• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Penjelasan Istri Shalihah Menurut Buya Husein (4)

Buya Husein berpandangan, dalam memahami isu istri shalihah perlu berpikir kompregensif, tidak eklektik

Redaksi Redaksi
28/07/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
istri shalihah

istri shalihah

196
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu dewan penasehat ulama perempuan (KUPI), KH. Husein Muhammad menjelaskan bahwa untuk memahami isu istri shalihah lebih luas, perlu membaca teks-teks lain yang terkait.

Buya Husein berpandangan, dalam memahami isu istri shalihah perlu berpikir kompregensif, tidak eklektik. Akan tetapi sebelum menyebutkan teks-teks tersebut, penting rasanya untuk memahami kata salih itu sendiri. (Baca juga : Penjelasan Istri Shalihah Menurut Buya Husein (3))

Kata Buya Husein, apakah sih makna genuin dari kata Shalih/Shalihah?

Shalih menurut Buya Husein, secara literal bermakna : baik, sehat, patut, kokoh, bermanfaat, damai, selaras, dan sejenisnya.

Buya Husein mengutip pendapat Muqatil bin Sulaiman, seorang mufassir klasik, dalam salah bukunya yang terkenal Al-Asybah wa al-Nazhair fi al-Quran al-Karim, menyebutkan bahwa kata shalah, akar kata dari shalih, dalam al-Quran memiliki paling tidak enam makna.

Baca Juga:

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

5 Kewajiban Suami untuk Istri yang sedang Menyusui

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Enam Makna Shalih

Pertama, berarti iman. Ini antara lain tertulis dalam surat ar-Ra’d ayat 23, an-Nur ayat 32 dan Yusuf ayat 101.

Kedua, judah al-Manzilah (sikap/posisi yang baik di hadapan orang lain). Ini tertulis dalam Surat, Yusuf ayat 9, Al-Baqaraha ayat 130, dan an-Nahl ayat 122. (Baca juga : Penjelasan Istri Shalihah Menurut Buya Husein (2))

Ketiga, al-Rifq, bersikap lembut, bersahabat. Ini tertulis dalam surat al-Qashash ayat 27, dan al-A’raf ayat 142.

Keempat, sawa al-khalq, ciptaan yang bagus. Ini tertulis dalam surat al-A’raf ayat 189.

Kelima, al-Ihsan, berbuat baik, indah. Ini tertulis dalam surat Hud ayat 88.

Keenam, al-thaah, ketaatan. Yakni ketaatan kepada Allah dalam menjalani kehidupannya di dunia. Ini tertulis dalam surat al-Baqarah ayat 11, al-A’raf ayat 56, al-Baqarah ayat 82, an-Nisa ayat 57 dan 122, dan al-Ankabut ayat 9. Di sini kata al-Thaah selalu dimaknai sebagai ketaatan kepada Allah. (Baca juga: Penjelasan Istri Shalihah Menurut Buya Husein (1))

Dengan memahami arti shalih ini, kita dapat menggambarkan betapa kata saleh dapat diterjemahkan dalam banyak hal dan dapat dimaknai secara berbeda-beda sesuai dengan konteksnya yang berbeda-beda dan berubah-ubah, baik konteks tema pembicaraan, audiens, ruang maupun waktu.

Apa yang dinyatakan saleh di satu tempat dan di suatu masa tidak selalu saleh pada tempat dan zaman yang lain. (Rul)

Tags: Buya Husein MuhammadislamistriIstri ShalihahShalihshalihahsuami
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version