Mubadalah.id – Visi rahmatan lil ‘alamin dan misi akhlak karimah menurut KUPI, adalah spirit yang dibawa al-Qur’an dan Hadits untuk menjadi panduan hidup umat manusia.
Kita bisa belajar dari generasi awal Islam, para sahabat, dan ulama as-salaf ash-shalih, bagaimana spirit ini dihadirkan dalam konteks kehidupan mereka masing-masing.
Pembelajaran ini bisa kita temukan dari warisan khazanah peradaban Islam, baik tafsir, fiqh, tasawuf, maupun filsafat, dan ilmu-ilmu turunannya.
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW juga belajar dan menyerap dari norma dan ikatan kesepakatan dengan masyarakat sekitar. Karena ada spirit ini, kita juga harus menghormati ikatan kebangsaan yang kita miliki dan kesepakatan global yang mengandung spirit yang sama dari Islam ini.
Spirit kerahmatan dan akhlak mulia ini menjadi mandat yang manusia emban, baik laki-laki maupun perempuan, untuk berbuat kebaikan semaksimal mungkin.
Sehingga seluruh potensi kemanusiaan perempuan, akal budi, jiwa dan raganya, harus berkembang dan tidak boleh kita kurangi oleh siapa pun dan atas nama apa pun.
Perempuan berhak mengembangkan semua potensi ini untuk kerja-kerja spiritualitas, intelektualitas dan sosial. Termasuk melalui kerja-kerja penafsiran teks agama dan perumusan fatwa-fatwa yang relevan. Demikianlah yang ulama perempuan tegaskan dalam “Ikrar Kebon Jambu tentang Keulamaan Perempuan”.
Pada saat yang sama, dengan mandat spirit rahmatan lil ‘alamin dan misi akhlak karimah, Islam mendorong agar realitas kehidupan perempuan terbebas dari segala bentuk kekerasan dan ketidakadilan.
Sebagaimana kekerasan dan ketidakadilan juga harus kita hapuskan dari siapa pun dalam kehidupan di muka bumi ini.
Sehingga individu-individu menjadi shalih dan shalihah, ketika berkeluarga bisa sakinah, mawaddah, dan rahmah, terbentuk generasi dzurriyah thayyibah, masyarakat khairu ummah. Bahkan negara yang baldatun thayyibah wa rabbun ghafur.
Demikianlah Islam kaffah, yang utuh, holistik, dan sempurna dalam pandangan KUPI. Yaitu yang rahmatan lil ‘alamin, dan berakhlak karimah. Serta menghadirkan kebaikan dunia dan akhirat (hasanah fi ad-dunya wa al-akhirah) semaksimal mungkin. Baik bagi individu, keluarga, komunitas, bangsa, dan warga dunia. []