• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah saat Para Sahabat Perempuan Meminta Nabi Saw untuk Berikan Apresiasi

Para sahabat perempuan pun datang menghadap Nabi Muhammad Saw dan memohon ada ayat yang secara lebih tegas mengapresiasi kerja-kerja perempuan

Redaksi Redaksi
17/01/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Sahabat Perempuan

Sahabat Perempuan

641
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk fakta-fakta sosial yang pernah para sahabat perempuan masa Nabi Muhammad Saw, maka “perempuan benar-benar merugi” adalah kalimat Asma’ binti Umais Ra yang amat tepat menggambarkan fakta sosial tersebut.

Lalu para sahabat perempuan pun datang menghadap Nabi Muhammad Saw dan memohon ada ayat yang secara lebih tegas mengapresiasi kerja-kerja perempuan. Terutama kerja-kerja yang bersifat publik, seperti hijrah dan jihad.

Untuk menjawabnya, selain QS. al-Baqarah (2): 218, Allah Swt juga menurunkan QS. Ali Imran (3): 195.

Ayat tersebut merupakan penegasan eksplisit mengenai laki-laki dan perempuan untuk hal-hal yang biasanya bersifat maskulin. Seperti jihad, hijrah, dan berperang mempertahankan agama Allah Swt.

Penegasan kalimat eksplisit ini turun untuk menjawab kegelisahan perempuan yang merasa tidak terwakili dalam redaksi umum ayat-ayat yang sudah turun.

Baca Juga:

Nabi Tak Pernah Membenarkan Pemukulan Terhadap Perempuan

Nabi Saw Memuliakan dan Menolak Semua Tindakan Kekerasan Terhadap Perempuan

Teladan Nabi dalam Rumah Tangga: Menolak Kekerasan, Memanusiakan Perempuan

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Selain itu, ia juga perlu untuk menangkal kesombongan laki-laki yang berlindung di balik redaksi umum (shighat al-tadzkir) tersebut untuk menyisihkan perempuan.

Kesombongan ini berlindung pada bentuk kalimat yang secara literal bahasa memang untuk laki-laki.

Ayat Inspirasi

Kedua ayat tersebut menginspirasi kita bahwa teks-teks Islam yang menggunakan redaksi laki-laki harus kita baca dengan kesadaran penuh bahwa perempuan juga menjadi subjek.

Sehingga, perempuan harus masuk dalam pusaran tafsir keagamaan mengenai surga, ibadah, fitnah, dan keluarga. Serta isu-isu sosial yang bersifat publik sebagai subjek yang memperoleh manfaat yang sama sebagaimana laki-laki.

Karena keduanya menjadi subjek, maka tidak benar bahwa perempuan hanya sebagai pelengkap bagi laki-laki, mengambil peran pinggiran, tidak penting, dan tidak terperhitungkan.

Tetapi, yang benar adalah bahwa laki-laki melengkapi eksistensi perempuan dan, sebaliknya, perempuan melengkapi eksistensi laki-laki.

Sehingga, kemanusiaan yang utuh adalah jika keduanya kita pandang sebagai manusia yang setara dan saling melengkapi. Inilah Substansi dari perspektif mubadalah, yang kemudian bisa kita operasionalkan dalam Qira’ah Mubadalah dalam membaca seluruh teks sumber Islam.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Qiraah Mubadalah.

Tags: ApresiasiberikankisahNabi SawSahabat Perempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Marital Rape

    Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID