Mubadalah.id – Di dalam Islam, Nabi Muhammad Saw telah banyak memberikan banyak teladan kepada umat manusia tentang pentingnya memakmurkan bumi agar alam tetap lestari. Termasuk salah satunya adalah larangan penggundulan hutan dan menebang pohon sembarangan.
Bahkan dalam sebuah Hadis menyebutkan bahwa Rasulullah Saw melarang siapa pun untuk mematahkan tangkai pohon atau menebang batangnya dan penggundulan hutan meskipun dalam kondisi perang.
Menebang pohon tanpa mengikuti prosedur yang benar tentu mengancam kesinambungan ekosistem. Pesan kenabian ini pun diikuti Khalifah Abu Bakar saat beliau mengingatkan bala tentaranya yang akan berjihad ke Syam.
Pesan Khalifah Abu Bakar ini dikemukakan oleh Imam Malik bin Anas dalam kitab al-Muwaththa‘ sebagai berikut:
“Saya berwasiat kepada Anda (bala tentara yang hendak berperang) sepuluh macam: pertama, janganlah membunuh perempuan. Kedua, janganlah membunuh anak-anak. Ketiga, janganlah membunuh orang-orang yang sudah tua.
Keempat, janganlah memotong pohon yang sedang berbuah. Kelima, janganlah meruntuhkan bangunan. Keenam, janganlah memotong domba. Ketujuh, janganlah memotong unta, kecuali bila domba dan unta itu untuk dimakan.
Kedelapan, janganlah membakar pohon kurma dan jangan pula menenggelamkannya (memusnahkannya). Kesembilan, janganlah berlaku khianat. Kesepuluh, janganlah menakut-nakuti (rakyat).”
Dua di antara sepuluh wasiat Khalifah Abu Bakar ini adalah jangan memotong pohon yang sedang berbuah dan jangan membakar pohon kurma serta jangan pula menenggelamkannya (memusnahkannya).
Dapat kita pahami dari wasiat ini bahwa dalam keadaan perang pun Islam melarang pembabatan pepohonan, terutama yang sedang berbuah. Karena pohon-pohon tersebut sangat bermanfaat bagi manusia dan makhluk lainnya. Buah yang belum matang dilarang untuk dipetik, karena hal ini selain merusak juga menghilangkan kemanfaatan buah. []