• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Mari Mensyukuri Nikmat Tidur di Masa Pandemi

Tak hanya fisik, kesehatan mental juga bisa terganggu akibat insomnia yang berkepanjangan. Beberapa gangguan kesehatan yang umum terjadi akibat insomnia adalah depresi dan kecemasan

Sarifah Mudaim Sarifah Mudaim
01/08/2021
in Personal
0
Tidur

Tidur

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Berbahagialah bagi orang-orang yang diberi nikmat tidur dan tidak mengalami kesulitan untuk tidur. Sebab tidur merupakan salah satu bentuk istirahat yang paling nikmat dan karunia luar biasa yang diberikan oleh Allah Swt. Di masa pandemi yang tidak berkesudahan seperti saat ini, problematika perihal tidur mulai sering dialami, terlebih bagi orang-orang yang terpapar virus covid-19. Dan tidak jarang banyak di antaranya  yang mengalami insomnia akut.

Seperti yang saya rasakan beberapa hari terkahir ini, mengatur waktu tidur rasanya sulit sekali. Berbagai macam cara dan usaha untuk mempermudah tidur sudah saya lakukan. Akan tetapi semuanya gagal, tetap saja tidak dengan semudah itu saya bisa tertidur. Tertidur dengan durasi singkat, sampai kadang mudah terbangun setelah baru saja terlelap beberapa menit, dan kemudian tidak dapat tidur lagi.

Mengingat tidur merupakan istirahat yang dibutuhkan dan hak atas tubuh yang harus diberikan, permasalahan gangguan tidur, apalagi insomnia akut atau insomnia berkepanjangan nyatanya meningkatkan berbagai resiko kesehatan. Selain dapat memperburuk kondisi kesehatan secara medis, gangguan tidur atau insomnia juga nyatanya dapat meningkatkan gangguan kesehatan psikologis atau mental. Inilah resiko kesehatan yang diakibatkan insomnia.

Menurut National Institute for Health, insomnia meningkatkan resiko masalah kesehatan mental serta masalah kesehatan secara keseluruhan. Lebih rinci, berikut ini resiko kondisi kesehatan yang bisa terjadi akibat insomnia. Jika Insomnia terjadi berkepanjangan dapat menyebabkan peningkatan penyakit fisik lainnya. Mulai dari, stroke, kejang-kejang, peradangan, obesitas, diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Bahkan dapat menyebabkan kekebalan tubuh melemah. Padahal di era pendemik seperti ini, kekebalan tubuh sangat diperlukan. Untuk itu, kita semua harus berupaya keras agar terhindar dari insomnia.

Tak hanya fisik, kesehatan mental juga bisa terganggu akibat insomnia yang berkepanjangan. Beberapa gangguan kesehatan yang umum terjadi akibat insomnia adalah depresi dan kecemasan. Hal ini karena kurang tidur bisa meningkatkan hormon kortisol atau yang dikenal juga sebagai hormon stres. Akibatnya, orang yang mengalami insomnia cenderung mudah cemas dan khawatir akan banyak hal.

Baca Juga:

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

Bukan Sekadar “Jangan Bermindset Korban Kalau Ingin Sukses”, Ini Realita Sulitnya Jadi Perempuan dengan Banyak Tuntutan

Ditegaskan dalam kitab Manba’usSa’adah karya Dr. Faqihuddin Abdul Kodir menjelaskan beberapa fungsi tidur. Mulai dari menumbuhkan semangat baru, memenuhi kebutuhan tubuh untuk istirahat dan menjadikan segar kembali, penenang jiwa dari hiruk pikuk duniawi dan lainnya. Selain itu tidur juga memberi beberapa manfaat yang banyak bagi tubuh kita.

Sedikitnya ada tiga hal yang menjadi manfaat tidur untuk tubuh kita. Pertama, tidur menjadi sarana regenerasi sel-sel tubuh agar bisa berfungsi secara maksimal. Kedua, membantu mengeluarakan racun-racun dalam tubuh dan membantu otak untuk berkonsentrasi. Ketiga, penenang jiwa dari hiruk pikuk duniawi.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat al-furqon ayat 47 yang berbunyi:

وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ لِبَاسًا وَّالنَّوْمَ سُبَاتًا وَّجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوْرًا

Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha (Qs. Al-Furqan ayat 47)

Mengatur pola tidur bukan perkara mudah namun bukan berarti sulit dilakukan. Yang perlu dilakukan adalah dengan mengatur pola hidup sehat agar memiliki pola tidur yang teratur dan cukup. Selain dengan tidur, istirahat yang dimaksudkan juga bisa berupa relaksasi dalam bentuk yang lain. Yakni bisa dengan cara yang berbeda-beda tergantung hobinya masing-masing, bisa dengan membaca buku, menanam bunga, meditasi, dan lain sebagainya atau biasa disebut dengan me time.

Dan yang paling penting adalah mengatur pikiran agar selalu berpikir positif, sebab segala sesuatunya berawal dari pikiran. Pikiran positif akan memberikan aura positif kepada diri sendiri dan orang lain, yang akan memberikan efek reaksi positif untuk kita dan menjadikannya kekuatan. Sebab biasanya yang paling bahaya dan dapat mempengaruhi kesehatan dan menjadikannya penyakit adalah diri sendiri.

Hal buruk dan baik bisa berawal dari pikiran kita sendiri yang memberikan efek pada kesehatan, apalagi di masa pandemi seperti ini. Kita dituntut untuk belajar lebih banyak mengontrol pikiran agar selalu berpikir positif. Berpikir baik, berkata baik, dan berbuat baik harus selalu dilakukan. Jaga kesehatan, tetap berfikir positif, dan berupaya bahagia adalah kunci melewati masa sulit ini. []

Tags: Hak istirahat CukupHak TubuhKesalinganKesehatan Mentalkitab Manba'ussa'adahPandemi Covid-19Tidur
Sarifah Mudaim

Sarifah Mudaim

Sarifah Mudaim perempuan yang lahir di kota Indramayu penikmat kopi, tanpa senja dan puisi apalagi filosofi. Saat ini tercatat sebagai mahasiswa STKIP Pangeran Dharma Kusuma, segeran, Juntinyuat, Indramayu juga sebagai salah satu anggota dari Perempuan Membaca, Puan Menulis dan Waderlis (wadon dermayu menulis). Bisa disapa-sapa melalui akun instagram @sarifah104 atau email sarifahmudaim104@gmail.com

Terkait Posts

Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rumah Tak

    Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID