Mubadalah.id – Zionis Israel semakin menjadi-jadi menjajah tanah Palestina, bahkan tak segan-segan menyiksa dan menghajar para warga Palestina yang dianggap tidak patuh dan memberontak para tentara Israel yang sudah semakin kelewatan. Kini bukan lagi masalah agama yang membelenggu, tapi sudah masuk pelanggaran HAM. Tentara Israel semakin tidak manusawi dalam melancarkan aksinya.
Tak pandang bulu, anak-anak yang tak berdosapun juga menjadi salah satu korbannya, bahkan tanpa rasa kasihan para perempuan yang hamil juga turut menjadi korban kekejiannya, banyak negara termasuk Indonesia yang mengecam kebiadaban para zionis, apalagi para perempuan yang sering mendapat kekerasan baik fisik maupun mental.
Pada 08 Mei 2021 malam waktu Palestina, tentara Zionis kembali melancarkan aksi kejinya, Aparat mengusir warga Sheikh Jarrrah Palestina, yang selanjutnya kawasan itu akan dijadikan pemukiman warga Israel. Setelah adanya penggusuran paksa oleh tentara Israel warga pun mengadakan aksi protesnya.
Warga Sheikh Jarrahpun mengadakan aksi protes lantaran adanya penggusuran paksa, termasuk Mariam Afifi yang merupakan anggota Orkestra Pemuda Palestina. Dia ditangkap saat melakukan aksi protesnya. Dalam rekaman video yang viral, sebelum ditangkap, Mariam Afifi tampak diseret dengan hijab merahnya oleh seorang tentara Israel. Dia tampak dibawa pergi oleh dua tentara.
Keadaam Mariam Afifi saat itu dicengkeram, dijatuhkan ke tanah, lalu diseret dan digelandang di pinggir jalan oleh tentara Zionis Israel. Perlakuan yang tak seharusnya didapatkan oleh perempuan, ia dihajar dan dihakimi saat mempertahankan haknya. Seperti tak punya hati para zionis tak pandang bulu menjadikan perempuan sebagai korban penindasannya.
Perempuan yang seharusnya dihormati dan dihargai, malah diperlakukan kasar oleh tentara Israel, sangat miris dengan perlakuan yang diberikan oleh tentara Israel, khususnya yang diterima oleh warga perempuan dan anak-anak di Palestina. Hal keji inilah yang harus menjadi sorotan utama atas perenggutan hak kemanusiaan warga Palestina oleh Israel.
Maryam lalu dikumpulkan bersama seorang pemuda yang bernama Sheikh Jarrah yang telah ditangkap terlebih dulu karena memukul aparat yang mendorong ibunya. Maryam lalu diborgol. Saat itulah dia tampak tersenyum saat ada seseorang yang memanggil namanya. Ekspresi Mariam membuat jagad dunia maya bangga terhadapnya, mereka salut akan tindakan keberaniannya.
Pada video lainnya, setelah Mariam Afifi ditangkap dan diletakkan di pinggir jalan dengan tangannya yang diborgol, ternyata Maryam Afifi tidak diam saja saat diamankan. Dia malah menceramahi atau menginterogasi anggota Pasukan Pendudukan Israel yang berdiri di dekatnya. Maryam Afifi menginterogasi aparat bersenjata lengkap itu dalam bahasa Inggris.
Ketika Mariam Afifi bertanya, mengapa ia ditangkap.“Apa yang aku lakukan? Hanya karena aku membela anak perempuan yang dipukul? Itulah kenapa aku ditangkap? Hanya karena membela orang-orang yang akan diusir dari rumah mereka sendiri?” ujar Maryam dikutip dari Middle East Eye.
Lalu Maryam mempertanyakan moral aparat tersebut. “Apa yang kamu rasakan? Aku tahu kamu seorang manusia. Dan mungkin kamu punya keluarga dan anak-anak. Apakah kamu ingin anakmu tumbuh dewasa membela orang yang salah? Membela penjajah?” “Apakah ini memang yang kamu inginkan sejak kamu muda? Sejak kanak-kanak? Ingin berada di posisi salah, inikah yang kamu inginkan?”
Mariam Afifi yang sangat tegas saat itu mempertanyakan hal yang tidak bisa dijawab oleh tantara yang sedang menjaganya, dalam videonya yang viral saat diintrogasi aparat bersenjata, banyak netizen yang mendukung pendapatnya, banyak juga yang salut akan kata-katanya, seakan-akan menegakaan keadilan dan kemanusiaan.
Ia merasa ini bukanlah konflik agama lagi, tapi perampasan hak kemanusiaan, perampasan hak tempat tinggal secara paksa dan sikap tegasnya terhadap pembelaan anak-anak yang tertindas yang juga merupakan korban kekejian Israel. Saat ini Maryam Afifi, seorang anggota orkestra pemuda Palestina, telah dilepaskan.
“Saya tersenyum untuk menunjukkan bahwa saya baik-baik saja. Saya tidak takut karena saya percaya, saya melakukan hal yang benar,” ujar Mariam dalam video di akun Twitter AJ
Mariam bukan satu-satunya warga Palestina yang viral karena senyumnya yang ia perlihatkan saat ditangkap dengan kekerasan oleh tentara Israel di wilayah Sheikh Jarrah. Banyak video dan foto yang mengabadikan aksi senyum warga Palestina lainnya, termasuk seorang anak kecil yang meninggal dalam keadaan wajah tersenyum meski telah tertutup kain kafan di tubuhnya. Netizen menyebut senyum ini sebagai ‘senyuman surga’.
Tak hanya para perempuan Palestina yang ditangkap dan masih bisa tersenyum, banyak warga Palestina yang tetap tersenyum saat ditangkap tentara Israel menandakan tak ada ketakutan untuk jalan jihadnya untuk menegakan kebenaran, mengembalikan hak asasi manusia, hidup layak, dan memperebutkan kembali kemerdekaan warga Palestina. []