Mubadalah.id – Direktur Jaringan GUSDURian, Alissa Wahid menceritakan peran penting Nyai Solichah Wahid Haysim dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Alissa Wahid mengaku cerita perjuangan Nyai Solichah Wahid Haysim ini beliau dapat langsung dari Nyai Solichah.
Jadi, kata Alissa Wahid, pada tahun 1943-1944 itu, Bung Tomo, dan Panglima Jendral Soedirman seringkali mengutus anak buahnya untuk sowan ke Kiai Wahid Hasyim dan Hadratuh Syekh KH. Hasyim asyari di Pondok Pesantren Tebuireng.
Pada suatu ketika, lanjut Alissa, ada utusan dari Panglima Jendral Soedirman membawa dokumen tentang persiapan Indonesia merdeka.
Ketika mereka datang kepada Kiai Wahid Hasyim dan Hadratuh Syekh KH. Hasyim asyari di Pondok Pesantren Tebuireng, tampaknya diketahui oleh para tentara Jepang.
Kemudian, para tentara Jepang itu langsung segera mendatangi Pesantren Tebuireng untuk mencari berkas tersebut.
Tentu saja kedatangan tentara Jepang ini membuat semua orang panik.
Namun, saat sebelum tentara Jepang masuk ke dalam ruangan pesantren, Bu Nyai Solichah Wahid Hasyim dengan sergap mengambil dokumennya, lalu di bawa ke tempat nyuci santri yang berada di sekitar sumur.
Kemudian agar aman dan tidak diketahui oleh tentara Jepang, akhirnya dokumen tersebut di duduki oleh Bu Nyai Solichah.
“Jadi ketika tentara Jepang mencari dokumen itu tidak ketemu, dan mereka tidak membayangkan bahwa ada perempuan sedang nyuci, yang menyembunyikan dokumen itu,” paparnya.
Akhirnya, berkat ide cerdas dari Bu Nyai Solichah, berkas untuk persiapan Indonesia merdeka itu bisa terselamatkan dari tentara Jepang.
Ikut Perang Griliya
Selain itu, Putri sulung KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menyebutkan bahwa Bu Nyai Solichah juga ikut bergriliya bersama Kiai Wahid Hasyim.
“Tapi intinya, ulama perempuan harus mengurus umat yang lebih besar. Bahkan tidak meletakan ia sebagai kelas nomer 2, itu tuh teladannya sudah banyak sekali,” tuturnya.
“Dan KUPI II ini ingin kembali meneguhkan itu, kita ingin menunjukan kekuatan perempuan ulama dan ulama perempuan itu bisa menjadi kekuatan yang besar dalam membangun peradaban yang lebih baik untuk kita semua,” tukasnya. (Rul)