• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Nabi Muhammad Saw: Sosok yang Berpihak kepada Kelompok Lemah dan Dilemahkan

Islam memang mengakui hak perorangan untuk mengakses kekayaan, tetapi dengan tegas Islam melarang terjadinya konsentrasi dan monopoli terhadapnya. Sehingga dapat mengakibatkan terjadinya ketidakadilan.

Redaksi Redaksi
19/06/2024
in Pernak-pernik
0
Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad Saw

545
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sepanjang hidup Nabi Muhammad Saw, beliau merupakan sosok yang selalu berpihak kepada kelompok-kelompok lemah dalam menghadapi kelompok-kelompok kuat.

Kemudian, seperti kita tahu bahwa saudagar-saudagar kaya di Mekkah banyak membuat konglomerat antar suku dan memonopoli perdagangan di kawasan Kerajaan Byzantium.

Hal ini mereka lakukan demi mengeruk keuntungan tanpa mau mendistribusikannya kepada kelas mustadh’afin. Mereka menyombongkan diri dan mabuk dengan kekuasaan. Mereka melanggar norma-norma kesukuan dan tidak menghargai fakir-miskin.

Dalam kondisi yang demikian, Nabi Muhammad Saw datang membawa risalah baru dan berpihak kepada kelompok lemah. Rumusan la ilaha illa Allah yang Nabi Muhammad Saw dakwahkan, dengan sendirinya memiliki implikasi-implikasi sosial-ekonomi. Islam mencela penumpukan kekayaan, yang berputar hanya di tangan segelintir orang.

Secara kategoris, Islam memang mengakui hak perorangan untuk mengakses kekayaan, tetapi dengan tegas Islam melarang terjadinya konsentrasi dan monopoli terhadapnya. Sehingga dapat mengakibatkan terjadinya ketidakadilan.

Baca Juga:

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

Nabi Saw Janjikan Pahala Bagi Orang Tua yang Mengasuh Anak Perempuan

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

Keadilan untuk Perempuan Menjadi Komitmen Nabi Muhammad Saw Sejak Awal

Pada waktu kekayaan melebihi batas yang berakibat pada kesenjangan kelas, maka ketika itulah golongan yang memonopoli dan mengkonsentrasikannya menjadi penentang Islam.

Nabi Muhammad Saw melalui dakwahnya menyeru kepada saudagar-saudagar kaya Mekkah dengan kalimat yang tegas. Al-Qur’an menyebutkan:

ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ (2) يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ (3) لَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ (4) وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ (5) نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ (6)

“Dialah yang mengumpulkan kekayaan dan menimbunnya. Ia mengira kekayaannya akan mengekalkannya. Sama sekali tidak! Mereka akan dilontarkan ke dalam huthamah. Apakah huthamah itu? Yaitu api yang dinyalakan Allah.” (QS. al-Humazah (104): 2-6)

Juga di dalam surat yang lain:

“Perlombaan menimbun harta menjadikan kamu lalai, sampai kamu masuk ke liang kubur. Tapi tidak, kamu akan tahu. Namun kamu akan tidak mengetahui. Tapi tidak, kalau saja kamu mengetahui dengan penuh keyakinan. Sesungguhnya kamu akan melihat neraka. Kemudian, kamu sungguh akan melihatnya dengan mata keyakinan. Kemudian pada hari itu kamu akan ditanyai tentang kenikmatan-kenikmatan duniawi. (QS. at-Takatsur (102): 1-8). []

Tags: BerpihakDilemahkanKelompoklemahNabi Muhammad SAWsosok
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version