Mubadalah.id- Timeline sosial media aku kini banyak berisi tentang bagaimana film anak-anak yang menyentuh perasaanku orang dewasa. Film Jumbo salah satunya, yaitu animasi garapan semua orang ini berhasil selalu muncul di FYP (For Your Pages). Film yang punya klaim tercipta dari kerjasama banyak orang ini berhasil menembus dua juta penonton. Aku yakin bakal jadi pilihan terbaik tontonan bersama anak.
Sekilas Film Jumbo
Jumbo bukan hanya film animasi belakang. Banyak kisah, cerita dan makna yang ingin disampaikan pada kita. Terutama para anak-anak, tetapi perlu diingat bahwa anak tetap perlu penjelasan dari orang dewasa tentang film Jumbo ini.
Jumbo diambil dari julukan si tokoh utama bernama Don yang punya tubuh gempal. Don sering dapat ejekan jumbo karna postur tubuhnya yang besar, sulit untuk menang dalam permainan dan sering diremehkan. Walau begitu, Don hidup sebagai anak yang punya imajinasi tinggi. Berkat satu buku cerita yang berjudul “Kestaria Gelembung” hadiah terakhir dari kedua orang tuanya.
Don bertekad untuk mendongeng di kegiatan pentas seni desa. Don ingin membuktikan bahwa dirinya orang yang hebat. Jika Don menang, dia percaya bahwa teman-temannya tidak akan meremehkannya lagi. Dan perjalanan Don menyiapkan pentas ini jadi awal konflik film ini. Don bersama temannya Nurman dan Mae mulai menyiapkan pentas seni itu.
Pentas Seni Don
Dalam perjalanan mereka, ada sosok lain yang menemani Don. Namanya Meri, dia sosok arwah yang lepas dari makamnya. Dirinya mencari kedua orang tuanya, dan Meri membuat kesepakatan dengan Don. Bahwa dia akan membantu pentas Don menjadi ajaib, dengan imbalan Don membantu Meri mencari arwah kedua orang tuanya.
Karakter Don yang keras kepala dan juga egois terlihat ketika persiapan pentas. Don bahkan melanggar janjinya dengan Meri untuk membantunya mencari orang tuanya. Muncul juga konflik baru dengan tokoh lain bernama Atta. Seorang anak yang hanya hidup bersama abangnya yang patah kakinya.
Don seorang anak yang selalu mendapat perhatian dari nenek dan teman-temannya mulai menunjukkan sikap egois. Dia selalu mementingkan pentasnya, ketimbang membantu teman-temannya. Atta yang awalnya suka mengejek Don juga menunjukkan sikap rendah hatinya ketika abangnya dibawa pergi oleh pak kades.
Kerjasama Don dan Atta
Mereka akhirnya bekerja sama untuk membantu Meri dan Abang Atta. Don, Atta, Nurman, Mae dan ketiga kambing Nurman bekerja sama untuk membebaskan Meri dan Abangnya Atta. Kerjasama antar individu yang punya watak berbeda dan tujuan yang berbeda mereka lakukan. Dan akhirnya bisa kita tebak, siapa yang memenangkan pertarungan ini.
Jumbo bukan hanya film anak-anak biasa. Film ini mengajarkan kita kasih sayang, menurunkan ego demi kepentingan bersama dan juga kesalingan. Karakter Atta yang awalnya egois dan suka menghardik jadi berubah ramah dan mau bekerja sama. Sedangkan Don yang dari kecil dapat banyak kasih sayang menunjukkan sikap egois. Walau pada akhirnya, Don juga mengalah demi teman-temannya.
Jumbo Bukan Hanya Film Anak-Anak
Jumbo bukan hanya film untuk anak-anak, film ini bisa mengingatkan kita bagaimana kesalingan antar teman perlu dan sangat penting. Kerjasama tidak akan terjadi jika Don atau Atta tetap punya sikap egois. Don mau meminta maaf, dan Atta mau meminta tolong dengan Don. Walau demikian, anak-anak harus tetap mendapat pengertian ketika menonton film ini. Diskusi yang ringan dapat kita lakukan dengan anak-anak ketika selesai menonton film Jumbo ini.
Bersikap baik dengan teman adalah hal baik. Kesalingan antar teman juga harus kita lakukan dalam pergaulan berapa pun usia kita. Anak-anak harus paham bahwa mengalah untuk kebaikan bersama adalah hal terhormat. Merelakan sikap egois untuk kepentingan bersama. Dan tak lupa tetap berjuang dengan cara hebat. Sekali lagi, Jumbo film garapan banyak orang. Dan film kita semua, selamat menonton. []