• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Makna Jumrah

Melempar jumrah sering kita digambarkan bagai mengusir setan, karena makhluk ini punya karakter yang selalu ingin menyesatkan dan menjerumuskan manusia ke jurang dosa

Redaksi Redaksi
08/06/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Jumrah

Jumrah

621
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jemarat atau Jumrah merupakan simbol perjuangan manusia untuk membersihkan hati dengan membuang dan melemparkan sejauh mungkin semua kecenderungan-kecenderungan egoistik manusia yang sering kali menyesatkan, menjerumuskan bahkan menyengsarakan manusia yang lain.

Melempar jumrah sering kita gambarkan bagai mengusir setan, karena makhluk ini punya karakter yang selalu ingin menyesatkan dan menjerumuskan manusia ke jurang dosa.

Setan adalah simbol semua karakter buruk dan jahat yang ada dan merasuk ke dalam kehidupan manusia. Ia adalah nafsu yang memprovokasi manusia untuk melakukan tindakan-tindakan destruktif, menghancurkan, meski tampil dalam lakon-lakon yang indah dan memikat hati. Allah Swt menyatakan:

اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ

Artinya: Sesungguhnya hawa nafsu selalu menggerakkan manusia ke arah tindakan-tindakan yang buruk (QS. Yusuf ayat 53).

Baca Juga:

Haji dan Ekonomi: Perjuangan Orang Miskin Menaklukkan Kesenjangan

Makna Kodrat bagi Perempuan

Makna Kata Perempuan Menurut KUPI

Peran Ulama Perempuan untuk Kehidupan yang Berkeadilan

Nafsu Manusia

Tentang nafsu-nafsu yang ada dalam diri manusia Tuhan menyatakan:

قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙ (1) مِنۡ شَرِّ مَا خَلَقَۙ (2) وَمِنۡ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ (3) وَمِنۡ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الۡعُقَدِۙ (4) وَمِنۡ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ (5)

Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar). (1) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan. (2) dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. (3)  dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya). (4) dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki. (5) (QS. al-Falaq ayat 1-5)

Angka Tujuh menunjukkan sekali lagi bahwa perjuangan melempar Jumrah harus dilakukan terus-menerus dan tidak boleh berhenti. Tiga kali menunjukkan bahwa perjuangan ini memang tak mudah, sering kali gagal.

Ini karena dalam diri manusia ada kecenderungan untuk terus menerus melampiaskan nafsunya secara tak terkendali dan acap kali diarahkan untuk menghancurkan kemanusiaan. Dan perjuangan melawan diri sendiri, amatlah sulit.

Nabi Muhammad Saw menyatakan bahwa perjuangan ini jauh lebih berat dan lebih besar daripada perjuangan melawan musuh nyata. Beliau mengatakan:

Rajana min al-Jihad al-Ashgar ila al-Jihad al-Akbar (Kita pulang dari perjuangan kecil (melawan musuh nyata) menuju perjuangan besar (melawan ego diri sendiri). []

Tags: hajiIbadah HajiJumrahmakna
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version