Mubadalah.id – Nabi Muhammad Saw telah mewajibkan kepada laki-laki dan perempuan untuk belajar, menuntut ilmu pengetahuan se-dalam dan setinggi-tingginya di mana saja. Bahkan, beliau mengajarkan para istrinya pengetahuan agama dan umum. Sehingga kemudian hari mereka menjadi guru para laki-laki. Istri beliau, Aisyah binti Abu Bakar adalah cendekiawan, intelektual besar dan guru dari banyak sahabat laki-laki Nabi.
Urwah bin Zubair mengatakan, “Aku tidak pernah melihat seorang cendekiawan yang memiliki keluasan dan kedalaman ilmu tentang al-Qur’an, hukum-hukum agama, puisi, sastra, sejarah Arabia, dan geneologi, selan Aisyah.”
Dalam sejarah Islam, Aisyah dikenal sebagai seorang ahli hadis terkemuka dan meriwayatkan lebih dari 2210 hadis.
Keturunan perempuan Nabi Muhammad Saw yang juga menjadi seorang intelektual besar adalah Sayyidah Nafisah, salah seorang cucu Nabi. Bahkan ia menjadi guru intelektual dari Imam Muhammad bin Idris al-Syafi’i, pendiri mazhab fikih terkemuka dan guru besar bagi banyak ulama.
Konon, saban sore al-Syafi’i datang ke rumahnya di Mesir untuk mengaji. Nama intelektual besar perempuan itu ia abadikan pada sebuah masjid besar di Kairo Mesir: Masjid Sayyidah Nafisah.
Selain yang telah kita sebutkan di atas, masih banyak perempuan Islam awal yang telah memainkan peran besar kebudayaan. Ibnu Sa’ad, biografer terkemuka menyebut ada 700 perempuan yang menjalankan fungsi ini. Raja penyair Arab modern, Ahmad Syauqi, dalam salah satu puisinya mengungkapkan:
Muhammad, sang Nabi, tak pernah memangkas hak-hak perempuan beriman
Ilmu Pengetahuan adalah jalan hidup
Para istri Nabi yang cerdas-cerdas
Perempuan-perempuan di sekitar Nabi
Betapa tulus mencari nafkah
Membangun bumi manusia
Berkat putri-putri elok sang Nabi
Cahaya pengetahuan berpendar
Menjulang tinggi
Aduhai Sukainah
Betapa harummu mengepung dunia
Engkau telah melahirkan sejuta sarjana
Engkau menyambung lidah Nabi Menafsir kitab suci. []