Mubadalah.id – Tindakan pornografi dan pornoaksi merupakan salah satu tindakan yang dapat mengikis nilai-nilai luhur bangsa dan agama. Dalam kehidupan nyata, tindakan pornografi juga mengancam rapuhnya fondasi atau dasar-dasar rumah tangga.
Pornografi bahkan juga dapat berefek negatif terhadap fisik dan psikis seseorang. Akibat fisik di antaranya adalah menyusut dan rusaknya jaringan otak bagian tengah depan (central teqmental area). (Baca juga: Dari Kuliner Nusantara hingga Bazar Buku akan Hadir di Pasar Bestari Festival Beda Setara)
Hal itu bisa mengganggu kerja saraf neurotransmitter (pengirim pesan). Kekacauan pada fungsi ini juga akan berpengaruh pada kemampuan self control seseorang.
Pecandu pornografi umumnya akan mengalami ketidakstabilan emosi. Remaja dapat mengalami gangguan konsentrasi belajar. Sementara bagi suami istri yang kecanduan pornografi terkadang bisa mengalami ketidakpercayaan diri ketika hendak berhubungan dengan pasangannya.
Oleh karena itu, penting dalam keluarga untuk melakukan edukasi (pendidikan) kepada anggota keluarga, terutama kepada anak-anak, ketika harus menggunakan media komunikasi, informasi, internet, TV, video, dan semacamnya. Mereka harus diberikan pemahaman yang baik tentang bahaya pornografi dan pornoaksi.
(Baca juga: Peran Rumit Anak Perempuan Tertua di Keluarga)
Sehingga mereka tidak mencari tahu di tempat yang salah. Termasuk edukasi yang penting orang tua lakukan adalah pengenalan tentang alat reproduksi dan fungsinya serta pendidikan seksual kepada remaja. Hal ini untuk menghindarkan mereka dari rasa penasaran yang tinggi dan tersembunyi. []