Mubadalah.id – Orang tua sebaiknya tidak sepenuhnya menggantungkan pendidikan agama untuk anaknya hanya kepada guru agama di sekolah atau madrasah. Karena waktu yang tersedia untuk pengajaran dan pelatihan agama di sekolah sangat terbatas.
Contoh pendidikan agama sangat baik pernah dilakukan oleh Luqman al-Hakim. Beliau menasihati anaknya agar tekun mengerjakan shalat dan melakukan berbagai kebajikan, sebagaimana dalam al-Qur’an:
يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَآ اَصَابَكَۗ اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ
“Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang ma’ruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting. (QS. Luqman (31):17)
Luqman juga mengajarkan kepada anaknya tentang arti sopan santun dalam pergaulan dan dalam berhubungan dengan sesama manusia.
Sebab, agama menganjurkan untuk melakukan hubungan baik, bukan hanya kepada Allah. Melainkan juga dengan sesama manusia dan makhluk lain yang berada di sekitarnya.
Dengan memiliki akhlak yang mulia, mereka akan Allah cintai, segani, serta hormati pula oleh sesamanya.
Karena itu, pendidikan akhlak bagi anak-anak sangat penting karena merupakan warisan tak ternilai harganya. Nabi Muhammad Saw dalam hal ini bersabda,
“Tidak ada sesuatu yang lebih baik yang diwariskan oleh orang tua kepada anak selain pengajaran budi pekerti yang baik.”
Terkait dengan hal ini, Islam mengakui bahwa anak memang mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan ketauhidan dan moral.
Dalam Risalah al-Huquq, tentang tanggung jawab ayah terhadap hak anak, Imam al-Sajjad mengatakan,
“Yang harus diketahui seorang ayah adalah tanggung jawab atas pendidikan anak. Ia harus mengajarkan adab yang benar kepadanya dan membimbingnya mengenal Tuhannya.”
Pendapat tersebut diperkuat oleh Umar bin Khathab ketika ia ditanya tentang hak anak yang wajib dipenuhi oleh orang tua. Umar menjawab bahwa, “Orang tuanya wajib memberinya nama yang bagus dan mengajarinya budi pekerti yang mulia.” []