Mubadalah.id – Tidak dapat dipungkiri, bahwasanya saat ini peran perempuan memberikan dampak positif dalam tatanan kehidupan. Peranan perempuan yang diakui secara nasional bahkan internasional ternyata membawa pengaruh positif terhadap paradigma dan stigma yang konsumtif.
Nyatanya saat ini pagelaran ekonomi kreatif sudah semakin banyak digerakkan oleh para perempuan dan diminati secara pemanen. Baik melalui pagelaran yang digerakkan oleh desa , aktivis dan komponen organisasi lainnya. Hal ini dapat kita lihat dengan adanya upaya para perempuan untuk menciptakan dan menghidupkan kembali pangan lokal. Di mana ciri khas cita rasa tradisional itu hampir hilang.
Perempuan memiliki peran strategis dalam pemulihan ekonomi baik secara lokal ataupun nasional. Karena perempuan juga mengalami dampak besar baik di perekonomian daerah atau global. Keterkungkungan dan pembatasan gerak perempuan menjadi permasalahan utama. Terlebih adanya doube job yang menjadi tantangan tersendiri bagi para perempuan sebagai ibu rumah tangga.
Perempuan punya Potensi Besar
Mengutip pernyataan Co-Founder Instellar & Womenwill Lead GBG Jakarta, Dian O Wulandari yang mengatakan bahwa potensi perempuan pelaku ekonomi sebenarnya sangatlah besar namun masih terbatasnya akses perempuan menjadi hambatan utama.
“Kebanyakan perempuan masuk ke dunia wirausaha karena kebutuhan ekonomi bukan karena kesempatan yang mereka punya. Di Indonesia sendiri masih terdapat kesenjangan antara kesempatan dan kebutuhan perempuan di bidang ekonomi.”
Tiga tantangan utama perempuan dalam mengembangkan usahanya yakni, akses pendidikan, akses pembiayaan, dan pelatihan. Padahal jika dilihat saat ini banyak perempuan mempunyai peran ganda sehingga mereka harus bisa multitasking baik untuk mengurus keluarga maupun bekerja demi kebutuhan ekonomi.
Pelibatan perempuan dalam segala aspek tentunya membawa perubahan yang positif dan signifikan. Jika sebelumnya perempuan hanya dianggap mampu dalam hal domestik tanpa bekerja. Saat ini sudah banyak perempuan yang mampu membuat gebrakan, dan semangat dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Bukan hanya sekedar berorientasi pada income yang ada, akan tetapi justru lebih banyak berorientasi menampilkan wajah-wajah kreatifitas yang mengagumkan dan mempertahankan kekayaan yang ada.
Apa yang Perlu Kita Lakukan?
Penanganan yang serius dalam memberdayakan perempuan Indonesia, salah satunya kuat secara ekonomi dan berwirausaha akan mampu mengatasi tingginya ketimpangan gender di Indonesia. Menurut Menteri PPPA, perempuan masih menghadapi berbagai bentuk diskriminasi dan ketidakadilan di berbagai bidang pembangunan nasional.
Hal ini dapat kita lihat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mengukur kualitas hidup manusia dari tiga (3) dimensi penting yaitu kesehatan, pendidikan dan ekonomi, perbandingan Indeks Pembangunan Gender (GPI) perempuan dan laki-laki, dan Pemberdayaan Gender Indeks (GDI), yang mengukur peran aktif perempuan, khususnya dalam politik, pengambilan keputusan dan pemerintahan serta ekonomi.
Memanfaatkan kapasitas perananan perempuan, dan meningkatkan partisipasi mereka dalam ekonomi dapat menjadi kebijakan ekonomi yang cerdas untuk pemulihan. Fokus pada keterampilan dan penciptaan lapangan kerja untuk meningkatkan tenaga kerja perempuan Indonesia. Keputusan ini tidak hanya akan mendukung pertumbuhan yang lebih besar dalam waktu dekat. Tetapi juga akan memastikan bahwa investasi pada sumber daya manusia. Adapun beberapa hal yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut:
Peningkatan Kapasitas Perempuan
Pertama, upaya untuk mendukung kemajuan Indonesia dalam mengatasi ketidaksetaraan pasar tenaga kerja. Langkah yang dapat kita lakukan mencakup penanganan faktor hukum, sosial budaya, dan ekonomi yang membuka peluang bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam perekonomian.
Kesenjangan dalam pemberian upah dalam tatanan usaha informal menjadi permasalahan utama sulitnya perempuan berkembang. Sehingga untuk mempertahankan dan mengembangkan kreativitas perempuan harus adanya penguraiankesenjangan dalam lingkungan dan edukasi yang kuat untuk membantu mempertahankan perempuan dalam angkatan kerja, meningkatkan produktivitas, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Kedua, menganggap pengasuhan anak sebagai infrastruktur penting. Peningkatan dan kualitas investasi yang lebih baik dalam pendidikan anak usia dini juga dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja.
Ketiga, Pemanfaatan perangkat keuangan digital. Integrasi produk-produk keuangan dengan jasa-jasa pendukung teknis, dan pencarian alternatif untuk persyaratan agunan kredit. Tujuannya agar dapat membantu mendorong pertumbuhan dan penciptaan pekerjaan.
Keempat, memahami potensi daerah sehingga terwujudnya wisata yang edukatif dan pagelaran pasar-pasar tradsional seperti yang ada di beberapa daerah. Contohnya pasar satelit Payungi yang ada di Lampung. Di mana mereka melibatkan perempuan dalam segala rangkaian acara. Bahkan kegiatan ini sangat terasa manfaatnya bagi masyarakat Metro.
Kelima, pengadaan childcare untuk mendukung aktifitas perempuan. menganggap pengasuhan anak sebagai infrastruktur penting. Peningkatan dan kualitas investasi yang lebih baik dalam pendidikan anak usia dini juga dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Terlebih bagi partisipasi perempuan di dunia kerja.
Dengan demikian peranan perempuan dalam pemberdayaan ekonomi sangat penting dan memiliki orientasi yang sangat tepat untuk kita lakukan. Hal ini dapat terwujud dengan adanya dukungan dari pemerintah, lingkungan serta para aktivis untuk memperkuat ekonomi melalui pagelaran yang produktif. []