• Login
  • Register
Senin, 2 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mari Berikan Ruang Aman Kepada Mereka yang Berbeda Agama

Ketika Ali bin Abi Thalib berangkat ke luar kota bersama teman-temannya, ia melihat orang-orang Yahudi sedang menjalankan sembahyang di sinagog (tempat ibadah) mereka. Kepada para sahabatnya ia mengajarkan untuk memberikan ruang aman

Redaksi Redaksi
23/03/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
ruang aman

ruang aman

509
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ada kisah yang menarik bagaimana para sahabat Nabi Saw memberikan ruang aman bagi orang beragama lain untuk menjalankan ibadah mereka.

Ketika Ali bin Abi Thalib berangkat ke luar kota bersama teman-temannya, ia melihat orang-orang Yahudi sedang menjalankan sembahyang di sinagog (tempat ibadah) mereka. Kepada para sahabatnya ia mengajarkan untuk memberikan ruang aman, dan ia mengatakan:

“Kami diperintahkan Nabi Saw untuk membiarkan mereka menjalankan apa yang mereka yakini.”

Sebelumnya Abu Bakar Ash-Shiddiq, saat memberikan pengarahan kepada para prajurit yang akan berangkat untuk perang, mengatakan hal yang senada.

“Kalian tentu akan melewati suatu komunitas yang tengah tekun beribadah di dalam gereja mereka. Maka biarkanlah mereka menjalankannya.”

Baca Juga:

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

Sharing Properti: Gagasan yang Berikan Pemihakan Kepada Perempuan

Kasus Inses di Kudus: Pentingnya Membangun Ruang Aman bagi Anak

Islam adalah Agama Kasih: Refleksi dari Buku Toleransi dalam Islam

Demikianlah teks-teks Islam dan praktik kenabian berbicara tentang kerahmatan, keadilan dan toleransi. Sayed Hosen Nasr, salah seorang cendikiawan muslim kontemporer terkemuka mengatakan,

“Jantung atau inti Islam adalah penyaksian Ke-Esa-an Tuhan, universalitas kebenaran. Kemutlakan untuk tunduk kepada kehendak Tuhan, pemenuhan segala tanggung jawab manusia dan penghargaan terhadap seluruh makhluk hidup.”

“Jantung atau inti Islam mengisyaratkan kepada kita untuk bangun dari mimpi yang melalaikan, ingat tentang siapa diri kita dan mengapa kita ada di sini dan untuk mengenal serta menghargai agama-agama yang lain.”

Maka, sudah saatnya kita semua, terutama para tokoh agama, duduk bersama dalam suasana hati yang tenang dan pikiran yang jernih.

Bahkan tanpa prasangka untuk dapat merumuskan kembali agenda bersama dalam kerangka menciptakan relasi manusia yang harmonis, damai, dan menyejahterakan.

Pertemuan dan dialog antar para pemimpin agama kita harapkan akan dapat melahirkan rekomendasi-rekomendasi mendasar dan strategis bagi hubungan baik antar kelompok-kelompok keagamaan dalam ruang internalnya masing-masing.

Maupun antar para pemeluk agama-agama (relasi eksternal) untuk kehidupan kita hari ini maupun hari esok yang panjang.

Para tokoh agama adalah panutan masyarakat. Kepada merekalah rakyat dan masa depan bangsa ini ditambatkan dan digantungkan.*

*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Islam dan Toleransi.

Tags: agamaberbedaberikanMariMerekaRuang Aman
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Hijab

Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

1 Juni 2025
Jilbab

Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

1 Juni 2025
Sukainah

Tren Mode Rambut Sukainah

31 Mei 2025
IUD

Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

31 Mei 2025
Kodrati

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

31 Mei 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

30 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jilbab

    Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an
  • Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID