Mubadalah.id – Di tahun 2023 kemarin, angka gangguan kesehatan mental di Indonesia terus mengalami kenaikan. Merujuk data dari Tirto.id, di Indonesia ditemukan 9.162.886 kasus depresi dengan prevalensi 3,7 persen.
Di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia setiap tahun bisa bertambah sampai lebih dari 3 juta jiwa yang kini sudah menyentuh total 278.16.661 jiwa. Kemungkinan angka penduduk depresi akan jauh lebih besar lagi.
Namun yang disayangkan dalam realitas yang memprihatinkan ini adalah adanya stigma negatif terhadap orang-orang yang punya masalah gangguan kesehatan mental. Seperti“lemah banget, gitu aja kena mental” “lebay, dikit-dikit ngeluh” “anak-anak sekarang punya masalah dikit langsung bunuh diri, dasar generasi lemah”.
Ini adalah stigma negatif yang semakin memperburuk kondisi teman-teman dengan gangguan kesehatan mental. Padahal yang mereka butuhkan adalah dukungan dan rangkulan dari orang-orang di sekitarnya. Sehingga dia bisa belajar secara perlahan untuk kembali pulih dan sehat secara mental.
Bahkan di kalangan anak-anak remaja, tidak jarang bullyan semacam “kenal mental lu, lemah”. Terus terjadi. Bahkan seperti sudah menjadi trend. Padahal dengan ejekan-ejekan tersebut, kemungkinan besar, korban akan semakin tidak percaya diri, dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Serem banget kan….
Pengertian Kesehatan Mental
Kesehatan mental adalah kesehatan yang mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan social. Ini memengaruhi cara kita berpikir, merasakan, dan bertindak.
Hal ini juga membantu menentukan cara kita menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan yang sehat. Kesehatan mental penting di setiap tahap kehidupan, mulai dari masa kanak-kanak dan remaja hingga dewasa.
Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, depresi, bahkan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.
Menurut data yang dimuat laman Our Better World dari data Kementerian Kesehatan 2013, sekitar 9 juta penduduk Indonesia mengalami depresi. Ada pun sebagai akibatnya ditemukan 3,4 kasus bunuh diri per 100.000 orang di Indonesia.
Bagi saya angka tersebut merupakan angka yang sangat besar. Saya tidak bisa membayangkan bahwa kesehatan masyarakat Indonesia mulai banyak mengalami depresi.
Merujuk halodoc.com ada beberapa faktor yang mempengaruhi Remaja mengalami gangguan kesehatan mental.
Pertama, traumatis. Anak-anak yang pernah mengalami pengalaman traumatis, seperti mengalami perundungan, tindakan kekerasan fisik, hingga kekerasan seksual bisa mengalami gangguan mental.
Kedua, proses perkembangan. Adanya perubahan hormon dan perkembangan otak ketika anak remaja bertumbuh juga bisa menyebabkan gangguan mental. Ketika semua sistem saraf tidak berkembang secara maksimal, kondisi ini dapat menyebabkan seseorang untuk mengalami perubahan pada pola pikir, suasana hati, hingga perilaku.
Ketiga, lingkungan. Kondisi lingkungan menjadi salah satu hal yang bisa memengaruhi kondisi kesehatan mental remaja. Munculnya tekanan dari lingkungan juga bisa menjadi penyebab gangguan mental pada remaja. Tekanan untuk menjadi berprestasi di sekolah atau di dalam pergaulan menjadi anak remaja kerap mengalami gangguan kesehatan mental.
Keempat, faktor genetik. Gangguan kesehatan mental juga bisa terjadi pada remaja akibat faktor genetik. Saat remaja memiliki riwayat keluarga dengan kondisi gangguan kesehatan mental, kemungkinan remaja akan mengalami hal yang serupa.
Penting untuk Orang Tua dan Guru Ketahui
Menurut saya empat hal ini, perlu diketahui oleh semua kalangan. Baik itu remajanya sendiri, maupun orang tua dan guru di sekolah. Supaya jika mereka melihat ada temannya, muridnya atau pun anaknya yang tidak sehat secara mental, mereka akan segera memberikan bantuan. Entah dengan mendengarkan ceritanya, atau bahkan sampai menemaninya pergi ke psikolog.
Kaitan dengan hal ini, Kementerian Kesehatan memberikan beberapa tips supaya kita atau pun orang-orang di sekitar kita bisa segera pulih dari gangguan kesehatan mental. Tips tersebut yaitu, bicarakan keluhan dengan seseorang yang dapat dipercaya, melakukan kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan.
Selain itu, jaga kesehatan dengan olahraga atau aktivitas fisik secara teratur, tidur cukup, makan bergizi seimbang, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, kembangkan hobi yang bermanfaat, berpikir positif dan tenangkan pikiran dengan relaksasi.
Tips-tips ini menurut saya sangat sederhana, dan bisa setiap orang lakukan tanpa harus ada bantuan tenaga profesional. Namun jika keadaannya sudah urgent dan butuh bantuan psikolog, menurut saya, lebih baik konsultasi langsung dengan ahlinya.
Dari semua uraian di atas, mengingatkan kita semua bahwa penting sekali untuk peduli pada kondisi kesehatan mental. Baik pada diri sendiri, maupun mental orang lain.
Maka dari itu, di awal tahun 2024, mari lebih peduli terhadap kesehatan mental, sebagaimana peduli terhadap kesehatan fisik. Imbangi lah kedua hal itu, agar dalam menjalani kehidupan, kita bisa bahagia secara lahir dan batin untuk setahun kedepan bahkan seterusnya. []