• Login
  • Register
Rabu, 4 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah Nabi Yusuf AS ; Semua Berawal Dari Mimpi (Bagian 1)

Muhammad Ridwan Muhammad Ridwan
21/02/2020
in Hikmah
0
40
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Suatu hari di subuh yang masih teduh, ketika saya datang ke majelis pesantren untuk menyampaikan materi pengajian, sebagian besar santri sudah dalam posisi meneropong bumi alias tidur sambil kepalanya tersungkur ke lantai. Memang demikianlah fenomena yang terjadi sebagaimana hari-hari sebelumnya. Walaupun masih ada beberapa santri yang tetap setia menunggu duduk sambil membaca Al-Qur’an.

Ketika itu, saya langsung duduk di tempat yang telah disiapkan. Beberapa dari mereka yang tahu kehadiran saya langsung membangunkan teman-temannya yang lain. Akhirnya sebelum mulai sebagian mereka izin terlebih dahulu untuk mengambil air wudhu lagi. Karena dimungkinkan sudah batal. Juga karena dianjurkan oleh saya supaya rasa ngantuknya hilang.

Pengajian pun dimulai seperti biasanya. Seluruh santri membaca Al-Fatihah terlebih dahulu untuk para guru khususnya teruntuk Al-Maghfurlah KH. Muhammad dan KH. Asror Muhammad (Pendiri dan Pengasuh Pondok Kebon Jambu Al-Islamy) yang telah berjasa banyak dalam ilmu-ilmu yang kami pelajari selama di Pondok ini. 

Hari itu, kami mulai mengaji Al-Qur’an Surah Yusuf ayat 1-5. Dan sesuai persetujuan dengan para santri setiap harinya kami akan membaca 5 ayat Surah Yusuf serta penggalan-penggalan kisah Nabi Yusuf AS sesuai ayat tersebut.

Setelah membaca 5 ayat tersebut, saya menyampaikan “Jadi, Surah Yusuf adalah termasuk surah dalam Al-Qur’an yang ceritanya itu paling lengkap & sempurna (احسن القصص). Karena dari awal sampai akhir sepenuhnya menceritakan perjalanan hidup tokoh utama dari kisah itu yakni Nabi Yusuf AS”.

Baca Juga:

Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

Ragam Pendapat Ahli Fiqh tentang Aurat Perempuan

Setelah dipikir-pikir, ternyata boleh dikatakan bahwa seluruh kisah perjalanan Nabi Yusuf itu semuanya berawal dari mimpi. Yah, sebagaimana yang masyhur kita ketahui Yusuf kecil pernah bermimpi mengenai sesuatu yang janggal dan sangat membuatnya penasaran.

Yusuf bercerita ke ayahnya “Pak, semalam saya mimpi sesuatu yang sangat menakjubkan!. Saya mimpi bahwa ada 11 bintang, matahari, serta bulan semuanya itu bersujud kepada saya. Emm.. kira-kira maksudnya apa yah pak. Saya sangat takjub dan penasaran karena tidak paham dengan mimpi tersebut”.

Sang ayah, Nabi Ya’qub hanya tersenyum kalem lalu mengatakan nasehat yang singkat “sudah, nanti kelak kamu juga akan mengerti makna mimpi tersebut. Yang penting sekarang kamu tidak usah menceritakan mimpi itu ke saudara-saudara mu yah, Suf”.

Begitulah prolog awal kisah Nabi Yusuf AS. Salah satu ibrahnya adalah bahwa mimpi itu terbagi menjadi dua, mimpi yang terjadi ketika raga kita tidur, dan mimpi dalam artian cita-cita dan harapan kita di masa depan. 

Keduanya baik jika kita memahami dan menjadikannya sebagai motivasi hidup. Mimpi dalam arti yang pertama terkadang sebagai teguran, pesan, atau bahkan tanda dari Allah terkait sesuatu yang akan terjadi pada kehidupan kita & sekitarnya. 

Namun terkadang pengetahuan kita akan hal tersebut masih dangkal. Sehingga kita tidak paham atas tanda yang sudah Allah berikan tersebut. Sebagaimana yang dialami oleh Nabi Yusuf kecil. 

Sedangkan mimpi dalam arti yang kedua adalah cita-cita dan harapan untuk kehidupan kita pada masa yang akan datang. Ini juga penting. Karena seseorang yang tidak mempunyai mimpi dalam hidup yakni cita-cita dan harapan. Maka selama hidupnya akan terasa hampa.

Karena setiap detik yang berlalu, hari-hari yang sudah lewat, dan waktu yang akan selalu berputar itu berjalan tanpa adanya tujuan kecuali hanya sedang menjemput kematian. 

Maka dari itu, mimpi itu penting karena dalam hidup semuanya berawal dari mimpi. Mari bermimpi untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. 

“Sudah itu saja dulu, bagaimana kemudian kelanjutan dari kisah Nabi Yusuf AS ini?. Yah, besok kita lanjutkan ngaji lagi”. Saya sedikit menyela keseriusan para santri yang dari tadi sangat menyimak cerita dan penjelasan di atas. 

Walaupun mereka sempat menjawab “Yah, kang. Lanjut”. Tapi karena saya tahu pasti akan lama juga kalau diceritakan panjang lebar. Juga karena nanti saya akan kehabisan bahan untuk cerita berikutnya yang sudah saya siapkan untuk keesokan harinya. 

“Sudah, ayo baca bareng lagi Surah Yusuf ayat 1-5 lalu langsung ditutup dengan doa khotmil Qur’an”.

Akhirnya, hari itu saya sedikit berhasil memperbaiki pengajian di hari sebelumnya. Sekarang diantara mereka lebih banyak yang melek daripada yang tidur. Walaupun masih ada saja yang sejak saya mulai bercerita. Seketika itu juga dia mulai memejamkan mata dan menikmati alunan kantuknya bukan ceritanya. 

Tapi saya juga bermimpi. Bahwa di kemudian hari suasana waktu subuh itu sama seperti suasana maghrib atau sore hari yakni penuh dengan kehidupan baik sholat jamaah, pengajian, ataupun kegiatan lain. Bukan subuh yang seperti tidak ada kehidupan. Semoga saja. []

Muhammad Ridwan

Muhammad Ridwan

Santri di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon

Terkait Posts

Pesan Mubadalah

Pesan Mubadalah dari Keluarga Ibrahim As

4 Juni 2025
Ibadah Kurban

Nilai Ekonomi dan Sosial dalam Ibadah Kurban

3 Juni 2025
Perempuan Memakai Jilbab

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

2 Juni 2025
Jilbab Menurut Ahli Tafsir

Jilbab Menurut Ahli Tafsir

2 Juni 2025
Surah Al-Ankabut Ayat 60

Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki

28 Mei 2025
Etika Sosial Perempuan 'Iddah

Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah

28 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Resident Playbook

    Resident Playbook dan Pentingnya Perspektif Empati dalam Dunia Obgyn

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ragam Pendapat Ahli Fiqh tentang Aurat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam
  • Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh
  • Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal
  • Ragam Pendapat Ahli Fiqh tentang Aurat Perempuan
  • Mitos Israel di Atas Penderitaan Warga Palestina

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID