• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Perempuan-perempuan Hebat yang Menginspirasi Perjuangan Gus Dur

Winarno Winarno
11/12/2018
in Aktual
0
Perjuangan Gus Dur

Perjuangan Gus Dur

49
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur secara fisik telah meninggalkan kita semua. Perjuangan Gus Dur yang tak mengenal lelah selalu menginspirasi gerakan perempuan. Tidak terasa kita telah ditinggalkan selama sembilan tahun. Meski fisiknya tiada tetapi ide, pemikiran, dan gagasannya masih terus didiskusikan para peneliti, pakar, mahasiswa, bahkan para ulama.

Desember disebut-sebut sebagai bulan Gus Dur. Sebab, guru bangsa cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Mbah Hasyim Asy’ari ini meninggal di bulan Desember, tepatnya 30 Desember 2009 silam. Di tengah munculnya politik identitas, kita semakin rindu pemikiran, gagasan, tawanya hingga gurauannya menyikapi pelbagi persoalan bangsa.

Seperti yang kita ketahui, Gus Dur adalah sosok pemikir Islam terkemuka pada zamanya, bukan sekadar pemikiran Indonesia, tetapi internasional. Gus Dur memiliki pemikiran yang progresif, transformatif, dan kontekstual pada zamannya.

Hal ini berkat kemampuannya berbahasa, bahasa Arab, Inggris dan bahasa lainnya. Sehingga anak dari KH. Wahid Hasyim ini mampu berkomunikasi dengan lintas cendekia, negarawan, ulama dari berbagai negara. Gus Dur, dialah sosok pejuang hak asasi manusia, termasuk keadilan gender.

Sekretaris Lakpesdam PBNU, Marzuki Wahid mengatakan, Gus Dur adalah pejuang hak asasi manusia, termasuk keadilan gender. Karena hak asasi perempuan adalah hak asasi manusia, sehingga Gus Dur begitu konsen menyuarakan hak-hak perempuan ke ranah publik.

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

“Kenapa Gus Dur begitu konsen terhadap gerakan perempuan. Saya kira Gus Dur terinspirasi dari ibunya (Nyai Solichah). Karena Gus Dur melihat ibunya menjadi sosok yang mandiri dan tangguh, karena suaminya (Wahid Hasyim) lebih dulu menutup usia ketika Gus Dur kecil,” kata Kang Jek, panggilan akrabnya saat ditemui Mubaadalahnews, belum lama ini.

Tak hanya ibunya, Gus Dur juga terinspirasi Ketua Muslimat NU pertama, Chadijah Dahlan. Nyai Chadijah menyuarakan hak perempuan untuk tampil di publik melalui pidato resminya pada pertemuan nasional.

Dalam perjalanannya Gus Dur pun akrab dengan sejumlah tokoh perempuan yang menyuarakan anti kekerasan. Tokoh perempuan yang suka berbincang dan diskusi dengan Gus Dur yaitu Gedong Bagus Oka. Dia adalah perempuan Hindu asal Bali yang menyuarakan anti kekerasan. Gus Dur juga terinspirasi Bunda Teresa, seorang biarawati katolik Roma keturunan Albania yang mendirikan misionaris cinta kasih di Kalkuta India.

“Gus Dur akrab sekali dengan Ibu Gedong Bagus Oka dari Bali dan Bunda Teresa. Mereka yang menginspirasi soal gerakan perempuan,” ucap Mudir Mahad Aliy Kebon Jambu Ciwaringin.

Itulah beberapa tokoh perempuan inspirator dan kawan Gus Dur yang menginspirasinya untuk mengangkat hak perempuan di mata publik. Sehingga pemikiran tersebut mempengaruhinya dalam mengeluarkan kebijakan. Baik negara saat Gus Dur menjadi Presiden dan juga ketika dia memimpin ormas Islam terbesar di Indonesia, yaitu NU. (WIN)

Tags: bulan gus durBunda TeresaGedong Bagus OkaGendergus durhaul gus durinspirasiNyai Solichahpemikiranperempuan
Winarno

Winarno

Winarno, Alumni Pondok An-Nasucha, dan ISIF Cirebon Fakultas Usuluddin

Terkait Posts

Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sekolah Tumbuh

    Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan
  • Siapa Pemimpin dalam Keluarga?
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID