• Login
  • Register
Minggu, 1 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Buya Husein

Menangisi Diri

Usia adalah waktu. Ia terus bergerak ke depan dan tak bisa kembali. Perjalanan hidup manusia dan semua ciptaan Tuhan selalu berlangsung dalam siklus yang tetap dari tiada menjadi ada, tumbuh-tunas-remaja-besar, tua, kecil dan lenyap/tiada lagi

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
16/05/2023
in Kolom Buya Husein
0
Menangisi diri

Menangisi diri

806
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada suatu hari aku sambil menangisi diri setelah membaca buku berjudul “Mujalasah wa Jawahir al ‘Ilm” (Dialog dan Permata-permata Pengetahuan)، karya Abu Bakr Ahmad bin Muhammad al Dinawari al Maliki.

Bisyr bin Harits al-Hafi, adalah sufi besar. Lahir di dekat kota Merv sekitar tahun 150 Hijriah /767 Masehi. “Al-Hafi” bermakna “yang telanjang kaki”. Ini adalah julukan orang kepadanya, karena Bisyr adalah pengelana yang telanjang kaki. Suatu hari Basyr bin Al Harits berkata:

مررت برجل من العُبَّاد بالبصرة وهو يبكي فقلت ما يُبكيك فقال أبكي على ما فرطت من عمري وعلى يومٍ مضى من أجلي لم يتبين فيه عملي

Artinya: “Di Basrah, aku bertemu seorang saleh yang tekun ibadah. Ia duduk sendiri sambil menangis. Aku bertanya, “Apakah gerangan yang membuatmu menangis?”. Ia menjawab, “Aku menangis karena aku telah menyia-nyiakan umurku dan hari yang telah pergi. Ajalku makin dekat, namun belum jelas juga amalku (diterima atau tidak).” (Mujalasah wa Jawahir Al ‘Ilm, 1: 46).

Usia adalah waktu. Ia terus bergerak ke depan dan tak bisa kembali. Perjalanan hidup manusia dan semua ciptaan Tuhan selalu berlangsung dalam siklus yang tetap dari tiada menjadi ada, tumbuh-tunas-remaja-besar, tua, kecil dan lenyap/tiada lagi. Hal ini lah yang membuatku menangisi diri.

Baca Juga:

Esensi Ibadah Haji: Transformasi Diri Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Islam adalah Agama Kasih: Refleksi dari Buku Toleransi dalam Islam

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence Pada Ayat-ayat Shirah Nabawiyah (Part 2)

Meneladani Noble Silence dalam Kisah Bunda Maria dan Sayyida Maryam menurut Al-Kitab dan Al-Qur’an

Al-Qur’an menyebutkan ini dengan cara lain:

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ (سورة الروم ٥٤)

Artinya: Allah Swt lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Allah Swt menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat. Kemudian Allah Swt menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Allah Swt menciptakan apa yang Allah kehendaki dan Allah Swt lah yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS. ar-Rum ayat 54). []

Tags: Allah SWTdiriInstropeksiislamMenangisi
KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Idulfitri

Khutbah Idulfitri: Mulai Kehidupan Baru di Bulan Syawal

31 Maret 2025
Tahun Baru 2025

Do’a Tahun Baru 2025

31 Desember 2024
Rabi'ah Al-'Adawiyah

Sufi Perempuan: Rabi’ah Al-‘Adawiyah

24 Desember 2024
Imam Al-Ghazali

Kritik Imam Al-Ghazali Atas Realitas Zamannya

20 September 2024
Idul Adha

Khutbah Idul Adha: Pesan-pesan Kemanusiaan Nabi

16 Juni 2024
Trilogi

Trilogi Islam

4 April 2024
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jilbab

    Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an
  • Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID