Mubadalah.id – Masyarakat Indonesia semakin mempercayai pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mencetak kader-kader penerus bangsa yang berprestasi dan berakhlak Qur’ani, sehingga tak heran jika jumlah pesantren dan santri semakin meningkat di seluruh Indonesia.
Menurut data Kominfo tahun 2023, ada 39.167 unit pondok pesantren yang tersebar di seluruh provinsi dengan total 4,85 juta santri, dengan total yang tak sedikit ini, tak luput pesantren menghadapi banyak permasalahan, salah satunya adalah masalah sampah.
Sampah yang dihasilkan oleh pesantren sebagian besar merupakan sampah jenis organik dan anorganik yang berasal dari berbagai sumber, seperti dapur, kantin, toilet, atau dari segala macam aktivitas santri dan masyarakat pesantren.
Tidak terbayang oleh kita jika setiap santri terus-menerus memproduksi sampah sehingga menghasilkan sampah dalam jumlah yang sangat besar. Hal ini merupakan permasalahan serius yang harus segera diatasi oleh pihak pesantren.
Data Sampah
Menurut data yang dipublikasikan oleh Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) bahwa pada tahun 2023, Indonesia menghasilkan 17,4 juta ton sampah yang mana terdapat 33,53% sampah yang tidak terkelola.
Berdasarkan data tersebut, pesantren juga menyumbangkan sampah dalam jumlah yang cukup besar, Oleh karena itu, pesantren harus mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan sampah ini, salah satunya dengan melakukan pengelolaan sampah.
Pengelolaan sampah sangatlah penting kita lakukan, sebab jika sampah tidak kita kelola dengan baik. Maka akan menimbulkan banyak permasalahan, baik dari segi pencemaran lingkungan, kesehatan masyarakat pesantren dan menumpuknya sampah. Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa segala kerusakan baik darat maupun laut merupakan ulah perbuatan manusia.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; (melalui hal itu) Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. ar-Rum ayat 41)
Dalam ayat di atas telah jelas bahwa segala kerusakan yang ada di muka bumi ini baik darat maupun laut itu atas ulah perbuatan manusia dan manusia pula nanti yang akan merasakan akibat dari perbuatan buruk mereka, terutama terkena dampak buruk dari sampah apabila tidak bisa mengelolanya dengan baik.
Persoalan sampah adalah tanggung jawab bersama. Apa yang dihasilkan oleh pesantren merupakan tanggung jawab pesantren. Bukan hanya sekedar sebagai tanggung jawab saja, pengelolaan sampah dapat menjadi suatu usaha yang menguntungkan apabila dikelola dengan baik.
Cara Mudah Mengelola Sampah
Sehingga, pengelolaan sampah seharusnya kita lakukan untuk tercapainya kehidupan pesantren yang lebih baik. Kita dapat mengelola sampah dengan berbagai cara, antara lain:
Pertama, membuat tempat sampah untuk setiap jenis, organik dan anorganik.
Kedua, menjadikan sampah organik menjadi pupuk kompos dan mendaur ulang sampah anorganik.
Ketiga, menggantikan wadah plastik jajanan dengan bahan kertas atau koran.
Keempat, berilah rewards kepada setiap santri yang peduli terhadap masalah sampah. Kelima, menerapkan prinsip 3R dalam pengelolaan sampah: reduce (mengurangi timbunan sampah), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang).
Cara-cara pengelolaan sampah di atas seharusnya kita lakukan secara konsisten khususnya di lingkungan pesantren yang jumlah penghuninya banyak. Hal ini tujuan untuk mengelola sampah dengan baik serta menjaga lingkungan tetap bersih dan nyaman.
Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang menerapkan nilai-nilai Islam hendaknya menjadi teladan dalam menjaga alam dan lingkungan. Khususnya dalam pengelolaan sampah.
Oleh karena itu, pesantren hadir di masyarakat untuk menanamkan nilai-nilai sadar lingkungan, dan menanamkan perilaku positif soal sampah. Serta menanamkan praktik pengelolaan sampah pada masyarakat sekitar.
Bahkan, sebagai Khalifah fil ardh, kita memiliki misi untuk merawat dan menjaga lingkungan hidup kita. Salah satunya adalah meningkatkan taraf hidup dengan merawat dan melindungi lingkungan melalui pengelolaan sampah. Sehingga hal ini akan menciptakan kehidupan kita menjadi lebih baik. []