• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Mungkinkah Bersanding dengan Orang yang Kita Cintai Saat Kiamat Datang?

Di akhirat nanti, manusia yang saling mencintai karena Allah, mendukung dan menolong dalam kebaikan akan dipertemukan kembali

Nujumun Niswah Nujumun Niswah
03/09/2024
in Pernak-pernik, Rekomendasi
0
Saat Kiamat Datang

Saat Kiamat Datang

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “if the world was ending I gonna be next to you” yang merupakan bagian lirik dari lagu Die with A Smile tengah viral dan ramai digunakan di beberapa media sosial, seperti TikTok dan Instagram. Sejak pertama kali rilis lagu ini memang telah berhasil merajai tangga lagu dan memperoleh jutaan pendengar.

Nampaknya lagu kolaborasi Lady Gaga dengan Bruno Mars ini berhasil memikat pendengarnya karena memiliki lirik mendalam yang menggambarkan tekad kuat seseorang untuk selalu bersama orang yang ia kasihi. Bahkan hingga saat-saat kiamat datang dan berakhirnya kehidupan manusia di alam semesta. Namun, apakah mungkin cinta sejati dan kebersamaan dapat bertahan saat kiamat datang?

Lagu Die with A Smile mengajak kita untuk merenungkan kembali makna cinta. Bahwa yang membuat cinta bertahan bukanlah perasaan melainkan komitmen kuat untuk selalu bersama. Cinta yang kuat adalah yang mampu bersama-sama menghadapi segala tantangan kehidupan dan cobaan yang datang.

Lirik lagu ini mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati dalam mencintai adalah ketika bisa mendampingi orang yang kita kasihi hingga masa-masa yang paling genting. Tetapi, apakah manusia benar-benar bisa bersanding orang yang ia cintai saat kiamat datang? Bisakah manusia memedulikan manusia lainnya saat dunia menyudahi kehidupannya?

Saat Kiamat Datang

Islam menggambarkan kiamat sebagai peristiwa besar yang menandai berakhirnya kehidupan di dunia dan mulainya kehidupan akhirat. Pada hari ini, alam semesta mengalami kehancuran total: benda-benda langit berjatuhan, air laut meluap, dan gunung-gunung hancur menjadi debu. Setelah kehancuran ini, manusia akan bangkit kembali untuk dimintai pertanggungjawaban atas tindakannya selama hidup di dunia.

Baca Juga:

Memaknai Kata Merayakan, dari Lagu Semua Aku Dirayakan Karya Nadin Amizah

Memaknai Lagu Nanti Kita Seperti Ini

Normalisasi Bias Gender dan Pelecehan Seksual dalam Lirik Lagu Iwan Fals

Perempuan dalam Lagu Runtah

Bagaimana hubungan manusia satu dengan manusia lainnya pada saat hari ini datang? Al-Qur’an menggambarkan perubahan hubungan manusia pada saat hari kiamat datang pada QS. Abasa: 33-37

 فَإِذَا جَاءَتِ الصَّاخَّةُ (33) يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ (34) وَأُمِّهِ وَأَبِيهِ (35) وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ (36) لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ (37)

“Maka, apabila datang suara yang memekakkan (dari tiupan sangkakala) (33) pada hari itu manusia lari dari saudaranya (34) (dari) ibu dan bapaknya (35) serta (dari) istri dan anak-anaknya (36) Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya (37)”

Suara memekakkan yang berasal dari tiupan sangkakala pada ayat di atas menandakan kedatangan hari kiamat. Lalu ayat berikutnya dijelaskan, ketika waktu itu datang manusia hanya akan memedulikan diri sendiri untuk bisa selamat dari bencana yang sangat menakutkan.

Mereka cemas akan nasib diri sendiri sehingga tak memiliki waktu untuk memikirkan siapapun, termasuk orang-orang yang ia cintai. Manusia lari dari saudara, ibu, dan bapaknya, bahkan dari istri dan anak-anaknya.

Pada hari tersebut, ikatan-ikatan yang menjadi perekat hubungan manusia dan kebergantungan satu dengan yang lainnya, seperti cinta, keluarga, persahabatan, dan kerja, tidak lagi memiliki arti. Karena setiap individu hanya akan fokus pada diri sendiri. Seorang anak yang teramat mencintai ibunya tidak akan menanyakan keberadaannya. Pasangan suami istri yang selalu menjalani kehidupan bersama akan saling mengabaikan. Teman setia tidak saling menanyakan padahal saling melihat.

Lagu Die with A Smile

Keinginan untuk selalu bersama pada lagu Die with A Smile tentu bertolak belakang dengan kenyataan yang akan manusia alami pada saat hari kiamat datang. Kenyataannya, pada hari berakhirnya kehidupan dunia manusia akan hidup dalam kesendirian dan fokus dengan pertanggung jawabannya sendiri-sendiri.

Hal ini mengingatkan manusia mengenai pentingnya mempersiapkan bekal pribadi untuk menghadapi pengadilan Allah. Peristiwa ini kembali menyadarkan kita untuk bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Alih-alih menggantungkan harapan kepada manusia lain tidak peduli seberapa dekat hubungan kita dengannya.

Namun, apakah peristiwa ini benar-benar memutus harapan untuk bertemu kembali dengan orang kita cintai? Islam mengajarkan bahwa cinta tulus manusia dan hubungan yang dibangun atas dasar keimanan dan ketakwaan akan mendapatkan balasan yang indah dari Allah SWT. Di akhirat nanti, manusia yang saling mencintai karena Allah, mendukung dan menolong dalam kebaikan akan dipertemukan kembali.

Anak-anak dengan ayah-ibu, dan istri dengan suami akan bertemu di surga sesuai dengan janji Allah SWT. Karenanya, manusia kita dorong untuk melandaskan hubungan-hubungan yang ia miliki pada keimanan dengan memperbanyak amal saleh agar dunia tidak menjadi akhir dari pertemuan.

Islam Menawarkan Harapan

Pertemuan akan lebih manis, tinggi, dan kekal apabila kita bisa bersama dengan orang-orang yang kita kasihi di surga. QS. At-Thur: 21, Ar-Ra’d: 22-23, Az-Zukhruf: 70, dan Ghafir: 8 merupakan janji Allah SWT. bahwasanya hubungan yang dibangun atas dasar iman dan cinta kepada Allah akan membawa kebahagiaan yang abadi, termasuk dipertemukan kembali di akhirat.

Walaupun pada hari kiamat manusia akan sibuk dengan urusannya masing-masing. Namun keyakinan bahwa cinta tulus yang terbangun atas keimanan kepada Allah tidak akan berakhir sia-sia. Lagu Die with A Smile oleh Bruno Mars dan Lady Gaga mengekspresikan keinginan manusiawi kita untuk selalu bersama dengan orang yang kita kasihi hingga akhir hayat.

Namun, Islam menawarkan harapan yang lebih indah dengan pertemuan yang abadi di akhirat. Cinta yang berlandaskan pada keimanan akan membawa manusia pada perjumpaan yang abadi. Di mana cinta tidak lagi bisa terpisahkan oleh ruang atau waktu. Wallahu a’lam bisshawaab. []

If the world was ending
I’d wanna be next to you
If the party was over
And our time on Earth was through
I’d wanna hold you just for a while
And die with a smile
If the world was ending
I’d wanna be next to you

Tags: Bruno MarsLady GagaLagu Die with A SmileLirik LaguReview LaguSaat Kiamat Datang
Nujumun Niswah

Nujumun Niswah

Nujumun Niswah, dosen di Universitas Negeri Yogyakarta

Terkait Posts

Menyusui Anak

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version