerasan domestik, hingga diusir dari tempat tinggalnya.

Hasna Azmi Fadhilah Hasna Azmi Fadhilah
05/12/2020
in Figur, Pernak-pernik
0
Jolly Mohan

Jolly Mohan

117
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Enerjik, penuh totalitas, dan murah senyum. Itulah Jolly Mohan! Sama seperti ratusan juta perempuan di belahan bumi ini, hidupnya dipenuhi banyak mimpi dan harapan untuk diperjuangkan. Sayangnya, ia justru kerap dipersulit dengan hal remeh temeh seperti urusan pergi ke toilet. Well, kalau ia tinggal dan tumbuh besar di negara Skandinavia atau di Jerman yang mempertimbangkan hak-hak disabilitas untuk bergerak leluasa seperti orang biasa lainnya tentu tidak akan menjadi masalah.

Sayangnya, Jolly Mohan lahir, tumbuh besar di India, salah satu negara terpadat di dunia, yang untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lain tanpa macet adalah suatu anugrah tersendiri. Di Negeri Barata tersebut, menjadi perempuan dengan disabilitas sangat tidak mudah. Laporan Human Rights Watch menyatakan bahwa beberapa di antara mereka tidak diperlakukan secara layak, bahkan mengalami kekerasan domestik, hingga diusir dari tempat tinggalnya.

Awalnya, Jolly Mohan berusaha untuk tegar dan mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Namun di satu titik, ia merasa kesal sendiri karena hal sepele untuk buang air kecil saja ia merasa sangat kesulitan. Bahkan, ia harus menggunakan popok orang dewasa karena terbatasnya kamar kecil dengan akses yang memudahkan bagi penyandang disabilitas.

Padahal jika kondisi fasilitas umum di sana lebih baik, hidupnya tentu lebih mudah! Dari sini lah ia kemudian tergerak untuk menuliskan ‘perjuangannya’ ketika harus memaksakan diri pergi ke tolilet umum pada blog komunitas “Youth Ki Awaaz”, sebuah platform tentang aktivisme para pemuda di India. Dengan detail dan terperinci, Jolly menceritakan bahwa di awal ia bekerja, ia bisa memakan waktu lama hanya untuk buang air kecil.

Begitu masuk, rata-rata kamar mandi biasa pintunya sangatlah sempit, sehingga untuk masuk saja sudah seperti olahraga angkat beban: berat sekali! Belum lagi memindahkan tubuhnya dari kursi roda ke dudukan toilet, ia harus berjuang ekstra keras agar ia tidak terpeleset.

Baca Juga:

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Kemanusiaan sebelum Aksesibilitas: Kita—Difabel

Secercah harapan datang ketika beberapa perusahaan multinasional mengumumkan bahwa mereka menyediakan toilet ramah penyandang disabilitas. Jolly kemudian segera mengajukan lamaran baru, dan ia pun diterima! Sayangnya, ketika sudah bekerja di tempat tersebut, ‘ramah disabilitas’ ternyata hanya sekadar label. Saat ia berusaha menggunakan toilet itu, ia tidak menemukan gembok pada gagang pintunya yang membuat ia selalu was-was ketika masuk.

Hal ini diperparah lagi dengan kondisi toilet yang lebih jarang dibersihkan sehingga banyak tumpukan sampah berserakan dan baunya pun menjadi tak karuan. Bahkan, meski bukan penyandang disabilitas, sering kali semua orang secara serampangan menggunakan fasilitas tersebut. Sehingga toilet yang betul-betul ramah bagi penyandang disabilitas bisa dikatakan sangatlah langka.

Dengan kondisi tadi, Jolly akhirnya meminum lebih sedikit air dan terkadang ia terus memaksa dirinya untuk mengenakan popok orang dewasa padahal ia dalam kondisi sehat, tak kurang suatu apapun. Tapi, karena ia mempraktikkan hal tersebut cukup lama, ia justru kemudian malah terkena gangguan ginjal, yang menyebabkan ia harus berulang kali memeriksakan diri ke dokter. Pada jangka panjang hal ini menyebabkan ia juga harus merelakan gajinya dipotong karena permintaan cuti kerja yang disebabkan oleh permasalahan kesehatan.

Apa yang ia rasakan sebagai perempuan penyandang disabilitas itu lah yang coba ia curahkan dalam tulisan pendek yang serentak kemudian mendapatkan banyak respon dari publik di India. Dari keluhan Jolly, beberapa tempat publik pun akhirnya berusaha mewujudkan toilet ramah disabilitas seperti yang Jolly idam-idamkan, meski rata-rata tempat tersebut adalah jejaring hotel yang harga akomodasinya agak mahal. Sedangkan di banyak fasilitas umum, mimpi mewujudkan toilet ramah disabilitas masih perlu perjuangan yang lebih panjang.

Hanya saja, dari pesan-pesan yang ia dapatkan dari pengguna media sosial, Jolly untuk pertama kalinya merasa bahwa ia kini punya harapan besar. Sebagai seorang yang optimis, ia percaya suatu saat nanti perubahan akan terjadi meski perlu waktu lama dan kesabaran ekstra. Di saat yang sama, ia juga tersentuh oleh banyaknya motivasi, kata-kata penyemangat agar ia terus berani menyuarakan hak-hak penyandang disabilitas yang selama ini kurang terdengar. Dari sana, ia berjanji bahwa ia tidak akan tinggal diam, ia akan terus mengusahakan yang terbaik agar hak-hak penyandang disabilitas dapat terpenuhi seperti orang normal lainnya. []

Tags: Hari Disabilitas InternasionalKampanye 16 HAKTPkeadilankemanusiaanKesetaraanPerempuan Inspiratiftokoh perempuan
Hasna Azmi Fadhilah

Hasna Azmi Fadhilah

Belajar dan mengajar tentang politik dan isu-isu perempuan

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version