• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah saat Para Sahabat Perempuan Meminta Nabi Saw untuk Berikan Apresiasi

Para sahabat perempuan pun datang menghadap Nabi Muhammad Saw dan memohon ada ayat yang secara lebih tegas mengapresiasi kerja-kerja perempuan

Redaksi Redaksi
17/01/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Sahabat Perempuan

Sahabat Perempuan

640
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk fakta-fakta sosial yang pernah para sahabat perempuan masa Nabi Muhammad Saw, maka “perempuan benar-benar merugi” adalah kalimat Asma’ binti Umais Ra yang amat tepat menggambarkan fakta sosial tersebut.

Lalu para sahabat perempuan pun datang menghadap Nabi Muhammad Saw dan memohon ada ayat yang secara lebih tegas mengapresiasi kerja-kerja perempuan. Terutama kerja-kerja yang bersifat publik, seperti hijrah dan jihad.

Untuk menjawabnya, selain QS. al-Baqarah (2): 218, Allah Swt juga menurunkan QS. Ali Imran (3): 195.

Ayat tersebut merupakan penegasan eksplisit mengenai laki-laki dan perempuan untuk hal-hal yang biasanya bersifat maskulin. Seperti jihad, hijrah, dan berperang mempertahankan agama Allah Swt.

Penegasan kalimat eksplisit ini turun untuk menjawab kegelisahan perempuan yang merasa tidak terwakili dalam redaksi umum ayat-ayat yang sudah turun.

Baca Juga:

Jamilah binti Abdullah: Kisah Perempuan yang Mendampingi Dua Syuhada

Luka di Balik Panggung: Kisah Tragis Para Pemain Sirkus OCI Jadi Korban Eksploitasi

Ragam Bentuk Relasi Nabi Saw bersama Non-Muslim

Nyai Badriyah Fayumi: Banyak Sahabat Perempuan Menjadi Periwayat Hadis, Guru dan Ulama Besar

Selain itu, ia juga perlu untuk menangkal kesombongan laki-laki yang berlindung di balik redaksi umum (shighat al-tadzkir) tersebut untuk menyisihkan perempuan.

Kesombongan ini berlindung pada bentuk kalimat yang secara literal bahasa memang untuk laki-laki.

Ayat Inspirasi

Kedua ayat tersebut menginspirasi kita bahwa teks-teks Islam yang menggunakan redaksi laki-laki harus kita baca dengan kesadaran penuh bahwa perempuan juga menjadi subjek.

Sehingga, perempuan harus masuk dalam pusaran tafsir keagamaan mengenai surga, ibadah, fitnah, dan keluarga. Serta isu-isu sosial yang bersifat publik sebagai subjek yang memperoleh manfaat yang sama sebagaimana laki-laki.

Karena keduanya menjadi subjek, maka tidak benar bahwa perempuan hanya sebagai pelengkap bagi laki-laki, mengambil peran pinggiran, tidak penting, dan tidak terperhitungkan.

Tetapi, yang benar adalah bahwa laki-laki melengkapi eksistensi perempuan dan, sebaliknya, perempuan melengkapi eksistensi laki-laki.

Sehingga, kemanusiaan yang utuh adalah jika keduanya kita pandang sebagai manusia yang setara dan saling melengkapi. Inilah Substansi dari perspektif mubadalah, yang kemudian bisa kita operasionalkan dalam Qira’ah Mubadalah dalam membaca seluruh teks sumber Islam.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Qiraah Mubadalah.

Tags: ApresiasiberikankisahNabi SawSahabat Perempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kehamilan Tak Diinginkan

    Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version