Mubadalah.id – Mustahik zakat fitrah ada delapan golongan. Delapan golongan ini merupakan orang-orang yang berhak mendapatkan zakat dari muzakki atau orang yang berhak mengeluarkan zakat.
Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Zakat menjadi ibadah sosial untuk mengasah kepekaan dan kepedulian kepada mereka yang berhak menerima zakat atau yang kerap disebut mustahik.
Di dalam al-Qur’an, ada delapan golongan yang tercatat berhak menerima zakat.
اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعَامِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغَارِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
Innamash-shadaqâtu lil-fuqarâ’i wal-masâkîni wal-‘âmilîna ‘alaihâ wal-mu’allafati qulûbuhum wa fir-riqâbi wal-ghârimîna wa fî sabîlillâhi wabnis-sabîl, farîdlatam minallâh, wallâhu ‘alîmun ḫakîm
Artinya : Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. (QS. At-Taubah: Ayat 60)
Pendapat Ulama Perempuan
Apabila diuraikan menurut seorang ulama perempuan, Yulianti Muthmainnah seperti di dalam buku Zakat untuk Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, ada delapan golongan yang berhak menerima zakat atau mustahik zakat fitrah itu sebagai berikut :
1. Fakir
Mustahik zakat fitrah yang pertama adalah golongan fakir. Fakir, asal katanya adalah faqar (jamak dari faqarah) yang berarti tulang belakang pada punggung. Fakir merujuk pada orang-orang yang menjadi tulang punggung atau tumpuan nafkah keluarganya.
Fakir diartikan pula orang yang kekurangan, misalnya untuk kebutuhan sehari-hari dan yang diperlukan yakni Rp. 50.000,-/hari, tetapi ia hanya mampu menghasilkan Rp. 10.000 saja. Orang-orang fakir juga termasuk orang-orang yang membutuhkan bantuan, tidak memiliki akses dan sumber pendapatan.
Pada perkembangan kini, ketidakmampuan fakir itu termasuk juga kelompok disabilitas yang bergantung pada orang lain dan guru honorer.
Golongan fakir ini termasuk orang-orang yang memiliki harta namun sangat sedikit. Orang-orang ini tak memiliki penghasilan sehingga jarang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan baik.
2. Miskin
Miskin berasal dari kata sakana yang memiliki makna diam atau tenang.
Bila disandingkan dengan fakir, maka orang-orang miskin keadaannya lebih baik daripada orang-orang fakir.
Dalam hal ini, Pekerja Rumah Tangga (PRT) dapat dikategorikan sebagai miskin, karena mereka masih mempunyai akses berupa keahlian. Yakni keahlian memasak, merapikan rumah, mengasuh anak atau orang tua jumpo, mencuci dan menyetrika pakaian.
Golongan miskin ini juga termasuk orang-orang yang memiliki harta namun sangat sedikit. Penghasilannya sehari-hari hanya cukup untuk memenuhi makan, minum dan tak lebih dari itu.
3. Amil
Orang yang berhak menerima zakat fitrah ketiga disebut amil. Amil adalah orang-orang yang mengurus zakat mulai dari penerimaan zakat hingga menyalurkannya kepada orang yang membutuhkan.
4. Mualaf
Orang yang baru masuk Islam atau mualaf juga menjadi golongan yang berhak menerima zakat.
Mereka diberikan zakat agar memiliki keteguhan hati dan tidak terlunta-lunta dalam beragama.
5. Riqab (Budak yang dimerdekakan)
Riqab jamak dari raqabah yang berarti hamba sahaya. Pada zaman dahulu, banyak orang yang dijadikan budak oleh saudagar-saudagar kaya.
Inilah, zakat digunakan untuk membayar atau menebus para budak agar mereka dimerdekakan. Orang-orang yang memerdekakan budak juga berhak menerima zakat.
6. Gharim
Gharim atau gharimin merupakan orang yang terbelit utang.
Ada dua golongan: gharim limaslahati nafsihi atau orang-orang yang terlilit utang demi kemaslahatan, kebutuhan dirinya.
Dan gharim li ishlahi dzatil bain yakni orang-orang yang terlilit utang karena mendamaikan umat, qabalah, suku, atau kelompok.
7. Sabilillah
Sabillah adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah.
Pada perkembangannya tidak hanya individu tetapi juga bisa lembaga-lembaga yang berkegiatan secara dakwah, termasuk orang yang sedang menuntut ilmu, pengembang pendidikan, kesehatan, panti asuhan, madrasah diniyah dan sebagainya, termasuk sabilillah.
8. Ibnu Sabil
Mustahik zakat fitrah menurut ulama perempuan yang terakhir adalah Ibnu Sabil atau yang biasa disebut juga sebagai musafir adalah seseorang yang berada dalam perjalanan jauh dan kehabisan bekal di tengah perjalanannya.
Demikian artikel tentang mustahik zakat fitrah menurut ulama perempuan. Semoga bermanfaat. (Rul)