• Login
  • Register
Selasa, 3 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Perempuan dalam Jeratan Kejahatan Digital

Perempuan tidak hanya mengalami kekerasan secara psikis dan fisik semata, tetapi tekanan sosial di mana dalam beberapa kasus ada yang mengakibatkan hilangnya nyawa atau bunuh diri

Zahra Amin Zahra Amin
21/06/2023
in Personal, Rekomendasi
0
Kejahatan Digital

Kejahatan Digital

910
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Berita menggemparkan seorang karyawan Indomaret berinisial NLA (21) ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Jalan Kancil Kelurahan Buliide, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo. Peristiwa naas itu terjadi  pada Senin, 12 Juni 2023. Polisi menduga NLA mengakhiri hidupnya karena penipuan pinjaman online (pinjol).

Melansir dari suara.com, korban sudah mengirim uang sejumlah Rp3,2 juta ke seseorang yang tidak ia kenal. Di mana korban dijanjikan akan mendapat pinjaman Rp15 juta, namun ternyata korban sudah tertipu. Tragisnya yang mengetahui, dan menemukan jasad NLA bergantung di kamar adalah anaknya sendiri pada pukul 09.00 WITA.

NLA hanyalah satu korban, dari sekian banyak perempuan yang menjadi korban jeratan kejahatan digital. Berapa tahun silam, salah satu teman saya juga ada yang menjadi korban pinjaman online. Semua teman-teman yang terhubung dengan dia di kontak telpon, atau akun media sosialnya menerima pesan berantai. Terus menerus, dan tak berkesudahan. Kami serasa menerima teror mental.

Mereka mengancam dengan kata-kata kasar yang tak pantas untuk kita baca. Bahkan ancaman akan menyebarkan data pribadi peminjam. Secara sadar, saya langsung memblokir semua nomer kontak yang mengaku dari agen pinjol tersebut.

Jangan Mudah Tergiur dengan Hasil Instan

Kasus berikutnya ketika adik saya menghubungi melalui pesan singkat, agar saya membuat artikel tentang edukasi bagi para perempuan terkait kejahatan digital. Pesan dia, terutama bagi ibu rumah tangga yang punya penghasilan tambahan sebagai freelancer di internet. Di mana kadang-kadang mereka mudah tergiur dengan hasil instan.

Baca Juga:

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

Memahami Dasar Logika AI: Bagaimana Cara AI Menjawab Permintaan Kita?

Adikku mengirimkan sebuah utas twitter yang sangat Panjang dari akun Bernama @Giarsyahsyifa. Begini isi utasnya. “AKU KENA SCAM ONLINE HABIS 21 JT. Sampe sekarang masih acting belum sadar dan masih komunikasi sama komplotan penipunya, udah lapor polisi tapi belum ada tindakan apa-apa selain harus nunggu 14 hari. Please baca! pelakunya masih berkeliaran cari korban. Jangan ada yang kena lagi.”

Tragedi yang menimpa NLA, temanku, dan terakhir akun atas nama @Giarsyahsyifa di atas menjadi catatan kelam perempuan sebagai kelompok rentan korban jeratan kejahatan digital. Fenomena ini tentu harus kita sikapi, dan menjadi pembelajaran bersama agar tidak ada lagi perempuan-perempuan selanjutnya yang menjadi korban.

Pentingnya Literasi Digital

Hal senada disampaikan Plt. Asisten Deputi Asdep Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi KemenPPPA, Eko Novi Ariyanti melalui laman kemenppa.go.id. Di mana ia mengungkapkan bahwa, perempuan kerap menghadapi kejahatan digital, karena tertinggalnya kecakapan literasi perempuan di dunia finansia, transformasi digital, dan cybersecurity dibandingkan dengan laki-laki.

Menururnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat persentase sebesar 54,95% perempuan mendapatkan pinjol. Sementara laki-laki sebesar 45,05% pada tahun 2021. Hal tersebut menunjukkan bahwa perempuan lebih rentan menjadi korban dan sasaran pinjol ilegal. Karena perempuan memiliki literasi finansial yang relatif lebih rendah dibandingkan laki-laki. Meskipun perempuan kita anggap paling bertanggung jawab dalam urusan domestik.

Lebih lanjut Eko Novi menjelaskan, rendahnya literasi finansial yang perempuan hadapi merupakan salah satu dari kesenjangan gender yang perempuan rasakan. Tidak hanya minimnya literasi finansial semata, perempuan pun kurang mendapatkan sosialisasi pengetahuan mengenai cybersecurity terkait keamanan dan perlindungan sistem, data diri, jaringan, privasi, serta ancaman serangan digital yang kini tengah marak terjadi di lingkungan masyarakat.

Selain itu, Eko Novi juga menambahkan perempuan yang terjerat dalam kasus pinjol ini berhadapan dengan kebutuhan mendesak, tekanan ekonomi, biaya kehidupan sehari-hari dan sekolah anak-anak, serta perilaku konsumtif.

Mari Cegah Bersama

Keberadaan pinjol yang menawarkan pencairan dana yang mudah, cepat, dan tanpa banyak syarat menjadi pilihan masyarakat untuk memenuhi berbagai macam tuntutan hidup yang mereka hadapi. Namun, keberadaan pinjol ilegal berbunga tinggi mengakibatkan masyarakat justru terlilit hutang, dan perempuan menjadi salah satu korban terbanyak.

Lebih lanjut, Eko Novi menuturkan, terjeratnya perempuan dalam pusaran pinjol mengakibatkan dampak yang luar biasa. Perempuan tidak hanya mengalami kekerasan secara psikis dan fisik semata, tetapi tekanan sosial di mana dalam beberapa kasus ada yang mengakibatkan hilangnya nyawa atau bunuh diri, sebagaimana kasus yang menimpa NLA.

Fenomena pinjol tidak hanya terjadi pada perempuan sebagai ibu rumah tangga semata, namun juga pada mahasiswa hingga anak sekolah yang turut tereksploitasi. Maka dari itu, mari kita cegah bersama, dengan tidak membagikan nomer kontak pribadi, kartu identitas diri (KTP, SIM, Paspor), PIN ATM, sandi atau password penting lainnya. Tragedi yang menimpa para perempuan di atas cukup menjadi pelajaran penting. Dan, cukup hanya berhenti di mereka saja. []

 

 

 

 

Tags: Kejahatan DigitalLiterasi DigitalLiterasi Finansialmedia sosialperempuanPinjaman Online
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Akhlak Karimah

Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

2 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Ketuhanan

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

1 Juni 2025
Pandangan Subordinatif

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

31 Mei 2025
Joglo Baca SUPI

Joglo Baca SUPI: Oase di Tengah Krisis Literasi

31 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tubuh yang Terlupakan

    Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Ulang Makna Aurat dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ali Mustafa Yaqub: Haji Pengabdi Setan dan Ujian Keimanan Kita
  • Tafsir Perintah Menutup Aurat dalam al-A’raf Ayat 31
  • Nilai Ekonomi dan Sosial dalam Ibadah Kurban
  • Aurat Menurut Pandangan Ahli Fiqh
  • Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID