• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Selama ini, kita cenderung melihat masa depan iklim dengan kalkulasi risiko untuk orang kebanyakan; alih-alih menyertakan kawan disabilitas. 

M. Khoirul Imamil M M. Khoirul Imamil M
03/07/2025
in Publik
0
Isu Iklim

Isu Iklim

176
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Percayakah Anda bila kalangan disabilitas punya komitmen yang tinggi terhadap isu iklim? Hari-hari ini kita tengah gerah (sekaligus mungkin geram) dengan diskursus serius (juga ketus) seputar masa depan lingkungan global.

Eskalasi pemanasan global (global warming) yang kian menanjak mengindikasikan bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja. Sayangnya, alih-alih menyadarkan, narasi seperti ini justru kini acap beroleh cap sebagai fear forming alias penakut-nakutan.

Salah seorang intelektual muslim dari sebuah organisasi besar bahkan sampai memunculkan label “wahabi lingkungan” yang akhir-akhir ini populer.

Label itu ia gunakan untuk menyudutkan pihak-pihak yang baginya terlampau peduli terhadap masa depan iklim dunia. Beruntung, di tengah keterjepitan dan ketersudutan itu, kawan-kawan disabilitas justru menggeliat dan menunjukkan antusiasme positif.

Sebuah rilisan riset Tim Riset Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII) menyebut bila para penyandang disabilitas menaruh komitmen lebih terhadap aksi iklim. Penelitian tersebut berlangsung di dua daerah di wilayah Indonesia timur, yakni Kota Ternate di Provinsi Maluku Utara serta Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga:

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

Wahabi Lingkungan, Kontroversi yang Mengubah Wajah Perlindungan Alam di Indonesia?

Kedua daerah tersebut pada dasarnya memang masuk kategori rawan bencana. Namun, hal yang menarik justru di tempat itulah berdiri rumah bagi komunitas disabilitas yang punya ikatan batin dengan isu aktual ini.

Ancaman isu iklim pada kalangan disabilitas

Kita perlu menyadari bersama bahwa baik secara langsung maupun tidak, degradasi dan dekadensi lingkungan tetaplah akan berdampak terhadap masa depan penyandang disabilitas.

Misalnya saja, dalam kasus pertambangan yang berdampak destruktif terhadap iklim, riset gagasan Elvis Agyei-Okyere dan koleganya (2019) menunjukkan dua risiko klinis: hilangnya tempat tinggal serta meningkatnya biaya hidup (living cost).

Selain itu, sebagaimana tuturan Ikrom Mustofa selaku Ketua Tim Riset Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII), kelompok disabilitas masih mengalami hambatan perihal akses informasi terkait iklim ataupun layanan kebencanaan.

Misalnya saja, dalam deklarasi komitmen penanganan iklim 2030 di Paris pada 2015 silam, baru seperlima dari negara-negara peserta yang telah mencantumkan kelompok disabilitas dalam rancangan penanganan iklim di negaranya.

Lagi-lagi kita tertinggal. Tidak ada nama Indonesia dalam daftar rilisan resmi. Sementara, negara-negara tetangga seperti Vietnam, Myanmar, serta Papua Nugini justru selangkah lebih inklusif.

Mereka secara sadar memuat kelompok disabilitas dalam agenda Nationally Determined Contributions (NDCs) negaranya. Praktis, menjadi tidak mengherankan bila selama ini kita jarang mendengar partisipasi kelompok disabilitas dalam pelbagai narasi. Alih-alih mereka bersikap pasif, mereka justru tak banyak diberi tahu.

Kita juga mesti menyadari bahwa problematika iklim turut menyumbang tambahan stigma sosial pada kawan disabilitas. Sementara mereka mesti berjuang dengan kekhasan yang dimiliki, isu iklim yang kian ndrawasi justru melahirkan ancaman bayang-bayang risiko dampak bencana yang empat kali lebih besar ketimbang kelompok mayoritas.

Pun, dalam situasi pengungsian misalnya, kelompok disabilitas jelas akan beroleh kesulitan lebih untuk memenuhi hajat hidupnya. Kita tahu, dalam situasi normal saja, aksesibilitas bagi mereka masihlah dalam fase perjuangan.

Pentingnya pengarusutamaan

Kini, kita mesti bangun dengankesadaran ekstra. Keseriusan kawan disabilitas dalam menaruh concern terhadap isu iklim memperkuat pentingnya pengarusutamaan peran mereka pada berbagai kerja-kerja kelingkungan (environmentalism).

Karenanya, sebagai bagian dari tanggung jawab inklusif, penyandang disabilitas harus mendapatkan kesempatan untuk menyuarakan keresahan mereka dalam proses pengambilan kebijakan seputar iklim. Selama ini, dalam semangat antroposentris mayoritas, kita cenderung melihat masa depan iklim dengan kalkulasi risiko untuk orang kebanyakan; alih-alih menyertakan kawan disabilitas.

Kita sangsi manakala nantinya anak-cucu kita tak lagi bisa menikmati sejuknya hawa atau bersihnya udara yang kini bahkan terus menipis.

Sementara, kelompok marjinal seperti penyandang disabilitas masih acap ternegasikan dari proses-proses atau kerja-kerja iklim. Jadi, sudah siapkah kita untuk berkolaborasi menangani isu iklim bersama mereka?

 

 

 

 

 

 

Tags: iklimInklusi SosialIsu DisabilitasIsu LingkunganKrisis IklimPerubahan Iklim
M. Khoirul Imamil M

M. Khoirul Imamil M

Pernah nekat menggelandang sepanjang Olomouc-Bratislava-Wina-Trier-Luksemburg.

Terkait Posts

KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
SAK

Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

2 Juli 2025
Wahabi Lingkungan

Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

2 Juli 2025
Kebencian Berbasis Agama

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID