• Login
  • Register
Jumat, 6 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mengenal Sayyidah Sukainah binti al-Husein

Ayah Sukainah sangat menyayanginya. Dalam sejumlah literatur, menyebutkan bahwa Sayyid Husein bin Ali begitu mencintai Sukainah (putrinya) dan istrinya,

Redaksi Redaksi
03/11/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Sayyidah Sukainah

Sayyidah Sukainah

435
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Orang Jawa biasa menyebut Sayyidah Sukainah dengan sebutan Siti Sukainah. Ia adalah putri tercinta Imam Husein bin Ali, cucu Imam Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah, dan cicit Rasulullah Saw.

Sayyidah Sukainah ahir pada 669 M, dan wafat pada 736 M. Sukainah ialah salah seorang yang ikut bersama ayahnya di Karbala.

Bersama saudaranya Sayyid Ali bin Husein as-Sajjad, ia menyaksikan dengan mata kepalanya pembantaian atas ayahnya oleh pasukan tentara Yazid bin Muw’awiyah.

Kemudian, ayah Sukainah sangat menyayanginya. Dalam sejumlah literatur, menyebutkan bahwa Sayyid Husein bin Ali begitu mencintai Sukainah (putrinya) dan istrinya, Rubab. Sebuah puisi menyampaikan:

Aku bersumpah demi dirimu
Aku senang dengan rumah
yang di dalamnya ada Sukainah dan Rubab
Aku mencintai keduanya .
Semua milikku akan kuberikan
Aku akan menyesali diriku sendiri
jika tak mampu melakukan hal ini.

Sukainah adalah sosok yang banyak menarik perhatian para sejarawan dan penulis biografi tokoh dunia. Antara lain, Ibnu Jarir ath-Thabari, Syekh al-Mufassirin sekaligus sejarawan, menulis tokoh perempuan ini dalam bukunya yang sangat terkenal, Tarikh ar-Rusul wa al-Muluk.

Baca Juga:

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

Hari Raya Waisak: Mengenal 7 Tradisi dan Nilai-Nilai Kebaikan Umat Buddha

Mengenal Istilah Keulamaan Perempuan

Mengenal Konsep Keluarga Maslahah An-Nahdliyyah (KMaN)

Lalu, Ibnu Sad, seorang sejarawan, menulis tentang Sukainah dalam buku Ath-Thabaqat (biografi para tokoh), Abu al-Faraj dalam Al-Aghani, Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq (sejarah Damaskus) dan Ibnu Hisan dalam Al-Hadaiq al-Ghina fi Akhbar an-Nisa, dan lain-lain.

Nama-nama tersebut mengatakan bahwa Sayyidah Sukainah adalah perempuan terhormat dan berkepribadian bersih, serta perempuan paling terkemuka pada masanya. Akhlaknya bagus, seorang zahidah (bersahaja), tutur katanya indah, kritikus sastra, dan cerdas.

Kemudian, Ibnu al-Jauzi menuturkan dari Sufyan ats-Tsauri tentang sosok Sayyidah Sukainah begini: “Ia rajin bangun malam untuk beribadah, tahajud. Ia juga perempuan yang dermawan. Manakala berangkat haji, ia banyak memberi sedekah kepada kaum fakir miskin yang haji bersamanya.” []

Tags: mengenalSayyidah Sukainah binti al-Husein
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Fikih Ramah Difabel

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fikih Ramah Difabel

    Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut
  • Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID