• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Nisfu Sya’ban: Progress Report Amal Manusia

Nabi pun menjawab, “bulan itu sering dilupakan orang karena diapit oleh bulan Rajab dan Ramadhan, padahal pada bulan itu, amal-amal manusia selama satu tahun diangkat dan dilaporkan kepada Tuhan

Redaksi Redaksi
26/02/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Nisfu Sya'ban

Nisfu Sya'ban

677
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Nisfu Sya’ban berarti pertengahan Sya’ban—bulan ketujuh dalam sistem kalender Islam. Kaum muslimin tradisional menganggap bulan ini termasuk bulan penting.

Sejak tanggal satu bulan ini mereka berpuasa dan memperbanyak amal saleh. Menurut keyakinan mereka, pada pertengahan bulan ini (Nisfu Sya’ban), sebagai penutupan buku catatan amal manusia dan mengantinya dengan buku baru oleh Raqib dan Atid. Malaikat yang bertugas menyatat amal manusia.

Begitu pentingnya Nisfu Sya’ban hingga mereka menyelenggarakan tradisi membaca surah Yasin sebanyak tiga kali. Kemudian, berdoa meminta agar panjang umur untuk kerja-kerja yang berguna dan terhindar dari segala bencana. Serta Allah SWT berikan kecukupan kebutuhan hidup dan mati dalam keadaan Husnul Khatimah.

Kegiatan keagamaan ini bukanlah mengada-ada, bid’ah, dan bukan tidak ada dasar agama yang mereka percaya. Usamah bin Zaid, seorang pemuda cerdas, pernah menyampaikan kepada Nabi Saw:

“Ya Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa di bulan lain lebih banyak daripada puasamu pada bulan Sya’ban.”

Baca Juga:

Menjemput Nisfu Syaban, Menjemput Pula Pemaafan 

Amalan Sunah Nabi Muhammad Saw saat Nisfu Sya’ban

5 Hadis Tentang Ampunan di Malam Nisfu Sya’ban

Nabi pun menjawab, “bulan itu sering dilupakan orang karena diapit oleh bulan Rajab dan Ramadhan, padahal pada bulan itu, amal-amal manusia selama satu tahun diangkat dan dilaporkan kepada Tuhan. Karenanya, aku ingin agar sewaktu amalanku dibawa naik, aku sedang berpuasa.” (HR. Ahmad dan Nasa’i).

Abu Daud, ahli hadis terkenal, menginformasikan kepada kita berita dari istri Nabi, Aisyah: “Sya’ban adalah bulan yang paling Nabi sukai. Beliau berpuasa penuh. Kemudian melanjutkannya pada bulan Ramadhan.”

Kemudian, Musaz bin Jabal, sahabat Nabi, pernah mengatakan: “Tuhan melihat semua ciptaan-Nya pada pertengahan Sya’ban. Dia akan mengampuni mereka kecuali orang-orang yang menyekutukan-Nya, yang suka membenci orang lain dan mendengki (musyahin).” Ini hadis sahih (HR Thabarani dan Ibnu Hibban). []

Tags: Amal ManusiaNisfu Sya'banProgress Report
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Film Rahasia Rasa

    Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bekerja itu Ibadah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Malu Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID