• Login
  • Register
Minggu, 13 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Membangun Kesadaran Spiritual dalam Kehidupan Sehari-hari

Konsep Saleh Sosial, Saleh Ritual, dan Saleh Alam merupakan upaya menciptakan keseimbangan dalam interaksi manusia dengan lingkungannya

Muhammad Syihabuddin Muhammad Syihabuddin
13/03/2024
in Hikmah
0
Kesadaran Spiritual

Kesadaran Spiritual

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perjalanan hidup manusia sering kali berhadapan dengan berbagai pilihan dan tantangan yang mempengaruhinya. Hal demikian tidak hanya hubungannya dengan sesama manusia tetapi juga dengan alam dan kesadaran spiritualitasnya sendiri.

Konsep Saleh Sosial, Saleh Ritual, dan Saleh Alam merupakan upaya untuk menciptakan keseimbangan dalam interaksi manusia dengan lingkungannya. Selain itu juga menjaga harmoni antara diri sendiri, sesama manusia, dan alam semesta.

Menjadi seseorang yang kaffah jika ketiganya tuntas kita laksanakan. Namun dewasa ini tak jarang manusia masih lalai dan abai atas kewajibannya sebagai manusia di muka bumi ini. Padahal manusia diciptakan oleh Allah sebagai sempurnanya makhluk dan berkewajiban menyempurnakan dirinya dengan kesalehan-kesalahan dalam hidup.

Salah satu aspek penting dalam mencapai kesejahteraan sosial adalah kesadaran akan tanggung jawab kita sebagai individu terhadap masyarakat di sekitar kita. Saleh sosial bukan hanya tentang memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, tetapi juga tentang membangun komunitas yang inklusif dan berempati.

Dalam hal ini mencakup pemberdayaan mereka yang terpinggirkan, menyuarakan keadilan sosial, dan mempromosikan perdamaian serta kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga:

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

Islam dan Persoalan Gender

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Saleh Sosial

Hal yang masih tertancap dalam pikiran yaitu perkataan Gus Dur yang berbunyi:

“Kemanusiaan adalah hakikat agama; tidak mengenal agama, etnis, dan ras. Keberagaman adalah suatu realitas yang harus diakui, dihormati, dan diberi makna dalam perspektif universalitas kemanusiaan”. 

Dengan menjadi saleh sosial, kita membantu menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua.

Manusia sebagai makhluk yang memiliki kesadaran spiritual juga memiliki kebutuhan untuk terhubung dengan dimensi yang lebih tinggi melalui praktik keagamaan atau ritual. Saleh ritual melibatkan ketaatan pada ajaran agama dan tradisi spiritual yang mendorong pertumbuhan pribadi dan pemahaman akan tujuan hidup.

Melalui ritual, kita mengasah kesadaran akan keberadaan kita yang lebih dalam dan menguatkan ikatan kita dengan sesama umat manusia serta Sang Pencipta. Saleh ritual memungkinkan kita untuk mencapai kedamaian batin dan memperkaya pengalaman spiritual kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, tidak cukup bagi seseorang yang hanya dermawan kepada sesama, namun lupa tugas sebagai hambanya. Sebagai hamba yang memiliki tugas menyembah juga harus diperhatikan agar tidak terjebak dalam eksistensi duniawi.

Ketergantungan Manusia pada Alam

Selanjutnya, ketergantungan manusia pada alam adalah fakta yang tak terhindarkan. Namun, seringkali kita lupa akan hubungan yang rapat antara kesejahteraan alam dengan kesejahteraan kita sendiri. Saleh alam mengajarkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, menghormati semua bentuk kehidupan, dan berperilaku secara bertanggung jawab terhadap sumber daya alam.

Dengan menjadi saleh terhadap alam, kita tidak hanya menjaga keselamatan planet ini bagi generasi mendatang tetapi juga menemukan kedamaian dan keseimbangan dalam hidup kita sendiri. Maka, jika ketiganya balance kehidupan akan mencapai puncak keharmonisasian antara manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam. Itulah yang disebut Hablum min Allah, Naas, Alam. 

Untuk mencapai kehidupan yang bermakna dan berarti, penting bagi kita untuk mengembangkan kesadaran dan praktik yang mencakup ketiga aspek tersebut: Saleh Sosial, Saleh Ritual, dan Saleh Alam. Dengan menyatu dengan kebaikan sosial, spiritual, dan ekologis, kita dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis dan berkelanjutan.

Setiap dari kita harus mengambil langkah kecil, mulai dari memberikan bantuan kepada sesama hingga menjaga kebersihan lingkungan, membentuk pondasi bagi perubahan yang lebih besar. Yakni dalam diri kita dan dunia di sekitar kita.

Untuk mengejar kesempurnaan Saleh Sosial, Saleh Ritual, dan Saleh Alam, kita diingatkan untuk selalu bersikap rendah hati, belajar dari pengalaman, dan membimbing satu sama lain menuju kebaikan. Hanya dengan kerja sama antara individu, komunitas, dan bangsa-bangsa, kita dapat mencapai impian akan dunia yang lebih adil, damai, dan berkelanjutan untuk semua makhluk hidup. []

Tags: imanislamKesadaran SpiritualLingkunganSaleh AlamSaleh RitualSaleh Sosial
Muhammad Syihabuddin

Muhammad Syihabuddin

Santri dan Pembelajar Instagram: @syihabzen

Terkait Posts

Tafsir Keadilan Gender

Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir

13 Juli 2025
Perempuan

Merebut Kembali Martabat Perempuan

13 Juli 2025
Narkoba

Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba

12 Juli 2025
Ayat sebagai

Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama

12 Juli 2025
Hak Perempuan

Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan

12 Juli 2025
Setara

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

12 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mas Pelayaran

    Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merebut Kembali Martabat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kidung Reksabumi; Sebuah Ajakan Umat Beragama untuk Saling Jaga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir
  • Merebut Kembali Martabat Perempuan
  • Kedisiplinan Mas Pelayaran: Refleksi tentang Status Manusia di Mata Tuhan
  • Kala Kesalingan Mulai Memudar
  • Hancurnya Keluarga Akibat Narkoba

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID