• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Mengalirnya Perang Dingin Gaza ke Laut Merah

Pengadilan Internasional harus memberikan keadilan terhadap tindakan penindasan atas dasar kemanusiaan yang terjadi di Palestina

Indah Fatmawati Indah Fatmawati
05/01/2024
in Publik
0
Perang Dingin

Perang Dingin

838
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id. – Malam pergantian tahun menjadi momen paling menegangkan dengan hantaman hujan roket di wilayah Israel. Roket tersebut diluncurkan dari Gaza ke Tel Aviv dan berhasil memporak-porandakan kota bagian dari Israel tersebut. Sebelumnya, suasana laut merah juga sempat mencekam sebagai akibat dari perang dingin antara Palestina dan Israel.

Propoganda perang dingin terus berlanjut. Negara-negara lain seperti Yaman dan Iran mulai melakukan tindakan militer untuk membela warga Palestina yang tertindas. Tindakan tersebut berupa menghadang kapal-kapal yang akan menuju Israel ataupun kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel.

Laut merah sebagai jalur perdagangan utama yang menghubungkan Eropa dan Amerika Utara dengan Asia melalui Terusan Suez tersebut akhirnya penuh dengan bangkai kapal, buntut dari saling serang antara Militer Houthi Yaman yang membela Palestina dan kapal-kapal Barat yang pro-Israel.

Kesetiakawanan Yaman dan Iran membantu Palestina

Yaman yang merasa berkewajiban untuk membela saudara atas dasar agama dan kemanusiaan bersikap tegas dengan menghadang kapal-kapal pemasok senjata dan logistik yang menuju Israel. Menteri Pertahanan Yaman, Mayor Jenderal Mohammad al-Atifi menyampaikan hal ini pada Kamis, 28 Desember 2023 lalu.

Mengutip dari Kompas.com, Sikap Yaman tersebut juga mendapat dukungan dari Iran yang mengirimkan armada kapal perangnya ke Laut merah setelah sebelumnya tiga kapal Houthi Yaman mendapat serangan helikopter Amerika Serikat pada 31 Desember 2023. Yaman dan Iran mengungkapkan ketegangan di Laut Merah akan berhenti jika negara-negara Barat juga berhenti mendukung Israel.

Baca Juga:

Iran dan Palestina: Membaca Perlawanan di Tengah Dunia yang Terlalu Nyaman Diam

Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

Two State Solution: Solusi Perdamaian bagi Palestina-Israel atau Tantangan Integritas Nasional Terhadap Pancasila?

Mitos Israel di Atas Penderitaan Warga Palestina

Konflik di Palestina akhirnya menarik negara-negara lain terlibat dalam perang yang sudah berlangsung lebih dari 80 hari tersebut. Banyak negara yang akhirnya terseret dalam pusaran rumit dari konflik kedua negara tersebut.

Himpitan terhadap Israel Peluang untuk Bersepakat Damai

Mengutip dari Tribunjatim Official, Pada 28 Desember 2023 kemarin, Hamas  berhasil memborbardir lebih dari tujuh puluh tank lapis baja Israel, sehingga memukul mundur pasukan Israel secara perlahan. Banyaknya tentara IDF (Israel Defense Forces) yang tewas dalam medan peperangan menjadi titik lemah yang harusnya menjadi perhatian Israel untuk segera menghentikan perang. Harapan kemenangan bagi Palestina untuk terbebas dari ketertindasan sudah di depan mata.

Upaya untuk mendapatkan kebebasan tersebut harus terus berkobar. Tersudutnya Israel seharusnya menjadi peluang bagi kedua negara untuk membuat kesepakatan damai. Jika antara keduanya tidak bisa mengkomunikasikan kesepakatan tersebut, maka peran dari negara lain untuk menjembatani perdamaian antara keduanya sangatlah perlu adanya.

Campur tangan negara lain untuk mencapai perdamaian antara kedua negara itu mutlak dibutuhkan. Sementara propaganda dari negara-negara yang hanya memanfaatkan konflik antara kedua negara tersebut untuk kepentingan komersil di negaranya sendiri harus disingkirkan. Perdamaianlah yang harusnya menjadi tujuan hidup bernegara dan bermuamalah secara internasional.

Akhiri Perang dan Berikan Sanksi Tegas

Serangan Israel yang membabi buta memanglah buntut dari serangan Hamas secara mendadak pada bulan Oktober 2023 lalu. Bukan tanpa alasan, Hamas melakukan serangan sebagai bentuk pemberontakan setelah  bertahun-tahun mengalami ketertindasan.

Akibat serangan Hamas tersebut, Israel melakukan serangan balik yang bertujuan untuk membumi hanguskan Gaza yang juga mendapatkan pembelaan dari Inggris dan Amerika dengan alasan pembelaan diri. Namun pada akhirnya tindakan Israel yang menewaskan lebih dari dua ribu penduduk Palestina di Jalur Gaza tersebut mendapatkan kecaman dari banyak negara di dunia.

Baku tembak, dentuman bom, gemuruh bangunan yang roboh, suara jeritan serta tindakan di luar batas kemanusiaan yang sangat menyayat hati tersebut harus segera berakhir. Pengadilan Internasional harus memberikan keadilan terhadap tindakan penindasan atas dasar kemanusiaan yang terjadi di Palestina, khususnya di Gaza.

Semua mata dunia sangat menyayangkan perang yang membuat ribuan nyawa berjatuhan tersebut. Pelajaran berharga dari perang dunia I dan II harusnya sudah cukup menjadi cermin betapa menyedihkannya dialog yang harus selesai dengan jalan perang. []

Tags: HamasIranIsraelJalur GazaPalestinaPerang DinginYaman
Indah Fatmawati

Indah Fatmawati

Sebagai pembelajar, tertarik dengan isu-isu gender dan Hukum Keluarga Islam

Terkait Posts

Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
SAK

Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

2 Juli 2025
Wahabi Lingkungan

Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID