• Login
  • Register
Minggu, 18 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Tokoh Profil

Nyai Awanillah Amva: Ulama Perempuan Muda yang Peduli kepada Anak Jalanan

Bahkan, atas kekhawatiran inilah yang menggerakan hatinya untuk memberikan pendidikan dan rumah yang layak bagi anak-anak punk. Terutama anak-anak perempuan.

Dalpa Waliatul Maula Dalpa Waliatul Maula
21/11/2023
in Profil
0
Nyai Awanillah Amva

Nyai Awanillah Amva

849
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Nyai Awanillah Amva atau yang kerap disapa Nyai Awa atau Yu Awa lahir pada tanggal 14 Maret 1979, di Babakan, Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. Nyai Awa merupakan anak bungsu dari dari enam bersaudara, dari pasangan KH. Amrin Hanan dan Nyai. Hj. Fariyatul ’aini.

Saat ini, Nyai Awa adalah pengasuh di Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy. Pesantren ini didirikan oleh KH. Muhammad (Alm) dan Nyai Hj. Masriyah Amva pada tanggal 20 November 1993.

Pondok pesantren yang sekarang santrinya telah mencapai lebih dari 1000 orang itu terletak di Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.

Selain menjadi pengasuh, Nyai Awa juga aktif di beberapa organisasi dan kegiatan di lingkungannya. Misalnya, di Fatayat NU Cirebon, ia aktif di Devisi Forum Dakwah Fatayat (Fordaf), lalu beliau juga menjadi ketua pesantren Babakan dari pihak perempuan (PSPB – Perempuan) dan menjadi salah satu anggota MUI di bidang pemberdayaan perempuan.

Kemudian, beliau juga aktif mengisi forum mengenai kemandirian perempuan di beberapa perguruan tinggi.

Baca Juga:

Peran Penting Ayah di Masa Ibu Menyusui

Dari Nada ke Makna: Tafsir Relasi Ibu dan Anak dalam Lagu Jumbo

Meneladani Para Sahabiat: Perempuan Muslimah Harus Kritis, Peduli dan Cinta Ilmu

Nabi Saw Janjikan Pahala Bagi Orang Tua yang Mengasuh Anak Perempuan

Pendidikan Nyai Awa

Nyai Awa memulai pendidikan pertamanya dengan belajar di Madrasah Ibtidaiyah Babakan, setelah selesai menempuh di bangku dasar, Nyai Awa melanjutkan pendidikannya dengan belajar di MTsN Babakan Ciwaringin.

Selain belajar di pendidikan formal, Nyai Awa juga belajar di pendidikan non formal. Ada banyak pesentren yang menjadi pilihannya dalam menimba ilmu keagamaan.

Pondok Pesantren yang pertama sebagai tempat belajar dan mengaji Nyai Awa adalah Pondok Pesantren Al-Falah Ploso. Di pesantren ini, Nyai Awa hanya menempuh pendidikan selama satu tahun. Di sana, ia belajar langsung kepada KH. Nurul Huda Dzajuli dan Ibu Nyai Nurul Huda Djazuli.

Setelah dari Al-Falah Ploso, kemudian, beliau melanjutkan mondoknya dengan belajar di Pondok Pesantren Al-Amin Madura. Di pesantren ini beliau belajar selama 3 tahun.

Namun, 3 tahun belajar di Madura, tidak membuat Nyai Awa kenyang akan ilmu-ilmu yang diajarkan di pesantren. Beliau ingin kembali memperdalam ilmu agamanya. Hingga akhirnya beliau belajar di Pondok Pesantren ARIS Kaliwungu. Di sana ia mengenyam pendidikan pesantren selama 5 tahun.

Keluarga

Nyai Awanillah Amva melepas masa lajangnya dengan dinikahi oleh KH. Asror Muhammad (Alm). Buah pernikahannya, Nyai Awa dengan sang suami dikarunai tiga orang anak. Yaitu Qaisra Maula Fayumi, Mayla Nafisah Aeni, dan Ahmad Muhammad.

Saat ini, ia tengah membesarkan anak-anaknya seorang diri, mengingat suaminya telah berpulang mendahuluinya pada 9 Juni 2017.

Sehingga seluruh kehidupan keluarga dan Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy sekarang berada di bawah tangan kepimimpinannya.

Tokoh Keulamaan Perempuan

Nyai Awa memperoleh pendidikan pertama dari orang tuanya. Ibunya, al-maghfurlah Hj. Fariatul ‘Aini yang sehari-hari berkiprah sebagai ustadzah adalah sosok gigih yang aktif dalam berkegiatan sosial dan dakwah.

Bagi Nyai Awa, ibunya merupakan sosok yang paling berpengaruh dalam kehidupnya. Ibunya selalu memberi nasihat, bahwa menjadi perempuan tidak boleh menggantungkan diri kepada laki-laki. Ibunya selalu memerintahkan anak-anak perempuannya untuk menjadi perempuan yang mandiri.

Sehingga hal inilah yang membuat, Nyai Awa bangkit menjadi perempuan yang tangguh dan kuat. Apalagil, saat ini beliau menjadi salah satu ulama perempuan yang mengasuh ribuan santri di pesantrennya.

Bahkan, nasihat yang ia dapatkan dari sang ibu, sejalan dengan apa yang ia dapatkan dari berbagai pelatihan Dawrah Pengkaderan Ulama Perempuan (DKUP) yang diselenggarakan oleh Fahmina Institute yang ia ikuti.

KUPI I

Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) I yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy pada tahun 2017 menjadi salah satu kongres yang sangat mempengaruhi kehidupan Nyai Awanillah Amva.

Di dalam kongres yang diselenggarakan di pesantrennya itu, kembali membuka Nyai Awa tentang pentingnya pergerakan ulama perempuan, terutama di dalam pesantren.

KUPI I berhasil mengeluarkan tiga fatwa yang menjadi sumber rujukan bagi seluruh ulama perempuan, akademisi, peniliti, dan aktivis. Tiga fatwa ini bagi Nyai Awa sangat mendukung dan melindungi para perempuan dan anak dari berbagai kekerasan, diskriminasi dan perendahan.

Tiga fatwa tersebut sebagai berikut:

Pertama, mengenai kekerasan seksual baik di dalam maupun di luar perkawinan hukumnya haram, sehingga semua pihak wajib melakukan upaya pencegahan dan ketika terjadi harus melakukan penanganan-penanganan dan itu kami wujudkan dalam berbagai rekomendasi.

Kedua, perusakan alam, atas nama apapun, termasuk atas nama pembangunan, hukumnya haram mutlak dan negara wajib hadir untuk melakukan pencegahan

Ketiga, KUPI menyatakan mencegah pernikahan anak adalah wajib karena pernikahan anak lebih banyak menimbulkan kerusakan ketimbang mendatangkan manfaat dan kebaikan. Oleh sebab itu, orang tua, keluarga, masyarakat, dan pemerintah merupakan aktor terdepan yang wajib mencegah perkawinan anak.

Kalau pernikahan anak telah terjadi, maka kewajiban semua pihak tadi untuk memastikan adanya perlindungan hak-hak anak, terutama hak atas pendidikan, kesehatan, pengasuhan dari orang tua, dan perlindungan dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.

Kepedulian Nyai Awa kepada Anak Jalanan

Selain terlibat dalam beberapa kegiatan keulamaan perempuan, Nyai Awanillah Amva juga sangat peduli kepada anak-anak punk yang seringkali ia temukan di pinggir jalan.

Ketika Nyai Awa melakukan perjalanan ke luar kota, ia seringkali melihat anak-anak punk yang berkeliaran di lampu-lampu merah.

Hal inilah yang membuat ia sangat khawatirkan kepada mereka. Apalagi jika anak-anak punk itu para perempuan. Ia sangat memikirkan bagaimana kondisi kesehatan, dan pergaulan mereka.

Bahkan, atas kekhawatiran inilah yang menggerakan hatinya untuk memberikan pendidikan dan rumah yang layak bagi anak-anak punk. Terutama anak-anak perempuan.

Harapan untuk SUPI ISIF

Bagi Nyai Awa, program Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) ISIF ini menjadi angin segar serta sebuah kabar gembira, sangat-sangat gembira sekali. Di mana jarang sekali ada institusi pendidikan yang mencetak ulama perempuan. Harapan Nyai Awa, semoga program ini melahirkan ISIF – ISIF baru yang berfokus pada keulamaan perempuan.

Karya Tulis

Sampai saat ini, Nyai Awa belum memiliki karya yang diterbitkan. Namun, di akun media sosialnya ia aktif membagikan puisi dan kuote yang sangat menarik dan relateable. []

Tags: anakJalananNyai Awanillah AmvapeduliUlama Perempuan Muda
Dalpa Waliatul Maula

Dalpa Waliatul Maula

Mahasantriwa SUPI ISIF. Aku senang mendengarkan musik mencoba hal-hal baru, suka menulis tentang isu perempuan dan masyarakat yang terpinggirkan, bisa ditemui di Ig @dalpamaula_

Terkait Posts

Sa'adah

Sa’adah: Sosok Pendamping Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak  

19 Januari 2025
Umi Nyai Sintho' Nabilah Asrori

Umi Nyai Sintho’ Nabilah Asrori : Ulama Perempuan yang Mengajar Santri Sepuh

30 Desember 2024
Ning Imaz

Ning Imaz Fatimatuz Zahra: Ulama Perempuan Muda Berdakwah Melalui Medsos

8 Desember 2024
Durrah binti Abu Lahab

Durrah binti Abu Lahab: Beriman di Tengah Kekufuran

26 September 2024
Adil Gender

Tafsir Hukum yang Adil Gender Menurut Azizah Y. Al-Hibri

19 Agustus 2024
Nyai Ella

Nyai Lailatul Fithriyah: Anggota MM KUPI Terpilih sebagai Nominasi Penyuluh Agama Islam Award 2024

4 Juni 2024
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kehamilan Tak Diinginkan

    Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version