• Login
  • Register
Senin, 26 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Makna Iqra (Membaca) Dalam Al-Qur’an

Maka tentu saja, Iqra tidak hanya dimaknai sesederhana itu. Ia adalah kata bernuansa metaforis (majaz) yang padat makna. Ia mungkin bermakna: lihatlah dan pandanglah semesta, pikirkan dan renungkan inti manusia dan kebudayaan bangsa-bangsa

Redaksi Redaksi
09/04/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Iqra

Iqra

231
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sungguh menakjubkan dan mungkin dapat dipandang sangat aneh. Tuhan menurunkan titah-Nya yang pertama dengan kata Iqra (Bacalah). Mengapa bukan “U’bud Rabbak” (Sembahlah Tuhanmu)? Bukankah tujuan utama agama adalah mengajak manusia untuk menyembah Tuhan?

Iqra secara literal bermakna “bacalah”. Lalu apakah yang dibaca oleh Nabi saat itu? Bukankah beliau tak bisa membaca dan menulis?. Apakah Malaikat Jibril telah membawakan untuk beliau bahan bacaan?. Tetapi bukankah Muhammad tidak pernah belajar menulis dan membaca?

Maka tentu saja, Iqra tidak hanya dimaknai sesederhana itu. Ia adalah kata bernuansa metaforis (majaz) yang padat makna. Ia mungkin bermakna: lihatlah dan pandanglah semesta, pikirkan dan renungkan inti manusia dan kebudayaan bangsa-bangsa.

Lihatlah langit yang menaungimu, bumi yang menyanggahmu. Lihatlah gunung-gemunung yang bertengger di puncak bumi dengan begitu kokoh. Pandanglah lautan biru yang membentang dan menukik ke dalam perut bumi. Pikirkan, 0 Muhammad. Siapakah yang menciptakan semua itu?

Lihatlah dan renungkan dalam-dalam Muhammad. Kau sebelumnya hanyalah air mani yang menjijikkan. Lalu membentuk darah, daging, tulang, dan seterusnya menjadi indah.

Baca Juga:

Meneladani Noble Silence dalam Kisah Bunda Maria dan Sayyida Maryam menurut Al-Kitab dan Al-Qur’an

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

Kesaksian Menurut Penjelasan Al-Qur’an

Al-Qur’an Tidak Membedakan Kesaksian Perempuan dan Laki-laki

Lalu akan menjadi apakah kau kelak? Bukankah kau akan kembali menjadi tulang-belulang yang tertimbun di perut bumi dan yang tak berharga?

Kemudian, lihatlah tingkah laku manusia-manusia di sekelilingmu. Bukankah kau lihat, mereka rajin memperbudak manusia, menindas mereka yang miskin.

Bahkan mereka yang merendahkan kaum perempuan begitu rendah? Perhatikan, o Muhammad, para pemimpin kaummu itu. Mereka begitu congkak, arogan, dan munafik.

Sesudah itu, melangkahlah engkau, wahai Muhammad. Bebaskan bumi manusia dari sistem penindasan dan pembodohan. Selamatkan umat manusia dari cengkeraman para kapitalis dan kaum borjuis itu. Bawakan lilin, cerahkan kaummu. Beri mereka pengetahuan.*

*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Merayakan Hari-hari Indah Bersama Nabi.

Tags: al-quranBacalahdalamIqramakna
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Meneladani Noble Silence

Meneladani Noble Silence dalam Kisah Bunda Maria dan Sayyida Maryam menurut Al-Kitab dan Al-Qur’an

24 Mei 2025
ihdâd

Ihdâd: Pengertian dan Dasar Hukum

24 Mei 2025
Filosofi Santri

Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial

23 Mei 2025
Obituari

Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

23 Mei 2025
KB perempuan

Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

23 Mei 2025
KB dan Politik

KB dan Politik Negara

22 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pernikahan Anak

    Melihat Lebih Dekat Dampak dari Pernikahan Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tantangan Difabel: Aku Tidak Berbeda, Hanya Hidup dengan Cara yang Berbeda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membangun Keluarga Sakinah: Telaah Buku Saku Keluarga Berkah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menjadi Perempuan dengan Leluka yang Tak Kutukar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Tegaskan Eksistensi Keulamaan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Agenda WPS dan Isu Difabel: Nyambung?
  • 4 Strategi Wujudkan Haji Ramah Lansia
  • Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence Pada Ayat-ayat Shirah Nabawiyah (Part 2)
  • Membangun Keluarga Sakinah: Telaah Buku Saku Keluarga Berkah
  • Melihat Lebih Dekat Dampak dari Pernikahan Anak

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version