Hidup berrumah tangga tidak bisa lepas dari kesetaraan dan kesalingan. Namun terkadang konsep setara ini oleh sebagian orang yang sudah berkeluarga. Hal ini terjadi disebabkan oleh adanya ketimpangan yang terjadi di masyarakat tentang perbedaan laki;laki dan perempuan.
Dimana laki-laki memiliki superioritas atas segala aspek kehidupan. Bahkan peran di ruang publik lebih banyak dipegang oleh laki-laki. Sementara perempuan lebih banyak berperan dalam level domestik, baik sebagai istri maupun ibu rumah tangga.
Banyak orang mengatakan bahwa kodrat perempuan adalah menjadi ibu sekaligus istri, dan tugasnya adalah mengerjakan seluruh pekerjaan rumah. Tentu saja hal ini sangat keliru. Seperti yang kita ketahui, kodrat adalah sesuatu yang diberikan Tuhan dan manusia tidak dapat menentangnya.
Sampai sekarang ini dominasi laki-laki atas perempuan merupakan sesuatu yang dianggap kodrati atau sunatullah. Jadi, menjadi istri dan mengurus rumah tangga adalah pilihan perempuan dan bukan merupakan kodrat perempuan.
Pemikiran seperti inilah yang harus ditolak dan didekontruksi. Kesetaraan dalam rumah tangga sangatlah penting, tugas domestik bukan hanya kewajiban istri melainkan ada bagian suami di dalamnya.
Apabila istri ingin ikut andil dalam perekonomian, maka sebenarnya hal tersebut sah-sah saja selama hal tersebut dilakukan dengan ikhlas dan tidak merugikan orang lain. Tidak hanya dalam perekonomian saja.
Namun, masing masing pasangan juga harus saling berkontribusi dalam mengurus anak. Sehingga suami dapat terbiasa mengambil alih pekerjaan kepengurusan rumah tangga, apabila istri tidak dapat melakukannya. Begitupula pada istri, disaat suami tidak ada disisinya untuk membantu, maka setidaknya bisa menggantikan perannya itu.
Istri maupun suami berhak untuk mendapatkan hak-haknya sebagaimana kewajiban yang dilakukan. Menempatkan segalanya secara setara dan seimbang. Ukuran seimbang adalah membagi hak dan kewajiban keduanya secara proporsional sesuai dengan kesanggupan dan atas kesepakatan bersama antara suami dan istri, sehingga ada kemiripan nilai yang sifatnya universal dalam Islam yang menganggap bahwa suami dan istri adalah pakaian bagi setiap pasangannya
Kekompakan sangat dibutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Tidak saling merendahkan, dan menuntut agar yang satu lebih unggul dari yang lainnya. Keduanya harus sama sama tanggap, rumah tangga perlu diurus bersama oleh suami dan istri.
Sebaliknya, suami juga dapat berperan sebagai istri dan begitupun istri dapat berperan menjadi suami. .Kerja sama yang baik antar suami dan istri dapat membangun rumah tangga yang bahagia berlandaskan sakinah mawaddah dan warahmah. []