• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Perempuan Masih Mengalami Ketimpangan Dalam Pendidikan

Bahkan yang lebih parah adalah kurikulum dan materi pendidikan yang masih melestarikan nilai-nilai ketidakadilan bagi perempuan. Ketimpangan ini merupakan tanggung jawab semua orang, terutama negara terhadap rakyatnya

Redaksi Redaksi
03/05/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Ketimpangan Pendidikan Perempuan

Ketimpangan Pendidikan Perempuan

799
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Perempuan, misalnya, karena posisi sosialnya yang dilemahkan, memperoleh kesempatan pendidikan lebih terbatas, jika dibanding laki-laki. Kesempatan yang sangat kecil ini merupakan salah satu ketimpangan pendidikan bagi perempuan

Mubadalah.id – Kemuliaan di sisi Allah SWT dan tentu di sisi manusia (laki-laki dan perempuan) hanya bisa didapatkan melalui keimanan dan keilmuan (pendidikan), seperti yang dinyatakan di dalam al-Qur’an:

“Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu di antara kalian” (QS. Al-Mujadalah ayat 11).

Seperti halnya keimanan, keilmuan hanya bisa kita dapatkan melalui pengkondisian, kemauan, pencarian, dan usaha yang keras dari semua pihak. :

“Bahwa seseorang tidak akan memperoleh suatu kecuali apa yang ia usahakan” (OS. An-Najm ayat 39).

Baca Juga:

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Proses untuk memperoleh keilmuan dan kebaikan, biasa kita namakan dengan pendidikan. Semua orang, laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama terhadap pendidikan.

Karena itu, penyelenggaraan pendidikan seharusnya menjadi kewajiban bagi mereka yang menguasai sumber daya lebih seperti orang tua terhadap anak. Juga bagi orang kaya untuk orang miskin, dan yang paling bertanggung jawab adalah negara terhadap seluruh rakyatnya.

Sekalipun demikian, pada kenyataannya mereka masih pada posisi yang lemah adalah mereka yang paling banyak terhambat untuk memperoleh kesempatan pendidikan.

Perempuan, misalnya, karena posisi sosialnya yang dilemahkan, memperoleh kesempatan pendidikan lebih terbatas, jika dibanding laki-laki. Kesempatan yang sangat kecil ini merupakan salah satu ketimpangan pendidikan bagi perempuan.

Ketimpangan lain adalah segregasi (pengucilan) yang lebih sering menistakan perempuan. Lalu termasuk stereotipe yang menempatkan perempuan hanya untuk jenis pendidikan tertentu.

Bahkan yang lebih parah adalah kurikulum dan materi pendidikan yang masih melestarikan nilai-nilai ketidakadilan bagi perempuan. Ketimpangan ini merupakan tanggung jawab semua orang, terutama negara terhadap rakyatnya.

Masyarakat pun, dengan kulturnya yang masih tidak adil terhadap perempuan, ikut bertanggung jawab dalam pelestarian ketimpangan pendidikan perempuan. []

Tags: alamiKetimpanganpendidikanperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version