• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Konsep Keluarga Pembaharu, Laki-laki perlu Terlibat Tanggung Jawab Domestik Keluarga

PR panjang untuk menciptakan relasi setara antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga, tidak hanya dari faktor kesadaran diri. Akan tetapi, juga mendukung pelibatan laki-laki dalam ranah domestik

Muallifah Muallifah
11/07/2022
in Keluarga
0
Konsep Keluarga

Konsep Keluarga

386
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Bagaimana kita membayangkan sebuah kehidupan rumah tangga yang tercipta peran ibu dalam ranah domestik begitu besar? Tentu, gambaran umum itu tidak sulit kita bayangkan. Sebab ibu kita, hampir semua melakukan peran domestik yang begitu besar.

Bagi orang yang belum menikah, membahas peran dan keterlibatan seorang laki-laki dalam ranah domestik, mengurus anak, masih berupa sebuah impian. Namun, hal itu bukanlah tidak bisa kita wujudkan ketika pembicaraan sebelum menikah tentang pola pengasuhan, kehidupan rumah tangga, selalu menjadi pembicaraan.

Kita menyebut relasi keluarga yang semacam itu adalah konsep keluarga pembaharu. Konsep ini mengacu kepada pelibatan semua pihak, baik laki-laki dan perempuan dalam melakukan tanggung jawab domestik. Mengapa hal ini sangat kita perlukan? Selama ini, laki-laki terlalu menikmati privilege dan kekuasaan dalam keluarga, privilege itu membawa konsekuensi negatif bagi perempuan yang memiliki beban kerja tanpa dibayar.

Beban Ganda Perempuan

Selama ini perempuan memiliki beban yang berlapis dalam melakukan perannya. Di satu sisi, ketika ia seorang perempuan pekerja, tanggung jawab domestik juga ia lakukan. Sehingga, beban antara pekerjaan rumah dan di kantor dipikul sendiri. Di sisi lain, apabila seorang perempuan full time mengerjakan pekerjaan rumah/ ibu rumah tangga, justru dianggap sebagai orang yang tidak bekerja.

Akhirnya, stigma negatif selalu tersematkan kepada ibu rumah tangga melalui sebutan tidak bekerja, hidup santai, tidak memiliki tanggungan. Padahal, waktu yang ia butuhkan untuk melakukan pekerjaan rumah sangatlah panjang. Apalagi untuk mengurus anak, memasak, membersihkan rumah. Membutuhkan waktu tanpa jeda.

Baca Juga:

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

Alasan lain mengapa keluarga pembaharu ini sangat penting.  Karena hari ini dunia berada dalam persimpangan akibat cepatnya perubahan yang terjadi. Tekanan datang dari pelbagai arah. Informasi semakin tidak terbendung. Begitu banyak dampak peperangan, kondisi strata sosial yang tidak seimbang menyebabkan orang miskin semakin miskin, begitu sebaliknya.

Kenyataan ini membuat pihak tertentu memanfaatkan momentum sesuai dengan kepentingannya. Namun, kondisi ini tidak bisa kita hadapi oleh satu pihak saja. Artinya, butuh kerjasama kolektif antara masyarakat sipil, pemerintah dan elemen lainnya. Selama ini, kita lebih fokus terhadap kegiatan, gerakan yang besar tanpa melihat unit terkecil dari sebuah negara, yakni keluarga.

Keluarga merupakan ruang private yang menjadi kunci dari terjalinnya relasi yang begitu kuat dalam sistem sosial. Segala bentuk informasi, ideologi, pemikiran, bahkan apapun, terlebih dahulu masuk kepada keluarga. Khususnya kepada bapak dan ibu yang memiliki peran penting dalam pola pengasuhan keluarga. Apabila relasi keluarga sudah kuat, berbicara tentang pemberdayaan perempuan dalam skala besarpun, sangat baik untuk dilakukan.

Peran Setara Ayah dan Ibu sebagai Orang Tua

Keluarga adalah kunci dari awal melakukan hubungan yang begitu luas. Maka memerlukan peran bapak dan ibu, yang sama-sama memiliki tanggung jawab besar terhadap kerja-kerja domestik. Hal ini akan tercapai apabila, keduanya memiliki kesadaran penuh tentang tanggung jawab bersama dalam keluarga.

Dalam konteks ini, paternity leave dan maternity leave seharusnya kita sadari atas pilihan keduanya. Paternity leave adalah waktu cuti yang seorang ayah ambil untuk mengurus bayi. Sedangkan maternity leave adalah waktu cuti untuk seorang ibu.

Mengapa paternity leave penting? Butuh penyesuaian bagi sang anak yang baru lahir, sehingga membutuhkan peran untuk mendampingi. Lagipula, secara psikis, seorang ibu yang baru melahirkan tentunya butuh adaptasi dan penyesuaian dengan seorang bayi. Sehingga butuh peran suami untuk mampu melakukannya.

Di kota maju, seperti Inggris, Amerika, sudah menerapkan paternity leave. Sebutan ini memang sangat baru masyarakat Indonesia. Apalagi, konsep tersebut akan mengancam posisi pekerja pada sebuah perusahaan. Sehingga jikalaupun ada, pasti memilih untuk tidak mengambil posisi tersebut lantaran khawatir tidak mendapatkan promosi jabatan atau dirumahkan oleh perusahaan.

PR panjang untuk menciptakan relasi setara antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga, tidak hanya dari faktor kesadaran diri. Akan tetapi, juga tempat kerja, lingkungan, harus juga mendukung pelibatan laki-laki dalam ranah domestik. Dengan demikian, ketika laki-laki juga terlibat dalam ranah domestik, tercipta keluarga mandiri dan berdaya, dengan pola pengasuhan yang baik dari bapak dan ibu. []

 

 

 

Tags: istrikeadilanKesalinganKesetaraanKonsep keluargaRelasisuami
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Mengirim Anak ke Barak Militer

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

10 Mei 2025
Menjaga Kehamilan

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

8 Mei 2025
Ibu Hamil

Perhatian Islam kepada Ibu Hamil dan Menyusui

2 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pengertian dan Hadits Larangan Melakukan Azl
  • Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat
  • KB dalam Hadits
  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi
  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version