Mubadalah.id – Dalam kondisi normal, sangat banyak jenis makanan dan minuman halal di sekeliling tempat tinggal kita yang dapat kita pilih untuk dimakan sesuai dengan selera kita.
Menurut para ulama, perut yang penuh dengan makanan haram akan cenderung untuk melakukan perbuatan terlarang dan menuruti kehendak hawa nafsu, yakni nafsu yang senantiasa ingin berbuat kerusakan.
Sebaliknya, perut yang penuh dengan makanan halal akan mendatangkan suatu ketenangan dan kepatuhan untuk melaksanakan perintah Allah Swt. Serta mendekatkan diri kepada-Nya setiap saat.
Menurut para ahli tasawuf, keuntungan mengonsumsi makanan yang diperoleh dengan cara halal, antara lain di kemudian hari, api neraka tidak mau menjilat jasad kita. Karena sumber kehidupan kita berasal dari makanan yang halal.
Pesan para ulama ini sejatinya menjadi peringatan agar kita selektif dalam mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan keluarga kita dari hal halal. Keluarga kita memang perlu memakan-makanan yang halal, karena dengan dapat memenuhi kebutuhan gizi dan menjaga kesehatan yang prima.
Dengan tubuh yang sehat dan hatinya beriman kepada Allah, secara langsung memberi dampak pada kekuatan untuk melaksanakan perintah Allah Swt. Hal ini sebagai bentuk ungkapan syukur kita terhadap Sang Pemberi kenikmatan yang lah memberi kesehatan (jasmani dan ruhani).
Tidak ada artinya uang dan kekayaan banyak, kalau semua itu kita peroleh melalui cara-cara yang tidak terpuji. Hidup mewah memang tidak dilarang oleh Islam, tetapi Allah Swt lebih menyukai orang yang berkecukupan dan sederhana. Serta mampu berbuat baik kepada sesamanya sebagai bentuk kesalehan sosial. Itulah kehidupan yang ideal menurut Islam. []