• Login
  • Register
Minggu, 15 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Mari Berani Bersuara Melawan Catcalling di Ruang Publik

Jadi, jangan pernah ragu untuk menegur pelaku catcalling dengan tegas. Keberanian kita adalah langkah awal untuk menciptakan ruang publik yang lebih aman dan nyaman bagi semua orang.

Tasnim Qiy Tasnim Qiy
15/06/2025
in Personal
0
Catcalling

Catcalling

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Catcalling bukanlah candaan. Melainkan salah satu bentuk pelecehan yang membuat korban merasa tidak nyaman, cemas, takut bahkan mengalami trauma yang mendalam.

Mubadalah.id – Akhir-akhir ini, aku mencoba jenis olahraga yang berbeda dari biasanya. Jika biasanya aku berolahraga dengan skipping atau lompat tali di dalam rumah, kini aku mencoba untuk bersepeda di sekitar lingkungan tempat tinggal. Selain untuk menyehatkan, dengan bersepeda aku bisa menikmati udara segar.

Namun, alih-alih bisa menikmati suasana luar dengan nyaman, aku justru mengalami hal yang tidak menyenangkan. Aku pernah menjadi korban dari catcalling.

Hal ini terjadi, saat aku bersepeda, sering terdengar siulan atau komentar tidak pantas dari orang-orang di sekitar, seperti, “Hai cantik!”, “Kiw, mau ke mana nih?”, “Manisnya!”, dan lain sebagainya. Gangguan seperti inilah yang membuat aku menjadi tidak nyaman.

Aku pikir, seiring berjalannya waktu dan kemajuan zaman, catcalling sudah tidak ada lagi. Namun, ternyata pikiran saya salah. Catcalling masih kerap terjadi, dan banyak perempuan yang menjadi korbannya.

Baca Juga:

Perempuan Bukan Tamu di Ruang Publik

Dr. Nur Rofiah: Peran Perempuan di Ruang Publik Memiliki Akar Kuat

Mari Belajar Menjaga Lisan dari Novel Hello Tere Liye

Mari Bersahabat dengan Alam

Apa itu Catcalling?

Catcalling merupakan salah satu bentuk pelecehan verbal yang sering terjadi di ruang publik. Dari kasus ini, banyak sekali perempuan yang menjadi sasaran pelecehan verbal di jalanan oleh laki-laki.

Melansi data dari Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) pada tahun 2022 menemukan bahwa 3.037 responden dari 4.235 responden mengalami pelecehan seksual di ruang publik, termasuk catcalling.

Dengan banyak Perempuan menjadi korban, sayangnya, masyarakat sering menganggap catcalling sebagai kebiasaan laki-laki dan meremehkannya.

Dengan begitu. tanpa disadari, sikap ini justru melanggengkan bahwa tindakan catcalling dengan alasan candaan. Padahal, catcalling bukanlah candaan. Melainkan salah satu bentuk pelecehan yang membuat korban merasa tidak nyaman, cemas, takut bahkan mengalami trauma yang mendalam.

Tentu saja,dari dampak tersebut dapat memengaruhi kesehatan mental dan menurunkan kepercayaan diri korban. Korban juga sering merasa tidak berdaya karena kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar.

Bahkan, ironisnya, yang sering disalahkan justru korban. Biasanya dengan dalih cara berpakaian atau perilakunya. Sungguh menjengkelkan sekali. Sudah korban disalahkan pula.. hiiih.

Pentingnya Bersikap Tegas

Maka dari itu, apabila kita mengalami catcalling, kita perlu bersikap tegas dengan menegur pelaku. Jika kita hanya diam saja, maka membuat pelaku semakin berani untuk mencari korban berikutnya.

Begitupun, ketika aku menjadi korban, maka salah satu cara yang aku lakukan adalah menegur pelaku dengan tegas. Misalnya, dengan mengatakan, “Kayak gitu tuh nggak sopan, tahu!” atau “Tolong jangan seperti itu, saya merasa tidak nyaman.”

Dengan menegur pelaku, kita menjadi lebih berani dan setidaknya pelaku sadar bahwa apa yang dia lakukan itu tidak benar.

Selain itu, hal ini juga menegaskan bahwa perilaku seperti catcalling tidak dapat diterima dan harus dihentikan. Sikap tegas kita bisa menjadi peringatan bagi pelaku bahwa mereka tidak bisa seenaknya melecehkan orang lain tanpa konsekuensi.

Pelaku yang merasa diabaikan atau dibiarkan sering kali justru semakin berani dan menganggap perilakunya sebagai hal yang biasa atau bahkan hanya sebatas candaan.

Oleh karena itu, menegur dengan tegas adalah cara efektif untuk menghentikan siklus pelecehan tersebut.

Bahkan dengan menegur si pelaku, setidaknya kita telah menyuarakan ketidaknyamanan dan memberi tahu pelaku bahwa tindakan mereka melanggar batas-batas pribadi yang harus dihormati.

Membangun Kesadaran dan Lingkungan yang Aman

Setiap kali kita berani bersuara, kita turut membangun kesadaran bahwa catcalling bukanlah hal yang normal atau wajar dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga, dengan begitu, perlahan-lahan budaya menghormati satu sama lain akan semakin kuat dan pelecehan seperti catcalling dapat diminimalisir.

Tidak hanya itu, keberanian kita untuk menegur pelaku juga membantu mengubah pola pikir masyarakat bahwa pelecehan verbal bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh.

Bahkan dengan menegur ini menjadi bagian dari upaya membangun lingkungan yang lebih aman dan nyaman, terutama bagi perempuan yang sering menjadi sasaran pelecehan di ruang publik.

Jadi, jangan pernah ragu untuk menegur pelaku dengan tegas. Keberanian kita adalah langkah awal untuk menciptakan ruang publik yang lebih aman dan nyaman bagi semua orang.

Dengan bersikap tegas, kita tidak hanya membela diri sendiri, tetapi juga berkontribusi pada perubahan sosial yang lebih besar menuju masyarakat yang menghormati hak dan martabat setiap individu. []

Tags: beraniBersuaraCatcallingMarimelawanruang publik
Tasnim Qiy

Tasnim Qiy

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Jadi Perempuan

Katanya, Jadi Perempuan Tidak Perlu Repot?

14 Juni 2025
Perempuan Berolahraga

Membaca Fenomena Perempuan Berolahraga

13 Juni 2025
Humor

Humor yang Tak Lagi Layak Ditertawakan: Refleksi atas Martabat dan Ruang

13 Juni 2025
Menyulam Spiritualitas

Menyulam Spiritualitas dan Rasionalitas: Belajar Menyebut Nama Tuhan dari Perempuan Abad 16

12 Juni 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence Pada Ayat-ayat Shirah Nabawiyah Tokoh Perempuan (Part 3)

11 Juni 2025
Devotee

Mengenal Devotee: Ketika Disabilitas Dijadikan Fetish

10 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tragedi Pemerkosaan

    Negara Amnesia, Korban Masih Terjaga: Kami Menolak Lupa atas Tragedi Pemerkosaan 98

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir Bagian II

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mari Berani Bersuara Melawan Catcalling di Ruang Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Isu Perceraian Veve Zulfikar: Seberapa Besar Dampak Memiliki Pasangan NPD?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Pernikahan yang Sakinah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Tanggung Jawab Pasangan Suami Istri dalam Menjaga Perkawinan
  • Mari Berani Bersuara Melawan Catcalling di Ruang Publik
  • Negara Amnesia, Korban Masih Terjaga: Kami Menolak Lupa atas Tragedi Pemerkosaan 98
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir Bagian II
  • Pentingnya Komitmen Suami dan Istri dalam Kerja Domestik dan Publik

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID