Mubadalah.id – Beberapa hari lalu saya baru merampungkan series Maid yang sedang trending di Netflix. Maid mengungkapkan permasalahan rumah tangga yang patriarki, dan jarang dibahas. Kekerasan emosional yang berupa intimidasi, bentakan disertai merusak barang-barang, hingga tertutupnya akses keuangan.
Perusakan membuat korban ketakutan, takut terkena barang, takut anak terkena imbas, takut untuk melawan karena menghindari kejadian tersebut. Padahal ketakutan untuk menghindari kejadian itu tidak mengubah keadaan.
Setelah saya amati, Sean yang merupakan suami Alex memiliki berbagai sisi patriarki yang masih dianut. Hal ini lah yang menyebabkan berbagai masalah dalam rumah tangganya. Berikut penjabarannya:
- Nafkah dan Akses Keuangan
Pernikahan memberikan konsekuensi kewajiban nafkah pada laki-laki. Nafkah ini berupa kebutuhan pokok keluarga (sandang, pangan, papan), nafkah kebutuhan pribadi istri (kesehatan, skincare, dan lain-lain), nafkah akses keuangan (hobi, aktualisasi diri, pendidikan). Dalam hal ini Sean tidak memenuhi nafkah istri, bahkan tidak memberikan akses keuangan.
Padahal sebagai individu, perempuan perlu diberi akses terhadap keuangan karena ia butuh bereksplorasi. Nafkah itu tidak harus dipisah, namun sebisa mungkin dipenuhi dan tidak diabaikan. Sean benar-benar melupakan kebutuhan Alex, sehingga Alex merasa tertekan dan tak bisa keluar dari situasi tersebut.
Ada scene dimana Alex kembali ke rumah Sean, lalu ia dipecat dari tempat bekerja. Untuk sementara Alex menumpang di rumah Sean, sedangkan Sean merasa mereka rujuk. Ketika Alex membutuhkan uang untuk daycare dan pulsa, Sean tak bisa memenuhi dan meminta Alex mengalah dan tetap tinggal di rumah.
Hal ini bukan solusi karena Alex juga butuh bekerja dan butuh uang, tapi ia tak bisa karena harus mengasuh anak dan tak punya pulsa. Solusinya Alex bisa bekerja saat akhir pekan, saat Sean libur. Padahal saat akhir pekan, jarang orang memerlukan cleaning service.
- Pengasuhan Anak Menjadi Tanggung Jawab Ibu Sepenuhnya
Pengasuhan dan pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama. Baik ayah maupun ibu memilki peranan penting dalam tahapan pertumbuhan anak. Namun dalam hal ini, Sean berperan sebagai ayah yang memenuhi kebutuhan material anak saja. Sean sudah bekerja dan memberi nafkah dan menurutnya itu sudah cukup.
Hal ini terlihat ketika Sean tidak peduli dengan biaya daycare anaknya. Ia tidak ikut membayar daycare sehingga Alex harus selalu mendapatkan uang setiap hari jika ia menitipkan anaknya di daycare.
- Pendidikan Ibu Tidak Penting
Sean marah ketika mengetahui Alex diterima untuk berkuliah. Ia marah karena Alex tidak mendiskusikan hal tersebut karena mereka berarti harus berpisah. Jika ia berpikir bahwa pendidikan seorang ibu itu penting, ia pasti akan melunak dan berdiskusi dengan Alex.
Ada banyak pilihan, misalnya dengan Sean mengikuti Alex pindah ke kota tempat Alex kuliah. Sean tidak memiliki pekerjaan tetap, pekerjaan sebelumnya pun adalah bartender. Pekerjaan yang bisa ia lakukan di mana pun. Tak ada jenjang karier yang menjanjikan di kota tempat ia tinggal saat ini, seharusnya ia bisa mengambil keputusan bijak bagi keluarganya.
- Keputusan Diambil Laki-laki Sepenuhnya
Sean mengambil semua keputusan penting dalam keluarga. Ia melarang Alex pergi kuliah, mengembalikan mobil pinjaman Alex sehingga membuat Alex tidak memiliki akses mobilitas. Ia juga tidak memberi kebebasan serta akses keuangan untuk Alex memenuhi kebutuhannya. Ia tidak menanyakan dan berdiskusi dengan Alex ketika mengambil keputusan menyangkut keluarga mereka.
Beruntung di serial Maid tersebut terdapat shelter penampungan korban KDRT, Alex pergi ke sana dan mendapatkan banyak bantuan. Kondisi seperti Alex ini banyak terjadi pada orang-orang baik di Indonesia maupun di luar negeri. Perempuan menempati posisi yang tidak berdaya sehingga membuat mereka tidak bisa keluar dari kondisi tersebut.
Lembaga-lembaga pemberdayaan perempuan juga belum banyak, apalagi penampungan atau rumah aman bagi korban KDRT. Patriarki memberikan banyak dampak negatif bagi perempuan, oleh karenanya perempuan harus memperjuangkan dan memberdayakan dirinya sendiri. []