• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Nabi Muhammad Saw: Sosok yang Berpihak kepada Kelompok Lemah dan Dilemahkan

Islam memang mengakui hak perorangan untuk mengakses kekayaan, tetapi dengan tegas Islam melarang terjadinya konsentrasi dan monopoli terhadapnya. Sehingga dapat mengakibatkan terjadinya ketidakadilan.

Redaksi Redaksi
19/06/2024
in Pernak-pernik
0
Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad Saw

545
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sepanjang hidup Nabi Muhammad Saw, beliau merupakan sosok yang selalu berpihak kepada kelompok-kelompok lemah dalam menghadapi kelompok-kelompok kuat.

Kemudian, seperti kita tahu bahwa saudagar-saudagar kaya di Mekkah banyak membuat konglomerat antar suku dan memonopoli perdagangan di kawasan Kerajaan Byzantium.

Hal ini mereka lakukan demi mengeruk keuntungan tanpa mau mendistribusikannya kepada kelas mustadh’afin. Mereka menyombongkan diri dan mabuk dengan kekuasaan. Mereka melanggar norma-norma kesukuan dan tidak menghargai fakir-miskin.

Dalam kondisi yang demikian, Nabi Muhammad Saw datang membawa risalah baru dan berpihak kepada kelompok lemah. Rumusan la ilaha illa Allah yang Nabi Muhammad Saw dakwahkan, dengan sendirinya memiliki implikasi-implikasi sosial-ekonomi. Islam mencela penumpukan kekayaan, yang berputar hanya di tangan segelintir orang.

Secara kategoris, Islam memang mengakui hak perorangan untuk mengakses kekayaan, tetapi dengan tegas Islam melarang terjadinya konsentrasi dan monopoli terhadapnya. Sehingga dapat mengakibatkan terjadinya ketidakadilan.

Baca Juga:

Asma’ binti Abu Bakar Ra : Perempuan Tangguh di Balik Kesuksesan Hijrah Nabi Muhammad SAW

Saat Fikih Menjadikan Perempuan Kelompok Paling Rentan

Membongkar Dalil Lemah di Balik Khitan Perempuan

Urgensi Ijtihad Fikih yang Berpihak Kepada Perempuan

Pada waktu kekayaan melebihi batas yang berakibat pada kesenjangan kelas, maka ketika itulah golongan yang memonopoli dan mengkonsentrasikannya menjadi penentang Islam.

Nabi Muhammad Saw melalui dakwahnya menyeru kepada saudagar-saudagar kaya Mekkah dengan kalimat yang tegas. Al-Qur’an menyebutkan:

ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ (2) يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ (3) لَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ (4) وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ (5) نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ (6)

“Dialah yang mengumpulkan kekayaan dan menimbunnya. Ia mengira kekayaannya akan mengekalkannya. Sama sekali tidak! Mereka akan dilontarkan ke dalam huthamah. Apakah huthamah itu? Yaitu api yang dinyalakan Allah.” (QS. al-Humazah (104): 2-6)

Juga di dalam surat yang lain:

“Perlombaan menimbun harta menjadikan kamu lalai, sampai kamu masuk ke liang kubur. Tapi tidak, kamu akan tahu. Namun kamu akan tidak mengetahui. Tapi tidak, kalau saja kamu mengetahui dengan penuh keyakinan. Sesungguhnya kamu akan melihat neraka. Kemudian, kamu sungguh akan melihatnya dengan mata keyakinan. Kemudian pada hari itu kamu akan ditanyai tentang kenikmatan-kenikmatan duniawi. (QS. at-Takatsur (102): 1-8). []

Tags: BerpihakDilemahkanKelompoklemahNabi Muhammad SAWsosok
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Fikih

Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

1 Juli 2025
Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID