• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Mariam Veiszadeh Melawan Islamophobia di Australia

Mariam Veiszadeh yang kini seorang pengacara ternama di Australia, mengenang masa kecilnya sebagai pencari suaka saat negara asalnya, Afganistan berperang dengan Uni Soviet di tahun 1988.

Mubadalah Mubadalah
27/07/2016
in Figur
0
Mariam Veiszadeh

Mariam Veiszadeh mengenakan hijab yang stylish. Caranya berpakaian masih sering mendapatkan kritikan dari sesama muslim di Australia.

170
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Saat tahun 1988 negaranya bertempur dengan pasukan Soviet, orang tua si kecil Mariam Veiszadeh (4 tahun) memutuskan meninggalkan Kabul, Afghanistan. Tapi kemana? mereka bergabung dengan para pengungsi lainnya bergerak menuju India. Setelah beberapa saat mereka kemudian pergi mencari suaka di Cekoslovakia. Tapi negeri ini juga tengah bergejolak dan kita tahu belakangan terpecah dua menjadi Republik Ceko dan Slowakia. Mariam kecil beralih ke Jerman.

Pindah ke Australia

Akhirnya kabar baik itu datang juga. Orang tuanya berhasil mendapat status refugee oleh Australia di tahun 1991. Setelah luntang lantung selama 3 tahun di sejumlah negara dengan status yang tidak jelas, mereka akhirnya mendarat di Australia. Australia menjadi rumah mereka.

Begitulah, Mariam Veiszadeh yang kini seorang pengacara ternama di Australia, mengenang masa kecilnya. Sekarang ia bicara bahasa Inggris dengan fasih, padahal saat tiba dulu di Australia berusia 7 tahun ia tak memahami satu kata pun. Pengalaman masa kecilnya itu telah membuat Mariam tumbuh menjadi perempuan Muslim yang begitu tangguh.

Mariam menemui sejumlah orang Australia yang anti dengan Islam akibat kesalahpahaman mereka, disamping ada juga yang begitu takutnya Islam akan mengubah negeri Australia yang damai dan aman menjadi bergejolak dengan membawa ajaran agama yang sayangnya kini identik dengan kekerasan dan terorisme.

Menjadi Pengacara, Melawan Diskriminasi Terhadap Muslim

Mariam berdiri menjelaskan kesalahpahaman mereka. Ia bahkan melawan kebencian dan perlakuan diskriminatif terhadap Muslim dengan mendirikan organisasi Islamophobia Register Australia. Setiap muslim diminta mendaftarkan kisah atau perlakuan diskriminatif yang mereka alami dan Mariam akan memperjuangkannya lewat hukum yang berlaku; bukan lewat sentimen anti-barat atau dengan kekerasan.

Baca Juga:

Propaganda Hasbara, Konten Media Hingga Cerita K-Drama

Pentingnya Menggunakan Perspektif Kasih Sayang dalam Mengasuh Anak

Islamophobia: Memahami Ketakutan dan Prasangka Terhadap Muslim

Belajar dari ‘Kemurtadan’ Perempuan; Refleksi Buku Biografi Ayaan Hirsi Ali (Part II)

Hari Jum’at lalu (22 Juli 2016) saya menjadi Chair pada sesi kedua Konferensi Tahunan Hak Asasi Manusia yang diselenggarakan The Castan Centre of Human Rights, Monash University.

Saat saya mempersilakan Mariam berbicara di podium, tepuk tangan dari sekitar 300 professor dan pengacara seluruh Australia menyambutnya. Mariam kemudian bicara mengenai perjuangannya membela hak asasi Muslim di Australia. Di tengah pidatonya yang memesona, ia terdiam menahan isak tangis, ketika hendak bercerita bagaimana ia mengalami ancaman mati akibat sikapnya ini. Bahkan pihak yang anti Islam pun sampai ada yang tega mengancam untuk membunuh dan memperkosa ia dan keluarganya. Tangisnya pecah. Hadirin terdiam dan larut dalam emosi yang dirasakan Mariam.

Saya berdiri ke podium mendekati Mariam, dan menawarkan tisu serta air putih. Ia seka air matanya dengan tisu yang saya berikan. Lantas ia teruskan pidatonya. Begitu selesai berpidato, tepuk tangan sekali lagi membahana sebagai bentuk support dari audiens yang luar biasa dari para guru besar, lawyer dan aktvis HAM kepada Mariam. Umat Islam harus diperlakukan sama terhormatnya dengan warga Australia lainnya!

Mariam Veiszadeh sendiri di sebagian kalangan komunitas Muslim mendapat cibiran negatif. Perempuan yang bicara lantang di podium dianggap tabu. Suara mereka aurat bukan?! Mariam juga tidak mengenakan hijab syar’i. Ia melilit jilbabnya dengan stylish. Bahkan ia perlihatkan antingnya disela-sela jilbabnya. Ada pula yang menuduh Mariam tidak layak merepresentasikan Islam dan hanya mengejar popularitas karena ia bukan pakar al-Qur’an dan Hadits. Umat Islam memang harus terus belajar untuk menilai orang dari perbuatan dan kontribusi pada umat, bukan semata soal teknis berpakaian atau soal banyak-banyakan dalil. Dunia ini tidak hanya selebar jilbab.

Saya mendukung perjuangan Mariam Veiszadeh (dan juga Prof Anne Aly yang telah saya ceritakan sebelumnya). Saya merasa kedua perempuan hebat ini juga berjuang untuk saya kaum lelaki dan umat Islam lainnya demi martabat kemanusiaan dan menjaga dunia yang kita tempati ini lebih damai dan aman. Hanya mereka yang tidak menginginkan perdamaian dunia saja yang akan menyerang Mariam (dan juga Anne Aly).

Siapa yang menduga bahwa Mariam Veiszadeh, perempuan yang sekarang berusia 32 tahun, yang berasal dari Kabul yang bergejolak, kini berkiprah nyata di Australia dan tanpa lelah terus menggelorakan suara keadilan dan perdamaian. Dengarlah, wahai dunia!

Tabik,

Nadirsyah Hosen

Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School

Tags: IslamophobiaMariam Veiszadeh
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Nyi HIndun

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

16 Mei 2025
Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi

Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro

9 Mei 2025
Rasuna Said

Meneladani Rasuna Said di Tengah Krisis Makna Pendidikan

5 Mei 2025
Tokoh Muslim Penyandang Disabilitas

Jejak Tokoh Muslim Penyandang Disabilitas

1 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version