• Login
  • Register
Rabu, 25 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Perempuan Ulama di Atas Panggung Sejarah (1)

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
10/03/2020
in Pernak-pernik
0
(Foto Syaikhah Khairiah Hasyim Asy'ari dari laduni.id)

(Foto Syaikhah Khairiah Hasyim Asy'ari dari laduni.id)

35
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Saya selalu merasa indah untuk menyanyikan puisi-puisi yang memesona, gubahan Raja Penyair Arab terkemuka : Ahmad Syauqi, ini.

هَذَا رَسُولُ اللهِ لَمْ يَنْقُصْ حُقُوقَ المُؤْمِنَاتِ
الْعِلْمُ كَانَ شَرِيعَةً لِنِسَآئِهِ المُتُفَقِّهَاتِ
رُضْنَ التِّجَارَةَ وَالسِّيَا سَةَ وَالشُّؤُونَ الأُخْرَيَاتِ
وَلَقَدْ عَلَتْ بِبَنَاتِهِ لُجَجُ العُلُومِ الزَّاخِرَاتِ
كَانَتْ سُكَيْنَةُ تَمْلَأُ الدُّنْـ يَا وَتَهْزَأُ بِالرُّوَاةِ
رَوَتِ الحَدِيثَ وَفَسَّرَتْ آيَ الْكِتَابِ البَيِّنَاتِ
وَحَضَارَةُ الإِسْلَامِ تَنْـ طِقُ عَنْ مَكَانِ المُسْلِمَاتِ
بَغْدَاد دَارُ العَالِمَا تِ وَمَنْزِلُ المُتَأَدِّبَاتِ
وَدِمَشْقُ تَحْتَ أُمَيَّة أُمُّ الجَوَارِي النَّابِغَاتِ
وَرِيَاضُ أَنْدَلُسْ نَمَيْـ نَ الهَاتِفَاتِ الشَّاعِرَاتِ

Lihatlah
Utusan Tuhan ini
Ia tak pernah mencatut hak-hak perempuan beriman
Ilmu pengetahuan menjadi jalan hidup keluarganya
Mereka menjadi pengusaha,
Ahli hukum,
Aktivis politik, kebudayaan dan sastra

Berkat putri-putri Nabi
Gelombang pengetahuan menjulang ke puncak langit

Lihatlah, Sukainah
Namanya menebar harum di seluruh pojok bumi
Ia mengajarkan kata-kata Nabi
Dan menafsirkan kitab suci

Baca Juga:

Apa Kepentingan Kita Menjaga Ekosistem?

Mengurai Bias Fitnah Perempuan dalam Wacana Keislaman

Sebutir Nasi sebagai Simbol Keadilan

Khitan Perempuan: Upaya Kontrol atas Tubuh Perempuan

Lihatlah
Buku-buku dan kaligrafi yang indah
Bercerita tentang ruang
Perempuan-perempuan Islam yang gagah

Baghdad
adalah rumah perempuan-perempuan cerdas
Padepokan perempuan-perempuan elok
Yang mengaji huruf-huruf suci dan menulis sastra

Damaskus zaman Umayyah
adalah sang ibu bagi gadis-gadis cendekia
Tempat pertemuan seribu perempuan piawai.

Taman-taman Andalusia
merekah bunga warna-warni
Perempuan-perempuan cantik bernyanyi riang
Dan gadis-gadis anggun membaca puisi

Puisi-puisi di atas menggambarkan fenomena dan realitas perempuan Islam di atas panggung sejarah Islam awal. Pusat-pusat peradaban Islam, paling tidak di tiga kota metropolitan, pusat peradaban dunia saat itu: Damaskus (Siria), Baghdad (Irak) dan Andalusia (Spanyol) memperlihatkan aktifitas, peran dan posisi kaum perempuan dalam ruang publik, politik, ekonomi dan budaya.

Fakta-fakta sejarah dalam peradaban awal Islam ini menunjukkan dengan pasti betapa banyak perempuan yang menjadi ulama, cendikia dan intelektual, dengan beragam keahlian dan dengan kapasitas intelektual yang relatif sama dengan bahkan sebagian mengungguli ulama laki-laki. Fakta ini juga dengan sendirinya telah menggugat anggapan banyak orang bahwa akal, intelektualitas, kecerdasan dan moralitas perempuan lebih rendah dari akal, intelektualitas dan moralitas laki-laki.

Islam hadir untuk sebuah cita-cita kemanusiaan universal : membebaskan penindasan, diskriminasi dan kebodohan menuju perwujudan kehidupan yang setara, berkeadilan dan berilmu pengetahuan bagi semua manusia : laki-laki dan perempuan.

Nama-nama perempuan ulama/intelektual/cendikia, perjalanan hidup dan karya-karya mereka terekam dengan baik dalam banyak buku dan tgerukir indah dalam kaligrafi. Ibnu Hajar, seorang ahli hadits terkemuka dalam bukunya : “Al-Ishabah fi Tamyiz al-Shahabah”, menyebut 500 perempuan ahli hadits dan menulis jejak langkah mereka.

Nama-nama mereka juga ditulis ahli sejumlah ulama : Imam Abu Zakariya Muhyiddin bin Syaraf al-Nawawi dl-Dimasyq, muhaddits faqih besar dalam “Tahzib al-Asma wa al-Rijal”. Khalid al-Baghdadi (1779-1827 M), seorang sufi besar menulis ratusan perempuan ulama dan cendikia dalam bukunya yang sangat terkenal : “Tarikh Baghdad”.

Juga Abu Abdullah Muhammad bin Sa’ad (784-845 M), seorang sejarawan awaal terkemuka menulis mencatat nama-nama dan sejarah hidup mereka dalam karyanya yang termasyhur “Al-Thabaqat”. Demikian juga Imam al-Sakhawi, seorang sejarawan, ahli hadits, tafsir dan sastra, dalam bukunya “al-Dhaw al-Lami’ li Ahli al-Qarn al-Tasi’” dan lain-lain. (Bersambung)

KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Fitnah Perempuan

Mengurai Bias Fitnah Perempuan dalam Wacana Keislaman

25 Juni 2025
Khitan Perempuan

Khitan Perempuan: Upaya Kontrol atas Tubuh Perempuan

25 Juni 2025
Sehat

Membangun Kehidupan yang Sehat Dimulai dari Keluarga

24 Juni 2025
Khitan perempuan

Membongkar Dalil Lemah di Balik Khitan Perempuan

24 Juni 2025
Fitnah Perempuan

Mengkaji Ulang Fitnah Perempuan dalam Pandangan Agama

24 Juni 2025
Tubuh Perempuan Sumber Fitnah

Stigma Tubuh Perempuan sebagai Sumber Fitnah

23 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bias Kultural

    Bias Kultural dalam Duka: Laki-laki Tak Boleh Sepi, Perempuan Harus Mengisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Dalil Lemah di Balik Khitan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Francisca Christy: Ancaman Kekerasan di Era Digital itu Nyata !!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berbagi dan Selfie: Mengkaji Etika Berbagi di Tengah Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingkah Melabeli Wahabi Lingkungan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Apa Kepentingan Kita Menjaga Ekosistem?
  • Mengurai Bias Fitnah Perempuan dalam Wacana Keislaman
  • Sebutir Nasi sebagai Simbol Keadilan
  • Khitan Perempuan: Upaya Kontrol atas Tubuh Perempuan
  • Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID