• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah saat Nabi Muhammad Saw Mencari Negara yang Mendukung Dakwah Islam

Kala itu, umat Islam hidup berdampingan dengan masyarakat Kristen, dan bahkan berada dalam kekuasaan agama Kristen, sekalipun sudah ada masyarakat Madinah yang nabi pimpin

Redaksi Redaksi
11/12/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Nabi Muhammad

Nabi Muhammad

535
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Setelah lebih dari 10 tahun masyarakat Makkah terus melakukan penolakan, pemboikatan, kekerasan, bahkan pengusiran, Nabi Muhammad Saw mencoba mencari daerah atau negeri lain yang bisa menerima dan mendukung dakwah Islam.

Dan setidaknya menerima dengan tanpa melakukan perundungan, persekusi, dan kekerasan. Nabi mengutus para sahabat untuk mencoba hidup dan tinggal di Etiopia, sejauh 4.000 kilo meter dari Kota Mekkah.

Raja Etiopia menerima para sahabat dengan baik, memberi tempat, dan memberikan segala keperluan hidup mereka selama di Etiopia.

Beberapa sahabat bahkan memilih tetap tinggal di Etiopia sampai akhir kehidupan Nabi Muhammad Saw seperti keponakan beliau, Ja’far bin Abu Thalib Ra.

Eksperimen Etiopia ini menarik dan belum banyak dikaji sebagai sumber fiqh dan akhlak relasi dengan yang berbeda agama.

Baca Juga:

KB dalam Pandangan Islam

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Kala itu, umat Islam hidup berdampingan dengan masyarakat Kristen, dan bahkan berada dalam kekuasaan agama Kristen, sekalipun sudah ada masyarakat Madinah yang nabi pimpin.

Nabi Muhammad Saw juga menjajaki penerimaan dan perlindungan dari kabilah Tha’if, sekitar 85 kilo meter dari Makkah. Nabi ditolak, bahkan diusir.

Tetapi, nabi mendoakan agar mereka kelak, dari anak cucunya, ada yang memperoleh hidayah dan beriman (Shahih al-Bukhari, hadits nomor 3267).

Hijrah ke Irak

Nabi juga mencoba menawarkan diri pada delegasi Hirah dari Irak, sekitar 1.800 kilo meter dari Makkah. Mereka menerima dan menghormati nabi, tetapi tidak bersedia memberikan perlindungan penuh. Nabi memahami dan menghormati mereka.

Kelompok yang bersedia memberikan perlindungan bagi Nabi Muhammad Saw. adalah delegasi dua kabilah dari Kota Yatsrib, yang kelak berubah nama menjadi Madinah.

Nabi melakukan pertemuan dua kali, pada tahun yang berbeda, dan mengakhirinya dengan sumpah setia (baiat) untuk saling memberikan perlindungan penuh, jiwa, raga, dan harta.

Atas dasar ini, nabi meminta para sahabat di Makkah untuk segera berhijrah ke Madinah. Nabi sendiri, bersama Abu Bakar ash-Shiddiq Ra secara sembunyi-sembunyi berhijrah ke Madinah.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir, dalam buku Relasi Mubadalah Muslim Dengan Umat Berbeda Agama.

Tags: dakwahislamkisahMendukungNabi Muhammad SAWNegara
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version