• Login
  • Register
Sabtu, 30 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Rujukan

Mustahik Zakat Fitrah Menurut Ulama Perempuan

Zakat menjadi ibadah sosial untuk mengasah kepekaan dan kepedulian kepada mereka yang berhak menerima zakat atau yang kerap disebut mustahik.

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
28/04/2022
in Rujukan
0
mustahik zakat fitrah

mustahik zakat fitrah

259
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mustahik zakat fitrah ada delapan golongan. Delapan golongan ini merupakan orang-orang yang berhak mendapatkan zakat dari muzakki atau orang yang berhak mengeluarkan zakat.

Zakat fitrah merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Zakat menjadi ibadah sosial untuk mengasah kepekaan dan kepedulian kepada mereka yang berhak menerima zakat atau yang kerap disebut mustahik.

Di dalam al-Qur’an, ada delapan golongan yang tercatat berhak menerima zakat.

اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعَامِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغَارِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

Innamash-shadaqâtu lil-fuqarâ’i wal-masâkîni wal-‘âmilîna ‘alaihâ wal-mu’allafati qulûbuhum wa fir-riqâbi wal-ghârimîna wa fî sabîlillâhi wabnis-sabîl, farîdlatam minallâh, wallâhu ‘alîmun ḫakîm

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Meneladani Rasulullah dalam Menjaga Tiga Relasi
  • Maulid Nabi Muhammad Saw : Kelahiran Sang Cahaya
  • Maulid Nabi: Meneladani Rasulullah saw; Upaya Menegakkan Misi Utama Kenabian
  • Sudahkan Masjid Ramah Perempuan dan Anak?
  • Pendapat Ulama Perempuan

Baca Juga:

Meneladani Rasulullah dalam Menjaga Tiga Relasi

Maulid Nabi Muhammad Saw : Kelahiran Sang Cahaya

Maulid Nabi: Meneladani Rasulullah saw; Upaya Menegakkan Misi Utama Kenabian

Sudahkan Masjid Ramah Perempuan dan Anak?

Artinya : Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. (QS. At-Taubah: Ayat 60)

Pendapat Ulama Perempuan

Apabila diuraikan menurut seorang ulama perempuan, Yulianti Muthmainnah seperti di dalam buku Zakat untuk Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, ada delapan golongan yang berhak menerima zakat atau mustahik zakat fitrah itu sebagai berikut :

1. Fakir

Mustahik zakat fitrah yang pertama adalah golongan fakir. Fakir, asal katanya adalah faqar (jamak dari faqarah) yang berarti tulang belakang pada punggung. Fakir merujuk pada orang-orang yang menjadi tulang punggung atau tumpuan nafkah keluarganya.

Fakir diartikan pula orang yang kekurangan, misalnya untuk kebutuhan sehari-hari dan yang diperlukan yakni Rp. 50.000,-/hari, tetapi ia hanya mampu menghasilkan Rp. 10.000 saja. Orang-orang fakir juga termasuk orang-orang yang membutuhkan bantuan, tidak memiliki akses dan sumber pendapatan.

Pada perkembangan kini, ketidakmampuan fakir itu termasuk juga kelompok disabilitas yang bergantung pada orang lain dan guru honorer.

Golongan fakir ini termasuk orang-orang yang memiliki harta namun sangat sedikit. Orang-orang ini tak memiliki penghasilan sehingga jarang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan baik.

2. Miskin

Miskin berasal dari kata sakana yang memiliki makna diam atau tenang.

Bila disandingkan dengan fakir, maka orang-orang miskin keadaannya lebih baik daripada orang-orang fakir.

Dalam hal ini, Pekerja Rumah Tangga (PRT) dapat dikategorikan sebagai miskin, karena mereka masih mempunyai akses berupa keahlian. Yakni keahlian memasak, merapikan rumah, mengasuh anak atau orang tua jumpo, mencuci dan menyetrika pakaian.

Golongan miskin ini juga termasuk orang-orang yang memiliki harta namun sangat sedikit. Penghasilannya sehari-hari hanya cukup untuk memenuhi makan, minum dan tak lebih dari itu.

3. Amil

Orang yang berhak menerima zakat fitrah ketiga disebut amil. Amil adalah orang-orang yang mengurus zakat mulai dari penerimaan zakat hingga menyalurkannya kepada orang yang membutuhkan.

4. Mualaf

Orang yang baru masuk Islam atau mualaf juga menjadi golongan yang berhak menerima zakat.

Mereka diberikan zakat agar memiliki keteguhan hati dan tidak terlunta-lunta dalam beragama.

5. Riqab (Budak yang dimerdekakan)

Riqab jamak dari raqabah yang berarti hamba sahaya. Pada zaman dahulu, banyak orang yang dijadikan budak oleh saudagar-saudagar kaya.

Inilah, zakat digunakan untuk membayar atau menebus para budak agar mereka dimerdekakan. Orang-orang yang memerdekakan budak juga berhak menerima zakat.

6. Gharim

Gharim atau gharimin merupakan orang yang terbelit utang.

Ada dua golongan: gharim limaslahati nafsihi atau orang-orang yang terlilit utang demi kemaslahatan, kebutuhan dirinya.

Dan gharim li ishlahi dzatil bain yakni orang-orang yang terlilit utang karena mendamaikan umat, qabalah, suku, atau kelompok.

7. Sabilillah

Sabillah adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah.

Pada perkembangannya tidak hanya individu tetapi juga bisa lembaga-lembaga yang berkegiatan secara dakwah, termasuk orang yang sedang menuntut ilmu, pengembang pendidikan, kesehatan, panti asuhan, madrasah diniyah dan sebagainya, termasuk sabilillah.

8. Ibnu Sabil

Mustahik zakat fitrah menurut ulama perempuan yang terakhir adalah Ibnu Sabil atau yang biasa disebut juga sebagai musafir adalah seseorang yang berada dalam perjalanan jauh dan kehabisan bekal di tengah perjalanannya.

Demikian artikel tentang mustahik zakat fitrah menurut ulama perempuan. Semoga bermanfaat. (Rul)

Tags: fakirGolonganislammiskinulama perempuanZakat
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Biasa disapa akrab dengan panggilan Arul, lulusan S1 Ekonomi Syariah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, tukang masak di gunung, tapi lebih banyak diam, mendengarkan dan menulis.

Terkait Posts

Al-Sittīn Al-‘Adliyah

Ngaji Al-Sittīn Al-‘Adliyah (4): Antara Idealitas dan Realitas Berinteraksi Sama Istri

25 September 2023
Hak hak Perempuan

Ngaji Al-Sittīn Al-‘Adliyah (3): Mengapa Membela Hak-hak Perempuan?

19 September 2023
Ngaji Kitab Al-Sittīn Al-‘Adliyah Prinsip Relasi Kehidupan

Ngaji Kitab Al-Sittīn Al-‘Adliyah (2): Prinsip Umum dalam Relasi Kehidupan

11 September 2023
Ngaji Kitab Al-Sittīn Al-‘Adliyah

Ngaji Kitab Al-Sittīn Al-‘Adliyah (1): Prinsip Umum dalam Relasi Kehidupan

26 Agustus 2023
Perempuan (bagai) dalam tawanan lelaki

Membaca Hadis “Perempuan (bagai) Tawanan Lelaki” dalam Perspektif Mubadalah

24 Juli 2023
Khutbah Iduladha, Teladan

Khutbah Iduladha: Teladan Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail tentang Tauhid dan Pengorbanan

29 Juni 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Larangan Berbuat Kerusakan di Muka Bumi

    Dalil Tentang Larangan Berbuat Kerusakan di Muka Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami Hadits Kecaman Alat Pembajak Tanah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Urgensi Pengesahan RUU PPRT: Payung Hukum untuk Lindungi Para Pekerja Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Tadarus Subuh: Banyak Perempuan Masa Nabi Saw Ikut Bela Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Air Mata di Ujung Sajadah: Dilema Ibu Kandung dan Ibu Asuh, Siapa yang Lebih Berhak?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Refleksi Tadarus Subuh: Banyak Perempuan Masa Nabi Saw Ikut Bela Negara
  • Film Air Mata di Ujung Sajadah: Dilema Ibu Kandung dan Ibu Asuh, Siapa yang Lebih Berhak?
  • Nabi Muhammad Saw: Sosok Sang Pemimpin Besar
  • Jiwa yang (Seharusnya) Bersedih: Laki-laki yang Tak Boleh Menangis
  • Buku Relasi Mubadalah Muslim dengan Umat Berbeda Agama: Nabi Saw Menghormati Jenazah Non-Muslim

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist