• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Perempuan dan Kesehatan Mental

Memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober 2020

Hermia Santika Hermia Santika
13/10/2020
in Kolom, Personal
0
223
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Setiap 10 Oktober diperingati sebagai hari kesehatan mental dunia. Sebagai mahasiswa jurusan psikologi yang saya ketahui dari latar belakang perayaan hari tersebut, yaitu di awali akibat kurangnya perhatian atau pengabaian publik terhadap pentingnya pelayanan kesehatan mental, sehingga WHO, bersama dengan organisasi mitra, United for Global Mental Health dan World Federation for Mental Health menyerukan dan mendorong publik untuk mengkampanyekan pentingnya kesehatan mental di seluruh dunia.

Hari kesehatan mental penting untuk digaungkan dan di ramaikan dengan kampanye-kampanye publik mengenai kesehatan mental, karena saya rasa saat ini keadaan psikologis atau mental manusia sangatlah penting dan perlu diperhatikan apalagi akibat pandemi COVID-19.

Dampak dari pandemi ini membuat banyak berbagai persoalan dan masalah baru di masyarakat. Perubahan perilaku yang tadinya biasa keluar melakukan kontak sosial, setelah pandemi semua berubah setiap orang diharuskan menggunakan protokol kesehatan dengan PSBB, sosial distancing dan juga penggunaan masker dan lain-lain. Hal itu mungkin terlihat biasa tapi dampaknya luar biasa apalagi terhadap mental manusia.

Saya sendiri mengalaminya mungkin kebanyakan dan hampir semua dari kita merasakan ada kesulitan, khawatir, cemas, dan stres. Ketika sekolah, bekerja dan aktivitas lain yang harus dirumahkan tidak bertemu teman, sahabat, keluarga dan orang terdekat lainnya, kemudian PHK terjadi secara besar-besaran serta dampak lainnya yang merugikan.

Ternyata hal tersebut komorbid dengan masalah lainnya terkhusus pada perempuan, banyak diantara mereka mendapat kekerasan baik dalam ranah domestik ataupun sosial. Komnas Perempuan mendapat banyak pengaduan mengenai kekerasan terhadap perempuan.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Berdasarkan hasil riset Komnas Perempuan dalam “Kajian Dinamika Perubahan di Dalam Rumah Tangga Selama Covid 19 dI 34 Provinsi dI Indonesia” bahwa sebanyak 80% responden yang berpendapatan di bawah 5 juta rupiah, menyatakan mereka mendapat kekerasan dalam ranah personal/ KDRT selama masa pandemi, dan faktor penyebabnya adalah masalah ekonomi. Kemudian kerja ganda semakin terasa sebanyak 96% beban kerja meningkat, apalagi pekerjaan rumah yang dinilai meningkat dua kali lipat dan perempuan mengalaminya, sampai mereka merasa stres menghadapinya.

Selain itu angka perkawinan anak yang makin meningkat di masa pandemi ini, akibat dari kesulitan ekonomi, banyak orang tua yang menganggap bahwa menikahkan anaknya yang  mampu memberikan solusi untuk meringankan beban keluarga. Padahal jika dilihat lagi dampaknya luar biasa apalagi anak yang masih usia dini kematangan secara emosi pun masih tanda tanya, yang artinya kesiapan mereka secara mental dalam berumah tangga belum ada, dan ini bisa memicu adanya KDRT atau masalah kekerasan lainnya dalam ranah domestik.

Harapan dengan adanya peringatan hari kesehatan mental mampu memberikan investasi besar apalagi terhadap perempuan, pentingnya kesalingan antar pasangan harus menjadi modal besar terhadap dampak kesehatan mental. Saling memberikan perhatian, semangat, motivasi, dan mengasihi serta saling membantu dalam pembagian tugas dan pekerjaan baik dalam ranah domestik ataupun sosial diharapkan bisa berdampak terhadap penurunan masalah KDRT dan kekerasan lainnya yang berbasis gender.

Kemudian kampanye publik yang disebarkan mengenai pentingnya kesehatan mental di masyarakat. Harapan ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman publik, bahwa tindakan-tindakan yang tak sesuai apalagi ketidakadilan gender memberikan dampak serius terhadap segala aspek kehidupan dan kualitas hidup salah satunya adalah melalui kesehatan mental.

Karena kesehatan mental tidak bisa terwujud dengan sendiri tanpa adanya kesalingan antar semua pihak, dan bersama-sama untuk merawat serta menjaga kesehatan mental. Selamat hari kesehatan mental sedunia dan mari sama-sama perjuangkan keadilan dan kesetaraan gender demi menopang kesehatan mental kita semua! []

Tags: GenderkeadilanKesalinganKesehatan MentalKesetaraanperempuan
Hermia Santika

Hermia Santika

Mahasiswa/KOPRI PMII Rayon Psikologi Cabang Kabupaten Bandung

Terkait Posts

Aeshnina Azzahra Aqila

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

20 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version