Mubadalah.id – Makna kemerdekaan bagi perempuan menurut jaringan ulama KUPI, Nyai Enik Maslahah adalah perempuan dapat terbebas dari diskriminasi, kekerasan, dan kemiskinan.
Agar dapat terbebas dari segala tindakan diskriminasi tersebut, lanjut kata dia, sebetulnya ulama KUPI memiliki kekuatan untuk memerdekakan perempuan.
Setidaknya, kata Nyai Enik ada lima cara untuk memerdekakan perempuan, berikut lima cara tersebut :
Pertama, KUPI memiliki kekuatan untuk memerdekakan perempuan dengan cara pembaharuan tafsir agama yang memberikan keadilan perempuan.
Kedua, KUPI mulai memperkuat dan memperluas langkah-langkah pemberdayaan perempuan yang nyata.
Di mana sudah banyak para ulama perempuan dan jaringannya lakukan.
Ketiga, melakukan langkah advokasi kebijakan publik yang adil bagi perempuan.
Keempat, negara sudah seharusnya memberikan perlindungan dan keadilan bagi perempuan melalui kebijakan yang memiliki perspektif keadilan perempuan.
Kelima, negara juga harus membuka akses bagi perempuan bukan malah mendomestifikasi perempuan.
Senada dengan Nyai Enik Maslahah, jaringan ulama KUPI, Nyai Umdah Baroroh menyebutkan bahwa KUPI perlu mentransformasikan nilai-nilai kesetaraan dan keadilan ke seluruh level kehidupan.
Bu Nyai Umdah mengingatkan dalam mentransformasikan nilai-nilai tersebut, KUPI tidak bisa melakukannya sendiri.
Oleh karena itu, kata Bu Nyai Umdah, KUPI perlu bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar mentransformasikan nilai-nilai keadilan itu secara massif.
“Kemerdekaan bagi perempuan adalah saat kebutuhan khusus yang dialaminya dapat diakui dan dijadikan sebagai standar kehidupan di negara yang merdeka,” tegasnya. (Rul)