• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Puisi

Lirik Lagu ‘Kemarin’ Seventeen; Sebuah Ungkapan Rindu kepada Gus Dur

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
26/12/2018
in Puisi
0
Seventeen

Seventeen

47
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sembilan tahun Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) telah meninggalkan kita semua sembilan tahun silam. Ia kembali kepada kekasih-Nya dalam damai abadi. Gus Dur akan selalu dikenang dengan tokoh bangsa yang selalu membagi kegembiraan, cinta, kedamaian, kasih sayang, dan membela kaum yang tertindas. Gitaris Seventeen, Herman Sikumbang mengungkapkan kerinduannya terhadap Gus Dur lewat sebuah lagu. Tak disangka lagu tersebut menjadi karya terakhir Herman. (Baca: Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola)

Inilah lirik lagu berjudul “Kemarin” tersebut: (Baca: Cuaca Ekstrem Pertanda Krisis Iklim Semakin Nyata)

Kemarin

Oleh: Herman Seventeen (Baca: Mengenal Rumah Tangga Khadijah Sebelum dengan Baginda Nabi)

 

Baca Juga:

Humor Kritis di Layar Televisi: Menjaga Ruang Demokrasi

Hifdh An-Nafs, Al-‘Aql dan An-Nasl dalam Interpretasi Gus Dur

Konsep Al-Ushul Al-Khamsah dalam Tafsir Gus Dur

Andaikan Gus Dur Masih Ada, Revisi UU TNI Tak Perlu Ada

Kemarin engkau (Gus Dur) masih ada di sini

Bersamaku menikmati rasa ini

Berharap semua takkan pernah berakhir

Bersamamu (Baca: Kirab Budaya dan Doa Bersama Tunas GUSDURian untuk Tragedi Kanjuruhan)

Kemarin dunia terlihat sangat indah

Dan denganmu merasakan ini semua 

Melewati hitam putih hidup ini (Baca: Perempuan dalam Keluarga Gus Dur Tidak Dikhitan)

Bersamamu

Kini sendiri di sini

Mencarimu tak tahu di mana

Semoga tenang kau di sana. Selamanya

Aku selalu mengingatmu

Doakanmu setiap malamku

Semoga tenang kau di sana. Selamanya

 

Untuk para pencari cinta, We love you Gus Dur. (Baca: Visi Gus Dur tentang Islam, Demokrasi, dan HAM)

Tags: gus durrindu Gus DurSeventeenvideo
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Makna Taat, Khidmah, dan Barakah

Puisi Doa

27 Oktober 2022
puisi hari raya

Puisi Hari Raya yang Sufistik

1 Mei 2022
Sabar

Ngaji Rasa tentang Makna Sabar

8 November 2021
Biografi Jamal Al-Banna dan Gagasan Fiqh Baru

Senandung Puisi Rindu Untuk Sang Nabi

19 Oktober 2021
Rumi

Ngaji Rumi: Gahazal 44, Doa yang Diajarkan Rumi

1 Oktober 2021
Bersyukurlah menjadi santri

Puisi Nyai Badriyah: “Bersyukurlah Menjadi Santri”

20 September 2021
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version