• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mengenal Sufi Rabi’ah Al-Adawiyah

Rabi'ah al-Adawiyah bertaubat dengan sungguh-sungguh dan menjalani ritual dan kehidupan spiritualitas, seperti shalat, tahajud, berdoa memohon ampunan Allah (Istighfar), membaca al-Qur'an dan selalu mengingat kematian. Begitulah Rabi'ah menjalani hari-harinya sampai wafatnya

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
07/11/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Rabi'ah al-Adawiyah

Rabi'ah al-Adawiyah

616
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Rabi’ah binti Ismail al-Adawiyah, al-Qaisiyah Bashriyah atau yang biasa dipanggil “Umm al-Khair” (Ibu Kebaikan).

Rabi’ah al-Adawiyah dikenal sebagai salah seorang perempuan sufi, ahli ibadah, spiritualis dan asketis (zahidah).

Rabi’ah lahir dan tumbuh dalam keluarga miskin. Ketika kemudian ayahnya meninggal dunia, dan dia masih dalam usia muda, di Basrah, ibu kota Irak, terjadi krisis pangan.

Rabi’ah dan saudara-saudara perempuannya berpisah untuk mencari kehidupan di kota itu masing-masing.

Dalam keadaan mereka menderita seperti itu ada seorang pengusaha sukses menangkap Rabi’ah kemudian menjualnya kepada seseorang yang sedang mencari pekerja di rumahnya.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Tak ada jalan baginya kecuali menerima nasib sebagai budak tuannya. Di rumah itu Rabi’ah setiap hari berpuasa dan rajin shalat. Ia juga aktif bangun malam untuk tahajud.

Dikisahkan kemudian, bahwa tuannya memerdekakan Rabi’ah al-Adawiyah. Ia kemudian mencari kehidupan lain daripada menjadi budak. Ia kemudian menjadi penyanyi dan penari dalam sebuah diskotik (rumah hiburan).

Meski pun demikian ia dalam waktu kosong selalu hadir mengikuti pengajian di masjid Basrah. Di sana ia bertemu dengan seorang sufi besar Rabah bin Amr al-Qaisi yang kemudian memberikan pelajaran keagamaan yang sangat mempengaruhi hidupnya.

Rabi’ah al-Adawiyah bertaubat dengan sungguh-sungguh dan menjalani ritual dan kehidupan spiritualitas, seperti shalat, tahajud, berdoa memohon ampunan Allah (Istighfar), membaca al-Qur’an dan selalu mengingat kematian. Begitulah Rabi’ah menjalani hari-harinya sampai wafatnya.

Rabi’ah al-Adawiyah meninggal dunia pada tahun 185 H dalam usia 80 tahun. Demikian disebutkan oleh ibn Khalikan dalam bukunya “Wafayat al-A’yan”, dan didukung oleh Louis Masignon dengan argumentasinya yang cukup kuat.

Rabi’ah al-Adawiyah meninggalkan sejumlah pesan-pesan sufistik, kata-kata bijak dan bait-bait puisi yang berisi cinta Platonik dan kerinduan kepada Tuhan, serta filsafat Wahdah al-Wujud (Unity of Being). []

Tags: KH Husein MuhammadmengenalperempuanRabi’ah al-‘AdawiyahSufi
KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version