Mubadalah.id – The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia telah mempertemukan fasilitator dari Indonesia, Kiai Faqihuddin Abdul Kadir dan Nyai Nur Rofiah dengan para pemimpin perempuan di Pattani, Thailand, akhir bulan kemarin.
Penulis buku Qiraah Mubadalah, Kiai Faqihuddin Abdul Kodir mengatakan, pemimpin perempuan Pattani baru mempelajari konsep jender dalam Islam dengan perspektif mubadalah. Karena biasanya mereka belajar dari sudut pandang Hak Asasi Manusia (HAM).
“Jadi menurut mereka mubadalah sebagai oleh-oleh buat masyarakat di sana untuk dipakai dalam memperjuangkan perdamaian Pattani, karena ini bisa menyelesaikan konflik dalam rumah tangga,” kata Kiai Faqih, panggilan akrabnya.
Kiai Faqih menceritakan, para pemimpin perempuan Pattani mengaku sangat gembira dan bangga, karena mendapatkan ilmu yang bisa digunakan untuk membina keluarga dengan pendekatan mubaadalah.
Sebab menurut pemimpin perempuan Pattani, lanjut Kiai Faqih, masyarakatnya masih memiliki sudut pandang bahwa laki-laki itu sebagai figur utama. Namun berbeda dengan pandangan mubaadalah bahwa laki-laki dan perempuan itu sama dan setara.
“Jadi dengan mubaadalah, saya akan mengajarkan ke anak saya tentang mubaadalah. Kalau tahu dari dulu saya tahu tentang mubaadalah tidak perlu hidup sendiri. Karena bukan hanya istri saja yang mendoakan suami, tapi suami juga mendoakan istri,” ucap Kiai Faqih mengutip pernyataan salah satu peserta ketika training hak-hak perempuan.
Bahkan, lanjut Kiai Faqih, para peserta dari Pattani ini meminta para fasilitator dari AMAN Indonesia untuk intensif belajar tentang mubaadalah guna memperkuat kapasitasnya guna menyebarkan perdamaian di ruang keluarga dan masyarakat luas.
“Ilmu yang didapatkan ini. Mereka akan menyebarkannya ke komunitasnya masing-masing. Bahkan mereka menyebutkan jangan hanya pihak peremuan yang bertanggungjawab menyebarkan mubaadalah tapi para ustadz juga harus ikut menyebarkannya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia bekerjasama dengan Walailak University dan Oxfam Thailand telah sukses menggelar training hak-hak perempuan dalam Islam dengan menggunakan pendekatan mubaadalah di Nongchok, Thailand, 27-30 Juli 2019. (WIN)