• Login
  • Register
Senin, 27 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Keterbukaan dan Kerjasama dalam Kebaikan

Pengetahuan, dan keahlian rekayasa itu anugerah Allah yang diberikan-Nya, kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Dia tidak memandang latarbelakang identitas agama, kebangsaan, suku dan, jenis kelamin dan sebagainya

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
24/03/2022
in Hikmah
0
Fatimah Al Mutsanna

Fatimah Al Mutsanna

53
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hari ini dunia manusia telah menjadi satu. Dunia menyebutnya sebagai “globalisasi”. Hubungan antar manusia tak bisa lagi dibatasi dan tersekat-sekat.  Setiap saat orang dapat berkomunikasi dan bekerjasama dengan mudah, tanpa jarak, kapan saja dan di mana saja. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah ruang yang jauh menjadi dekat dan waktu yang lambat menjadi cepat.

Pengetahuan, dan keahlian rekayasa itu anugerah Allah yang diberikan-Nya, kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Dia tidak memandang latarbelakang identitas agama, kebangsaan, suku dan, jenis kelamin dan sebagainya.

Dalam kondisi seperti itu pikiran dan produk kebudayaan bangsa-bangsa niscaya saling merasuk dan memengaruhi. Pikiran-pikiran yang dihasilkan berbagai peradaban dunia hari ini saling berebut tempat di hati publik dunia. Upaya-upaya untuk mencegahnya akan kandas, karena aktifitas pengetahuan tersebut masuk melalui partikel-partikel cahaya elektronik yang amat halus lembut, tak kasat mata ke ruang Maya yang penuh misteri.

Sikap menolak atau menutup diri (eksklusif) terhadap masuknya kebudayaan asing itu, bukanlah jalan yang akan mengantarkan diri pada kemajuan dan kebaikan. Yang akan terjadi justru sebaliknya, kemunduran, ketertinggalan dan keterpurukan. Dengan kata lain, menolak produk ilmu pengetahuan, teknologi dan pemikiran “the others” atau bangsa asing, hanya karena mereka sekuler, atau ateis, akan merugikan diri sendiri.

Maka tidak ada cara lain bagi masing-masing kita, kecuali mencari ruang kekuatan diri bagi berkembangnya kreatifitas sebesar-besarnya oleh diri sendiri dan untuk kebaikan dirinya sendiri dan orang lain. Apakah yang kita miliki sekarang? Ini adalah tantangan maha besar yang sedang dihadapi dan harus dijawab oleh bangsa-bangsa muslim di seluruh dunia. Kita tak bisa lagi hanya marah-marah dan “ngamuk-ngamuk” terhadap “the others”, hanya karena mereka sekuler atau tak beragama.

Baca Juga:

3 Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji

Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

Membedah Pemikiran Qasim Amin dalam Karyanya Tahrīr Al-Mar’ah Bagian Pertama

Doa Naik Kendaraan Laut Sesuai Anjuran Nabi Saw

Jika kreatifitas dipasung, produktifitas intelektual dihentikan, inovasi dibekukan karena dianggap bidah, sesat, dan imajinasi dinihilkan karena dianggap ngawur, maka kita sesungguhnya sedang menanti kematian.

Seorang filsuf mengatakan :

ان الانسان الذكى هو الذى يتعلم من كل شيء ومن كل أحد . وأما الغبي فهو الذى يدعى أنه يعرف كل شيء أحسن من غيره . (سقراط)

Manusia cerdas adalah dia yang mau belajar dari segala hal dan dari siapapun. Orang bodoh adalah dia yang mengaku tahu segala hal secara lebih baik dari selain dirinya.

Filsuf Islam awal, Al-Kindi mengatakan :

ينبغي لنا أن لا نستحي من استحسان الحق ، واقتناء الحق من أين أتى ، وإن أتى من الأجناس القاصية عنا ، والأمم المباينة ، فإنه لا شئ أولى بطالب الحق من الحق

Seyogyanya kita tidak merasa malu menerima dan mengambil serta merawat kebenaran dari manapun datangnya, meskipun dari bangsa-bangsa yang jauh dan berbeda dari kita. Karena tidak ada sesuatu apapun yang lebih utama untuk dicari daripada kebenaran itu sendiri.

Tuhan dalam kitab suci Al Qur’an mengajak umat manusia untuk bekerjasama dalam kebaikan, dan tidak dalam keburukan/kejahatan dan permusuhan.

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan hendaklah kalian bekerjasama dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan bekerjasama dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya. []

Tags: duniaHikmahislamkehidupanmanusiaperadaban
KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

wukuf di arafah

Makna Wukuf di Arafah

26 Juni 2022
Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji

3 Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji

25 Juni 2022
wuquf

Wukuf : Arena Persaudaraan Umat Manusia

25 Juni 2022
emosi anak

Mengenal 6 Ciri Khas Emosi Anak

25 Juni 2022
Saling berbuat baik

Pasangan Suami Istri Diminta untuk Saling Berbuat Baik

25 Juni 2022
KDRT

6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

24 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kecantikan Perempuan

    Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Wukuf di Arafah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw
  • Makna Wukuf di Arafah
  • Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia
  • Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya
  • 3 Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist